BAB O8

459 37 11
                                    

“GE KENAPA JADI BEGINI?!”

“HARUSNYA GEGE YANG BERTANYA PADAMU, DIDI.”

“JADI BAGAIMANA?!”

“APANYA?”

“Bayinya?

Putain!—Brengsek! Kau! Jangan menguji kesabaran gege, didi.”

“Hehehe, ya masa batal hamil, ge?”

Seketika Sean merasa kepalanya memberat dan semuanya menghitam. Tidak, dia tidak pingsan. Tapi ini karena Yibo yang menimpa tubuhnya, membekap wajah Sean pada dada datarnya itu.

Gedoran pintu terdengar menggebu-gebu dan mungkin saja akan merusak pintu paviliun, namun, apa peduli Sean? Tidak. Karena apa? Villa ini milik keluarganya, bahkan jika sang mommy mau membakarnya sekalipun itu bukan masalah besar baginya.

“AAHHH! ZHAN-GE JANGAN MENGGIGITKU.”

“JANGAN BANYAK BERGERAK DIDI. KAU, UGHHH—”

“GEGE, KENAPA MILIK GEGE BANGUN?! GEGE KAU MESUM! KAU MESUM!”

“MENYINGKIR DARI TUBUHKU SINGA NAKAL!”

“XIAO SEAN ZHAN JANGAN MENYENTUH MENANTU KECIL MOMMY! TAHAN NAFSUMU DEMI ANAK KALIAN!”

“BRENGSEK, CEPAT KALIAN DOBRAK SEBELUM ANAKKU MENJADI KORBAN KELINCI BUAS!”

Ugh, andai nyonya Wang mengetahui kebenarannya. Jika anaknya yang memerangkap Sean.

BRAKK

DUG

DUG

DUG

Dan semua teriakan itu tergantikan oleh keheningan ketika para orang tua melihat kejadian sebenarnya. Dimana, Yibo yang menduduki perut—tidak, ehem, maksudnya area pribadi—Sean. Dan Sean yang mati-matian menahan segala rangsang dalam dada Yibo. Sedangkan sang pelaku hanya memberikan tatapan layaknya anak anjing yang kelaparan.

“Ini bukan mau Yibo, ini kemauan baby…” Cicit Yibo dengan menundukkan kepalanya dan mulai—pura-pura—terisak kecil.

Sean mendesis dalam posisinya, “Va te faire foutre, petit bébé.Persetan denganmu, bayi kecil.” Beruntung yang mengerti bahasa Prancis hanya dirinya dan Haikuan yang masih di ruang tengah menenangkan keadaan.

Kedua nyonya besar itu terenyuh mendengar isakan Yibo. Mereka pun memilih untuk keluar dari paviliun itu agar memberikan ruang bagi kedua pasangan itu, tanpa tahu jika Sean sudah mengumpat dalam banyak bahasa.

Yibo yang sudah merasa keempat orang itu telah pergi, dia bergulir ke sebelah Sean. Menatapnya pria itu dengan datar. Seketika, Sean ingin membunuh pria cantik dihadapannya ini.

“Ayo kita luruskan. Pertama, di perutmu tidak ada bayi.” perkataan Sean langsung disanggah oleh Yibo, “Siapa bilang?”

“Yibo, bekerjasama lah sebentar.”

“Bukan tidak ada, ge! Tapi belum ada!” Sean memejamkan matanya, menahan segala emosi yang hampir meledak itu. “Kedua, ini hanyalah sandiwara agar kedua iblis itu berhenti mengganggu kita.”

“Bukan sandiwara, tapi iya.”

“Ketiga, ayo kita jujur ke orang tua kita masing-masing. Asal kau tau, hukuman keluarga Xiao bisa membuat punggungmu hancur.”

“Tidak apa-apa, kan ada Zhan-ge yang akan mewakilinya!”

Sean dibuat kehabisan kata-kata. Persetan dengan apa yang sedang terjadi dan apa yang akan terjadi, Sean memilih untuk tidur. Yibo yang melihat Sean tidur pun ikut tertidur.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 02, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Forced or not?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang