Pukul 06.30 AM
Mark tengah bersiap untuk pergi sekolah. Chenle dan Jisung akan Mark titipkan ada pembantu rumah tangga.
"Kak Mark."
"Eh!"
Mark berjengit kaget dengan kehadiran Jisung yang tiba-tiba.
"Jie? Kamu kok udah bangun?" tanya Mark sembari menyamakan tinggi nya dengan Jisung, guna agar balita itu merasa nyaman.
"Jie mau susu?" tanya Mark lagi.
Jisung menggeleng, Ia justru merentangkan tangannya meminta untuk di gendong.
Mark pun meraih Jisung. Sebenarnya Ia harus pergi sekolah sebentar lagi, Mark memang selalu berangkat sekolah pagi-pagi karena memang jarak antara rumahnya ke sekolah lumayan jauh.
Pemuda jangkung itu mengelus-elus kepala Jisung.
Perlahan-lahan Jisung mulai menutup kelopak matanya kembali.
"Kayaknya emang masih ngantuk ni anak."
Kemudian Mark menimang-nimang Jisung dengan sayang. Sepertinya hanya perlu beberapa hari dan mereka bisa sedekat ini.
Mark lagi kepikiran, sebenarnya siapa orang tua mereka? Apa alasan nya? Dan yang terpenting, kenapa mereka tega.
Netra Mark bergulir ke arah ranjang miliknya, di sana Chenle masih tertidur pulas.
Saat Jisung sudah tertidur pulas, Mark dengan pelan mulai meletakkannya di sebelah Chenle.
Sebelum benar-benar pergi dari sana, Mark menyempatkan untuk mengecup kepala Chenle dan Jisung.
Cup
Cup"Selamat tinggal." bisik nya.
___________Pukul 10.12 AM
Kringg
KringgBel istirahat sudah berbunyi.
"Oi, Mark. Udah lama nih kita ga kumpul?" tanya salah satu teman Mark. Lee jeno, namanya.
Yang di panggil menaikkan satu alisnya.
"Emang ya? Bukannya baru kemarin?"
"Iya, baru, baru seminggu yang lalu!" ketus orang yang di sebelah Jeno, Lee Haechan.
"O-oh iya, hehe."
Mark memiliki empat teman seperanjingannya, Lee Jeno, Lee Haechan, Na Jaemin, dan si mungil Huang Renjun.
"By the way, mana si Renjun?" Mark belum melihatnya sedari tadi. Omong-omong, kelas Mark dan Jaemin serta Renjun berbeda. Mark sekelas dengan Jeno dan Haechan.
"Biasa."
"Sakit?"
"Bolos. Hahaha."
"Ha. Ha. Ha." Mark tertawa tak niat.
Mark kembali melakukan kegiatannya yang sempat terganggu, yakni bermain game online.
"Mark, kapan nih kita kumpul lagi ke rumah lu?" tanya Haechan.
Mark mengendikkan bahu nya.
"Iyaa nih, gua kangen." sahut Jeno.
"Kangen ama siapa?"
"Ama nyokap lo!" bukan Jeno yang menjawab, melainkan Jaemin.
Jaemin mengambil ponsel Mark secara paksa. Jujur saja, Jaemin jengah melihat Mark bermain game secara terus menerus.
"Eh! Eh! Hp guee!"
"Gak! Main game online mulu lo!"
"Daripada mainin cewek." balas Mark menjulurkan lidahnya pada Jaemin.
"Asu!"
Jaemin kalah telak.
Yang lain pun tertawa mendengar jawaban Mark yang ada saja.
—To Be Continue
KAMU SEDANG MEMBACA
BABY LELE & JIE FT. MARK ✔
FanfictionIntinya ini tentang keseharian Mark mengurus duo Chenji. Warn! •100% fiksi, ga ada kaitannya sama dunia nyata. •Bahasa Non-baku •Short story •Konflik ringan