chapter satu

87 15 0
                                    






Selamat Membaca🤗













Prolog

Disebuah sekolah terfavorit di kota Bekasi sedang melakukan tes untuk para calon siswa-siswi baru di sekolah tersebut.

Ada ratusan anak yang mendaftarkan diri di sekolah itu, tapi sekolah itu hanya menerima seratus anak saja di setiap angkatannya. Nama sekolah tersebut adalah SMA Prestasi Berlian.

Alya, Daffa, Diana, dan Radit mereka berempat adalah siswa-siswi yang juga diterima disekolah tersebut. Keempat insan itu bersahabat sejak mereka SMP hingga saat ini.

Masa MPLS.....

Semua peserta didik baru sedang menjalankan masa pengenalan lingkungan sekolah atau biasa di singkat MPLS.

Mereka semua berkumpul dilapangan dipandu oleh pengurus osis SMA prestasi berlian.

"Selamat pagi semua", ucap fawwaz. Dia adalah ketua osis di SMA prestasi berlian.
"Pagi kak", jawab semua peserta kompak.

"Dalam tiga hari kedepan kita akan melaksanakan mpls, jadi saya harap kalian bisa mengikuti kegiatan ini dengan baik", lanjut fawwaz.
"Baik kak", ucap mereka semua.

"Kalo kalian bingung atau kurang paham dengan materi yang disampaikan langsung tanyakan aja ke kita oke", tambah aisyah. Dia adalah wakil ketua osis.
"Oke kak", jawab mereka serempak.

"Baik sekarang kalian boleh istirahat dengan waktu satu jam", ucap fawwaz.
"Terima kasih kak".
"Sama-sama".

Semua peserta langsung berhamburan menuju kantin termasuk radit, daffa, alya, dan diana.

Mereka berempat pergi ke kantin bersama, alya dan diana memilih tempat duduk di pojok kantin sedangkan daffa dan radit memesan makanan dan minuman untuk mereka berempat.

Setelah pesanan selesai dua cowok itu pergi ketempat alya dan diana berada.

" DOOORRR!", Radit mengagetkan diana yang sedang melamun.
"AAAaaa.....", Teriak diana.
"Hahahahaha", radit menertawakan diana.

"Ishh RADITTT ngeselin banget sihhh, ngagetin gw mulu kerjaannya kalo jantung gw copot gimana!", Omel diana kepada radit sambil memukul lengan cowok itu.

"Hehehe maaf na lagian lu ngelamun aja, maaf ya na", radit meminta maaf kepada diana.
Diana hanya menatap sinis kearah radit.

Alya dan daffa hanya menggelengkan kepala melihat keributan kedua sahabatnya itu.

Bagi mereka berdua keributan antara radit dan diana itu sudah biasa, karna saat mereka SMP radit memang senang mengusili diana.

"Udah jangan ribut lagi malu tuh diliatin sama orang-orang", kata alya sambil melihat sekeliling dan mendapati beberapa orang tengah melihat kearah mereka berempat.

"Bener kata alya, mending kita cepetan makan sebelum waktu istirahatnya habis", tambah daffa.

"Iya emang kalian berdua mau dihukum sama osis?", Tanya alya kepada diana dan radit.
"Enggakkk...", Jawab diana dan radit berbarengan.

ALDAFTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang