Chapter 10 : Feeling

25 19 0
                                    

Danau di Akademi Calic adalah pemantul pemandangan matahari terbenam terbaik di Calicadebra. Dari sini, bulat matahari dan langit ungu yang bertabur bintang terpantul dengan sempurna.

"Jadi kau hanya berusaha menjadi sahabat yang baik?" tanya Cara setelah terdiam beberapa saat.

"Ya."

"Tapi aku sangat terganggu dengan perubahan sikapmu."

"Apa?"

Cara berdiri dan melihat Darrell di bawah. "Aku baik-baik saja. Bersikap saja seperti biasa! Kenapa kau tidak pernah membalasku sekarang?!"

Darrell ikut berdiri. "Itu karena aku berpikir kau sedang sedih!"

"Tidak perlu memikirkanku! Ah, ya. Aku rasa kau harus tahu ini. Selain es krim, permen, toilet, dan museum, aku juga sengaja meninggalkanmu di kantin. Aku juga tidak pernah sakit atau terkilir!"

Darrell tertegun.

"Kenapa? Kau menyesal? Lihat hasil dari pikiranmu itu! Aku mengatakan semua ini agar kau menjalani sisa hukumanmu dengan berat hati!"

Setelah berkata seperti itu, Cara beranjak dari sana, meninggalkan Darrell yang masih di posisinya dan mencoba berpikir.

Apa dia memang terlalu berlebihan? Apa seharusnya tidak perlu khawatir?Apa benar Cara sengaja mengerjainya sampai masuk ke asrama perempuan kemarin?

"Tunggu. Kenapa jadi dia yang marah?!"

][

Sekolah kembali aktif.

Jika pekan lalu Cara digunjingkan karena Aiden, kali ini karena Darrell. Semua orang berkata bahwa Darrell dijebak olehnya sampai masuk ke asrama perempuan.

Cara tentu tidak peduli. Selain karena memang fakta, tugas Fisika dari Luz jauh lebih berat daripada semua cacian itu.

"Dari sepuluh soal, kau benar dua. Walaupun sedikit, itu tetap kemajuan. Bagus. Baiklah. Aku akan membawa buku kalian hari ini," ujar Luz pada Cara, lalu kepada kelas, sebelum dia menuju mejanya.

Setelah kelas berakhir, Cara segera menuju kantin, menghampiri Gwen dan Amanda yang sudah menunggu. Sambil mengantre, Cara celingukan, melihat seisi kantin yang ramai.

Di mana dia? Dia harus tahu kalau aku juga akan mengalahkannya di kelas Fisika.

Sampai mereka mendapat makanan, bahkan sampai mereka selesai makan dan akan ke asrama, Darrell masih tidak terlihat.

Karena sangat ingin pamer, Cara memutuskan untuk mencari Darrell ke beberapa tempat, tetapi nihil. Pria itu tidak ada di mana pun. Tidak ada di kantin, ruang kesehatan, taman, pos, ataupun danau.

"Ck! Di mana dia sebenarnya?!"

Sehari.

Dua hari.

Sepekan.

Cara hampir mencari Darrell setiap hari, bahkan di malam hari juga. Dia sampai nekat ke toilet pria, tetapi Darrell juga tidak ada di sana.

Ini membuatnya kesal.

Meski begitu, dia tidak bertanya kepada siapa pun.

Di kamar, Cara duduk di belakang jendela, seperti biasa. Amanda dan Gwen hanya saling menatap. Meski sekamar, Cara hampir tidak pernah bercerita.

Ke mana dia pergi? Kenapa dia tidak menjalani hukumannya?

Cara terus berpikir dan berbicara dalam hati, hingga dia tidak sengaja melirik bunga yang ada di dalam vas. Itu mawar putih dari Aiden yang diantar oleh Darrell kapan hari.

The Stupid WitchesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang