Ting ting!
Ting ting!
Lonceng pagi sedang berbunyi. Amanda dan Gwen pun terbangun. Mereka lalu merapikan rambut dan meminum segelas kecil air dengan nyawa yang belum utuh.
"Ayo sarapan," ajak Gwen sambil turun dari ranjang.
"Ayo. Menunya kentang dan telur rebus hari ini," sahut Amanda.
Mereka sudah memakai sandal dan akan keluar, tetapi berhenti karena Cara hanya duduk diam di balik jendela dan menatap ke luar.
"Cara, kau tidak sarapan?" tanya Amanda.
"Aku tidak masuk hari ini. Jadi kalian saja yang sarapan," jawab Cara tanpa menoleh.
Gwen menghela napas. "Aku tahu ini sulit, tapi lupakan saja rumornya. Kau harus sarapan, dan harus sekarang karena ini adalah jadwal kita sarapan sebelum mandi. Jika tidak sekarang, kau tidak akan mendapat makanan sampai makan siang."
Cara terdiam sejenak. "Itu bukan masalah besar bagiku. Kalian pergi saja berdua."
Amanda dan Gwen pun pergi tanpa Cara. Ketika kembali, bahkan ketika mereka akhirnya berangkat sekolah, Cara masih tetap di posisinya, duduk dan menatap langit pagi.
Rumor itu, entah bagaimana bisa tiba-tiba muncul. Cara ingin sekali membalas setiap mulut yang tidak berhenti mengatainya. Dia sangat ingin melawan. Tapi, dia segera menyadari bahwa, rumor itu, memang ada benarnya.
Cara tertawa kecil. "Simpanan?"
Gadis itu mengambil kertas dan pena di atas meja, lalu menuliskan sesuatu. Begitu selesai, dia menggulung dan mengikatnya. Dia pun bersiul lalu seekor burung mendatanginya.
"Kirimkan pada Euric," katanya sambil mengikatkan kertas di kaki burung itu.
—
Ada rumor yang menyebar. Katanya aku adalah simpanan Aiden. Bisa bantu aku mencari siapa yang pertama menyebarkannya?
Ini sku, Cara.
—Setelah burung itu terbang, Cara berdiri dengan menumpu tangannya di meja, tetapi dia langsung memekik karena tangan itu terasa sakit.
"Ah! Ssh, dasar hukuman sialan!" makinya sambil menyelamatkan tangannya.
Setelah dia mengeluarkan pedang kemarin, Julia tiba-tiba datang lalu membawanya dan Viola ke ruang konseling. Mereka pun dihukum memenuhi buku setebal bendel mantra dengan tulisan aku dan temanku sangat menyesal.
Tangannya jadi pegal.
Kini, Cara berjalan menuju kantin asrama. Sudah tidak ada siapa-siapa kecuali mereka yang bekerja di sana. Cara pun mengambil nampan kotak dengan beberapa sekat, kemudian membawanya ke meja panjang di depan seorang wanita paruh baya.
"Kau sangat terlambat. Aku tidak bisa memberimu makanan," katanya.
"Ini jadwalku sarapan sebelum mandi, dan aku belum mandi saat ini," balas Cara.
"Tapi jamnya sudah lewat."
"Aku skan menerima hukumanmu kalau kau dihukum. Jadi tolong beri aku makanan."
Wanita itu pada akhirnya memberi Cara menu hari ini. Cara pun duduk di salah satu meja, lalu mulai makan dengan tenang menggunakan garpu dan pisau.
Di sisi lain, Darrell sedang berjalan mengendap-endap di dekat asrama. Kata Gwen, Cara tidak sarapan pagi bersama mereka. Karena itulah dia berpikir mungkin Cara baru mau sarapan ketika sepi.
Bukan apa-apa. Kemarin dia terlalu sibuk belajar sambil menutup telinga sampai tidak mengetahui rumor jahat tentang Cara. Dia bahkan sempat ikut mengerjai gadis itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Stupid Witches
FantasyCaroline, alias Cara, sudah cukup muak dengan kehadiran Darrell Dolphin yang selalu mengganggu hari-harinya. Lantas Aiden tiba-tiba datang, mengabarkan kalau dirinya akan segera menikah, dan membuat Cara menjadi kacau. [Fantasy & Romance] [Winner of...