Part 9

197 10 0
                                    

Assalamualaikum

Jangan lupa tinggalkan jejak berupa vote dan komentar
.
.
.
Happy Reading

Suasana malam di pondok pesantren Al Hikmah kini sudah sunyi, karena sehabis kajian tadi para santri langsung kembali ke kamar mereka masing-masing, Namun masih ada beberapa santri yang masih berada di luar kamar, seperti hal nya Naura saat ini ia dan temannya sedang di koperasi membeli jajan.

Lebih tepatnya hanya Naura saja yang membeli jajan, Alin dan Safa hanya menemani Naura.
Kini mereka sedang nunggu Naura di depan koperasi, amun yang di tunggu tak kunjung keluar.

"Berapa kang semuanya?" tanya Naura sambil menaruh jajanan yang sudah ia ambil tadi.

"Bentar, saya hitung dulu," ucap Alwi sebagai penjaga koperasi.

"Semuanya jadi dua puluh ribu," lanjut Alwi.

Naura mengambil uang dari sakunya kemudian di berikan kepada Alwi.

"Pas ya uang nya," ucap  Alwi setelah menerima uang dari Naura. Dan hanya di balas anggukan oleh Naura.

"Kang Alwi udah punya calon istri belum?"  Nggak ada angin nggak ada hujan entah mengapa Naura bisa bertanya seperti itu ke Alwi.

Alwi yang mendengar pertanyaan dari Naura mengernyitkan alisnya, "Kenapa bertanya seperti itu?"

"Tinggal jawab udah apa belum aja susah amat,"

"Belum. Kenapa memangnya?"

"Itu di luar ada dua santriwati yang masya allah bangett tinggal pilih, kayaknya cocok deh sama kang Alwi," ucap Naura sambil menunjuk Alin dan Safa yang berada di luar dan di ikuti oleh Alwi.

"Kalau sama kamu saja gimana?"

"Ekhem!"

Naura dan Alwi bersamaan menoleh ke arah pintu koperasi, dan mendapati Fahmi yang tengah berdiri di sana sambil menatap tajam ke arah mereka berdua.

"Berduaan di dalam ruangan bersama yang bukan mahram itu tidak di perbolehkan dalam Islam!" Tegas fahmi.

Alwi yang menyadari akan hal itu langsung beristighfar. "Astaghfirullah,"

"Ngapunten gus," ucap Alwi.

"Gus Fahmi ngapain kesini?" Tanya Naura.

"Terserah saya dong," jawabnya tanpa melihat lawan bicaranya.

"Lebih baik kamu kembali ke kamar kamu sana, udah malam waktunya tidur!" titah Gus Fahmi.

"Na'am Gus," ucap Naura. Setelah itu ia berjalan keluar koperasi, dan menyisakan fahmi dan Alwi yang di dalam.

Setelah kepergian Naura terdapat keheningan di antara mereka berdua.

"Kamu suka sama dia?" Tanya fahmi memulai pembicaraan.

"Mungkin bisa di bilang iya, naura itu orangnya lucu, ada saja tingkah ajaib nya," jawab Alwi tanpa menyadari apa yang ucapnya barusan membuat ada rasa sedikit sakit di ginjal eh maksudnya hati fahmi.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 20 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Gus Fahmi Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang