Part 3

265 49 11
                                    

Haii Assalamu'alaikum..
[Jangan lupa follow +vote yaa]
💓💓💓
.
.
.

Happy reading✨
.
.
.
.

Hari ini adalah hari keberangkatan Naura ke pondok pesantren, semua perlengkapan yang naura bawa ke pondok pesantren sudah siap di dalam bagasi mobil, saat ini Naura sedang sarapan bersama kedua orangtuanya dan kakak tunggal nya sebelum berangkat ke pondok pesantren.
Saat sedang menikmati makanannya tiba-tiba ada yang mengetuk pintu rumah mereka.

"Tok Tok Tok" suara pintu diketuk.

"Biar Yusuf saja ma yang bukain pintunya"
Ucap yusuf saat melihat mamanya hendak berdiri dari kursinya.

"Siapa ya?" tanya Yusuf setelah membukakan pintu, pasalnya Yusuf tidak mengenali orang itu.

"Gue-eh maksudnya, saya teman sekolahnya Naura mas, boleh saya ketemu sama Naura sebentar?" jawab orang itu.

"Boleh, tapi sebentar saja ya soalnya kami mau ada urusan," jawab yusuf.

"Iya mas"

"Dek, ada yang nyariin kamu tuh"
beritahu yusuf kepada naura.

"Siapa kak, pasti Kanza ya? tebak naura.

"Bukan, orangnya laki-laki katanya teman sekolah kamu"

"Hayoo jangan-jangan, pacar kamu yaa?"
Goda Yusuf kepada naura.

"Bukan ih, Naura ga punya pacar tau"
Jawab naura sambil memukul lengan tangan Yusuf.

"Ya udah sana kamu samperin, kasian udah nunggu lama tuh orangnya,"

"Eh Reza, ngapain lo ke rumah gue pagi-pagi gini, emangnya lo ga sekolah?
Tanya naura setelah melihat siapa yang datang kerumahnya.

"Gue kesini mau ketemu sama lo Ra,"

"Mau ngapain?"

"Gue mau ngomong sesuatu sama lo"

"Apa?"

"Gue.."

"Ciee pagi-pagi udah berduaan aja nih"
Ucapan Reza terpotong ketika Kanza tiba-tiba datang menghampiri mereka berdua.

"Apaan sih za," jawab naura

"Reza lo ngapain pagi-pagi udah di rumahnya si Naura?" tanya Kanza kepada Reza.

"Lah, lo juga ngapain kerumahnya Naura?"
Tanya balik Reza.

"Suka-suka gue lah"

"Udah-udah, ko malah jadi ribut gini sih"
Lerai Naura.

"Eh.. ada nak Kanza, pantesan rame"
Ucap mama naura yang keluar karena mendengar keributan dari luar.

"Pagi tante," ucap Kanza sambil menyalami punggung tangan mamanya Naura.

"Kamu temannya Naura juga?"
Tanya mama naura kepada Reza.

"Iya tante, saya Reza teman sekelasnya Naura"

"Mari kita masuk ke dalam dulu,"
Ajak mama Naura kepada mereka.

"Tidak usah tan, kita cuma mau ngobrol sama Naura sebentar sebelum Naura nya berangkat ke pondok pesantren," jawab Reza.

"Ya sudah kalau begitu Tante masuk ke dalam dulu ya,"

"Iya Tan"
jawab kanza bersamaan dengan Reza.

Setelah lumayan lama mereka mengobrol, akhirnya dimana sekarang Naura mau berangkat ke pondok pesantren.

"Gue pulang dulu Ra, semangat bestie
mondok nya" ucap Kanza sambil memeluk Naura.

"Iyaa, za makasih ya lo udah mau jadi sahabat gue selama ini," ucap Naura sambil meneteskan air mata dan membalas pelukan dari Kanza.

"Gue juga makasih lo udah mau jadi sahabat terbaik gue"

"Gue gak di ajak pelukan nih?"
Sahut Reza tiba-tiba.

"Ogahh" tolak Kanza.

"Ra kalo gue kangen lo gimana" tanya kanza kepada naura.

"Ya lo harus ke pondok pesantren gue, minimal satu bulan sekali lah" jawab Naura sambil tertawa.

"Gue ikut! kalo lo mau ke pondok pesantren nya Naura bilang ke gue ya" seru Reza ke Kanza.

"Ngikut aja lo" sewot Kanza.

"Ya udah gue pulang dulu Ra, semangat mondok nya," ucap Reza.

"Iya Re, makasih semangat nya," jawab Naura sambil tersenyum kepada Reza.

"Gue juga pulang dulu Ra, ntar kapan-kapan gue main ke pondok lo" ucap Kanza.

"Beneran, awas aja lo kalau bohongin gue"

"Iyaa, pokoknya lo tungguin gue aja"

"Ya udah gue pulang dulu daaa"
Pamit Kanza sambil melambaikan tangannya.


"Iya, hati-hati za"

"Dek, udah di tungguin mama sama papa di mobil, buruan ke sana" beritahu yusuf kepada naura.

"Iya kak"

Setelah memakan waktu kurang lebih satu jam perjalanan, akhirnya Naura sampai di pondok pesantren yang bertuliskan
Pondok Pesantren Al-Hikmah.

Setelah turun dari mobil Naura bersama dengan orang tuanya dan Yusuf berjalan menuju ndalem, setelah sampai di depan pintu papa Naura mengetuk pintu ndalem dengan diiringi salam.

"Waalaikumussalam"
jawab seorang laki-laki setelah membukakan pintu, dengan memakai baju Koko merah, dan sarung warna hitam, serta peci hitam yang melekat di atas kepalanya.

"Kiyai Abbas ada nak?" tanya papa Naura.

"Abah sedang ada acara di luar, mari masuk ke dalam dulu," jawab laki-laki itu seraya mempersilahkan masuk.

Kira-kira siapa yaa yang bukain pintu ndalem?

See you di part berikutnya🤗 🤗💓💓

Jangan lupa vote dan komen yaa biar aku lebih semangat nulisnya 💓💓

Jangan lupa baca Al-quran dan sholawat juga yaa💓💓

اللهم صل على سيدنا محمد وعلى آل سيدنا محمد

🌼🌼🌼

Gus Fahmi Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang