11

5.8K 542 11
                                    

4 Desember
1072 words
.
.
.

Lan Wangji mengerjapkan matanya, melirik jam weker di nakas. Sekarang pukul lima pagi, sesuai dengan aturan keluarga Lan untuk bangun dan memulai hari.

Lan Wangji merasakan nafas hangat menggelitik dadanya yang telanjang, melirik mendapati makhluk cantik tengah tertidur nyenyak, sepertinya ia kelelahan.

Setelah pengungkapan cinta Wei Wuxian sore itu, Lan Wangji pertama kali mendapatkan hak nya sebagai seorang suami. Melepaskan apa yang ia tahan selama ini, Lan Wangji tanpa ampun menggempur istrinya sampai pagi, barulah ia berhenti saat Wei Wuxian pingsan di jam tiga pagi.

Edan!

Dengan perlahan Lan Wangji bangkit dan menyamankan posisi tidur istrinya. Kemudian ia membersihkan kekacauan yang ia buat dan membersihkan dirinya sendiri, setelah semuanya tak lupa ia membersihkan istrinya juga.

"Selamat pagi tuan muda". Sahut pelayan yang sedang menyiapkan sarapan di dapur Jingshi.

"Mn". Lan Wangji mengangguk.

"Sarapan sebentar lagi siap tuan, apa anda membutuhkan sesuatu?". Tanya pelayan itu.

"..."'. Lan Wangji menggelengkan kepalanya.

"Dimengerti". Sahut si pelayan sembari membungkuk, kemudian melanjutkan kembali pekerjaannya.

Lan Wangji tersentak, ia pergi ke dapur niatnya untuk mengambil air minum tadi. Setelah mendapatkan apa yang ia inginkan ia kembali ke kamar.

Hari ini ia tidak akan ke kantor, karena ia mengambil jatah cutinya dan akan ia gunakan untuk bermesraan dengan sang istri, lagipula kakaknya sudah kembali sehat.

Ah, mengingat kantor membuat Lan Wangji kesal, hari dimana Wei Ying-nya di perlakukan tidak hormat, ia akan membuat perhitungan nanti.

Kembali ke kamar, mendekat ke arah ranjang dan duduk di sampingnya.

Menikmati wajah yang sudah membuatnya jatuh hati pada pandangan pertama itu, perlahan Lan Wangji menyingkirkan anak rambut dari jidat Wei Wuxian, mengelus pipinya dengan lembut kemudian mencuri sebuah ciuman singkat dari bibir yang membengkak karena ulahnya.

"Cinta Wei Ying".

CHUP~

.
.
.

(忘羡)

.
.
.

Lan Wangji bukanlah orang yang mudah jatuh cinta, bukan juga orang yang sembrono dalam memutuskan suatu hal.

Pengendalian dirinya bisa di bilang sempurna, bahkan melebihi kakaknya. Lan Xichen.

Namun, pada saat dirinya pertama kali melihat Wei Wuxian di kediaman utama yang ia kira saat itu adalah wanita, Lan Wangji merasakan gejolak yang aneh di dadanya. Jantungnya bergetar sangat cepat dan rasanya ia kedinginan.

Dulu, mendiang ibunya berkata—

"Jika suatu saat nanti ia merasakan perasaan yang asing tapi menyenangkan ketika melihat seseorang, maka ikatlah dia dengan pengendalian dirimu".

—tentu Lan Wangji paham apa yag di maksud ibunya sekarang.

Jari-jari panjangnya menari di atas senar guqin yang ia beri nama seperti namanya sendiri.

Lan Wangji memainkan sebuah lagu meditasi, terlepas dari leluhurnya para kultivator yang meninggalkan banyak sekali hal-hal semacam itu Lan Wangji juga sebenarnya sangat mahir membuat lagu menggunakan guqin.

Me To You [WangXian] ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang