---
What if we rewrite the stars?
Say you were made to be mine
Nothing could keep us apart
You'll be the one I was meant to find
---Wonbin itu dekat, sangat dekat bahkan, Anton bisa menyentuh dan memeluknya dengan mudah. Namun Wonbin juga sangat jauh, lebih jauh dari jarak matahari dan bulan.
Seakan takdir mempertemukan mereka hanya untuk berpisah.
Anton selalu menyalahkan takdir. Mengapa mereka diciptakan jika bukan untuk bersama? Mengapa mereka hidup berdampingan tapi tidak bisa bersatu?
"Dek, tolong ambilkan Mas air lagi" ujar Sungchan -ayah Anton- pada istrinya, Park Wonbin.
Anton mengeratkan giginya menatap pemandangan menjijikan didepannya, Sungchan terus bersikap kurang ajar dan membuatnya mual. Lebih kesalnya lagi, Wonbin hanya diam tanpa menolak.
Wonbin hanya diam saat Sungchan merangkul pinggangnya dengan posesif, Wonbin hanya diam saat Sungchan mengusakkan wajah di perutnya. Anton kesal sampai rasanya ingin membalikkan meja yang ada didepannya.
Anton menyimpan gelasnya dengan kasar, menimbulkan bunyi nyaring diruangan sepi itu.
"Anton, kamu lupa tatakrama di meja makan? Mau Ayah minta nenek buat ngajarin kamu lagi heum?"
Anton dengan sengaja menjatuhkan sendoknya ke lantai, "Wonbin, ambilin sendok baru"
Sungchan berdenyut marah, "Panggil dia mama!"
"Gak!"
"Jung Chanyoung!"
"Jung Sungchan!"
Sepasang ayah dan anak itu saling menatap dengan sorot tajam, keduanya terlihat mirip. Wonbin merasa terintimidasi oleh keduanya, ia hanya diam dan mencoba untuk tidak membuat masalah semakin runyam.
"Berhenti keras kepala dan panggil dia mama" Sungchan menekankan setiap kalimatnya.
"Gimana mungkin aku manggil seseorang dengan sebutan 'mama' disaat usia aku sama dia itu sama, Yah? Apa menurut Ayah itu pantas?"
"Tentu pantas, karena Wonbin adalah istri Ayah"
"Dan apa Ayah peduli dengan 'ketidak-setujuan' ku dalam pernikahan Ayah ini?"
Memiliki karakter yang nyaris sama, membuat keduanya terlihat setara. Sungchan dengan ketegasannya dan Anton dengan keberaniannya. Anton mampu melawan Sungchan yang hendak memgirimnya untuk sekolah di luar negeri, semata hanya untuk mengusir Anton dari rumah besarnya.
"Gak tau malu-"
"Ayah yang gak tau malu! Pria gila mana yang menikahi anak yang baru lulus SMA kalau itu bukan Ayah?!"
Brak!
"CUKUP JUNG CHANYOUNG! PERGI KE KAMAR KAMU SEKARANG!"
"AKU BUKAN ANAK KECIL!"
Teriakan dibalas dengan teriakan. Bentakan dibalas dengan bentakan. Pukulan dibalas dengan pukulan pula. Itu yang Anton pelajari sedari kecil.
Sungchan menarik tangan Wonbin dengan kuat, menunjuk cincin perak yang ada di jari manis Wonbin.
"Kamu liat? Ayah dan Wonbin sudah menikah, mau tidak mau, suka tidak suka, Wonbin sudah menjadi istri Ayah dan ibu sambung kamu. Kamu mengerti? Kamu tau kan gimana caranya memperlakukan ibu kamu?"
Anton menggebrak meja, berdiri dengan meja sebagai tumpuan kepalan tangannya.
"Sampai kapan pun, aku gak akan perlakukan dia seperti ibu ku, Ayah"
Sungchan mengeratkan giginya, ia meraih gelas dan siap menghantam wajah anaknya jika saja Wonbin tidak menahannya.
"Jangan, Mas" Wonbin menggelengkan kepalanya, melarang Sungchan melemparkan gelas kaca itu.
Bola mata Anton bergetar, "aku lebih suka Ayah saat Ibu masih ada"
Hening.
Kepalan tangan Sungchan melemah, ia menatap Anton yang telah keluar dari rumahnya. Lalu menoleh mendapati Wonbin yang meringis sakit karena tangannya masih ia cengkram.
Sungchan lantas melepaskan cengkeramannya dan memilih untuk segera pergi bekerja, tanpa berpamitan pada Wonbin.
Jung Sungchan
KAMU SEDANG MEMBACA
Rewrite The Stars || TONNEN✓
FanfictionAnton membenci takdir yang diciptakan oleh Tuhan, maka dari itu ia ingin menulis ulang takdirnya. Hanya Wonbin yang ia inginkan. "Jangan gila Jung Chanyoung! Gak ada yang bisa merubah takdir hidup manusia!" Start : 11/11/23 Finish : 04/12/23 **Book...