12🌠

1K 77 2
                                    

---
It's up to you, and it's up to me
No one could say what we get to be
And why don't we rewrite the stars?
Changing the world to be ours
---

Perjalanan menulis ulang takdir mereka sendiri baru berjalan setengah cerita, namun mereka harus kembali menelan pil pahit saat ada belasan orang suruhan keluarga Jung yang menangkap mereka. Membawa mereka kembali ke tempat yang seharusnya.

Menyudahi permainan takdir yang ingin mereka perbaiki sendiri.

Wonbin menangis keras, tangannya tak berhenti menggedor pintu kamar. Ia dikurung di kamarnya dan Sungchan, mereka memisahkan dirinya dengan Anton.

"Mas buka! Tolong jangan kurung aku, Mas! Buka pintunya!"

Entah apa yang mereka lakukan pada Anton. Sungchan bukan seorang ayah yang berhati lembut, ia kerap melakukan kekerasan pada anaknya. Tentu Wonbin tau sejak ia mulai pacaran dengan Anton dulu.

"Mas Sungchan, buka pintunya aku mohon!" Wonbin terus menggedor pintu itu, mengabaikan sudut jarinya yang mulai terluka.

Tak lama pintu kamar terbuka, Wonbin diseret oleh dua orang berpakaian hitam dan menyeretnya ke lantai bawah. Mereka menyeret Wonbin secara tidak manusiawi, tak memperdulikan Wonbin yang beberapa kali terjatuh karena kesulitan menyamakan langkah kaki mereka.

Bruk!

Wonbin didorong dengan kasar, membuatnya terjatuh. Dan saat mendongak, ia terkejut bukan main.

"Chanyoung!"

Anton telah terbaring lemah, kemeja yang ia pakai telah dipenuhi oleh cairan merah. Wonbin melihat sebuah cambuk berdarah ditangan Sungchan, ia dicambuk oleh ayahnya sendiri.

"Chanyoung! Akh! Lepas! Lepasin aku!!" Wonbin kembali ditahan saat akan menghampiri Anton.

Anton yang mendengar suara Wonbin pun membuka kedua matanya dengan lemah, tubuhnya sakit, ia kehilangan banyak darah. Pening dikepalanya tak kunjung hilang setelah sebelumnya dihantam tiga botol minuman keras.

Sungchan yang melakukannya.

"Wah kisah cinta yang menarik bukan? Kalian berdua sama-sama nekat, hebat juga" Sungchan memulai dramanya.

Sungchan berjalan mendekati Wonbin, turut prihatin saat melihat wajah cantik itu kini berantakan. Wonbin tak lebih dari seperti seorang gelandangan di pinggir jalan.

"Mas, kamu apain Chanyoung? Kenapa kamu lakuin itu?"

Sungchan meremat dagu Wonbin, "kamu masih berani bicara begitu setelah apa yang kalian lakukan hah?"

Sungchan melepaskan dagu Wonbin dengan kasar, "kalian pikir saya bodoh? Kalian pikir saya gak tau tentang hubungan kalian sebelumnya? Haha kalian pikir kalian bisa menipu saya, seorang Jung Sungchan?"

Anton dipaksa untuk berdiri oleh anak buah Sungchan, walau terlihat kesulitan membuat Wonbin terus memanggil namanya.

"Berisik!"

Wonbin seketika terdiam, Sungchan mengarahkan pistol pada dirinya. Anton ikut cemas melihat itu.

"Jalang kecil sialan! Berani-beraninya kamu menipuku!" Sungchan semakin mendekati Wonbin hingga ujung pistol itu mengenai tenggorokan Wonbin dan membuat Wonbin mendongak, Sungchan menempelkan pistol itu di bawah dagu Wonbin. Jika ditembakkan, peluru itu akan menembus hingga ke ujung kepala Wonbin.

"Ayah! A-aku mohon, Ayah. Jangan! J-jangan lukai Wonbin" Anton bersuara dengan susah payah.

Wonbin sudah tidak bisa berbuat apa-apa, ia pasrah dengan apapun yang terjadi padanya.

"Dia yang membuat kamu semakin menjauhi Ayah, Chanyoung. Dia juga yang membuat hubungan kita semakin berantakan!"

Anton menggelengkan kepalanya, ia memberontak hingga terjatuh ke lantai. Ia menyeret kakinya untuk mendekati Sungchan.

"Jangan Ayah, aku mohon"

Sungchan menatap Wonbin yang kini sudah pasrah, "maaf anak ku, duri dalam keluarga kita harus segera dihancurkan"

Anton berusaha menggapai kaki Sungchan, "jangan Ayah!"

DOR!

Darah menyiprat ke pakaian yang mereka kenakan.

Rewrite The Stars || TONNEN✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang