"Pembohong...!"
Di malam hari yang sedang hujan deras, Lydia menangis diam-diam di kamarnya.
Dia menangis karena teringat akan kejadian pagi ini, yang tentunya tidak mengenakan bagi dirinya.
Dia dijodohkan oleh kedua orang tuanya, dengan anak dari sahabat orang tuanya. Namanya adalah Dilan.
Lalu, yang membuatnya semakin stress adalah alasan mengapa Ia dijodohkan.
***
Beberapa hari yang lalu.
Malam hari itu, Tania dan Simon yang merupakan orang tua Lydia tengah bertengkar. Lydia tak tau mereka sedang bertengkar akan hal apa, karena dia sudah tak peduli lagi dengan sekitarnya. Dia sudah lelah karena, sekolahnya dan tak mau lagi lelah karena orang tuanya. Namun, pertengkaran hari itu terasa lebih parah dari biasanya, dia memutuskan untuk mengintip pertengkaran mereka.
"Kalo gitu cerai aja! Saya juga sudah lelah meladeni sifat kamu yang tak tahu diri!" Marah sang ibu.
"Ok! Saya juga sudah lelah uang saya kamu pakai untuk shopping yang ga perlu, dan selalu belain anak-anak kamu itu!" Balas sang ayah.
Mereka menyadari bahwa Lydia sedang menonton pertengkaran mereka sedari tadi.
"Aku udah tau!" Katanya singkat.
Lydia kembali mengunci kamarnya."Gara-gara kamu sih!" Kata Simon.
Simon pergi untuk mengurus surat perceraiannya dengan Tania.Besoknya Tania mencoba untuk berbicara dengan Lydia. Karena, dia tau pasti sangat sulit untuk membujuk anak pertamanya ini.
"Nak, mama mau ngomong soal perceraian mama sama papa kamu."
"To the point aja!"
"Jadi, setelah kita bercerai mama akan kasih kamu 2 pilihan. Kamu ikut dengan mama, atau kamu ingin melanjutkan hidup kamu sendiri di luar sana namun masih dari jangkauan mama dan papa."
KAMU SEDANG MEMBACA
Teen Club
Teen FictionBerkisah tentang kehidupan sekolah Lydia setelah dijodohkan oleh temannya sendiri yaitu Dilan. Hal tersebut membuat musuh bebuyutannya Karina yaitu orang yang menyukai Dilan mengaktifkan kembali permainan keji bernama Red Room. Bersama 9 orang sahab...