Malam hari, saat ini Lydia berada di kamarnya dia sedang menulis diary-nya.
"Dear Diary.
22 September 2022.
Hari ini menjadi hari ke satu sejak Matthew pergi ke Singapura, juga hari pertama sejak Leo sama Selena jadian.
Ada banyak kejadian gak terduga kemarin. Matthew dan Sebastian bertengkar karena di adu domba dan dibantu oleh teknologi AI, dengan tujuan balas dendam.
Itu hari yang cukup berkesan, karena aku harus memimpin beberapa orang dengan baik.
Melihat kejadian Matthew dan Sebastian kemarin hari, aku teringat beberapa hal yang sempat menimpa beberapa teman-teman ku juga.Seperti Clara dan Samuel yang sempat putus gara-gara Clara di jebak ke bar terus fotonya di sebarin.
Terus Anatashia dan Michael yang sempet di culik sama geng Karina.
Kenapa temen-temen aku jadi begini semua?
Aku merasa Karina lah dalang di balik semua ini, jika itu benar berarti aku harus melindungi temen-temen ku, aku harus berusaha sebaik mungkin.
Berarti selanjutnya adalah Leonard dan Selena, aku harus berusaha!
That's the end of today."
***
Besok pagi di sekolah.
"Selamat Pagi anak-anak!" Sapa Bu Benny.
Saat ini, mereka sedang berbaris di lapangan untuk suatu pengumuman.
"Pagi Bu!"
"Hari ini, ada beberapa pengumuman yang harus Ibu sampaikan. Yang pertama yaitu soal camping, akan di undur menjadi tanggal 25-27. Tanggalnya diundur untuk beri kesempatan ke murid lain yang belum sempat bayar atau daftar. Karena sejauh ini baru 100 dari 142 anak yang mendaftar. Untuk info, camping kali ini khusus kelas 8 saja, karena kelas 7 sudah ada di awal masuk pelajaran, sekarang giliran kelas 8. Paham semuanya?"
"Paham Bu!"
"Ok ok ok, silahkan masuk mulai dari kelas 7.1 seperti biasa, dengan tertib."
Murid-murid mulai masuk sesuai dengan urutan kelasnya.
Mama lagi mood kayaknya hari ini. Happy banget dia kayaknya. Batin Selena saat melihat Mamanya begitu bahagia. Jujur saja, dia lebih suka Mamanya yang seperti ini, daripada Mamanya yang sering stress dan marah-marah.
***
Jam istirahat.
"Lena!" Panggil Leonard.
"Ya, kenapa?"
"Um... Nanti selesai sekolah mau jalan-jalan bareng gak? Jalan-jalan ke mall aja gitu."
"Um... Boleh kayaknya, ya aku mau kok."
"Yeay! Makasih."
"Sama-sama. Btw, orang tua kamu belum pulang dari Amerika?"
"Papa ku? Belum, Papa ku belum pulang, entah kapan."
Saat Leonard mengatakan hal itu, sontak anggota COBOY langsung menengok ke arahnya, karena mereka tahu maksud dibalik kalimat terakhir.
"Hm... Hari ini, Papa juga baru pulang dari Kalimantan." Kata Selena.
"Aku jadi kangen Matthew, entahlah. Biasanya ada dia yang jadi penyemangatku aku."
"Sama, biasanya dia selalu nge-jokes yang aneh-aneh. Sekarang udah gak ada."
"Guys! Gimana kalau hari ini kita pergi ke mall bareng? Sekalian shopping barang buat camping nanti. Gimana?" Kata Sebastian.
"Um... Boleh juga sih. Ke mall mana?" Tanya Samuel.
KAMU SEDANG MEMBACA
Teen Club
Teen FictionBerkisah tentang kehidupan sekolah Lydia setelah dijodohkan oleh temannya sendiri yaitu Dilan. Hal tersebut membuat musuh bebuyutannya Karina yaitu orang yang menyukai Dilan mengaktifkan kembali permainan keji bernama Red Room. Bersama 9 orang sahab...