chapter 8

4.4K 377 3
                                    

Happy reading.....

" Hai renjun - ah !"

Renjun tidak menjawab, untuk apa pembully dirinya itu memanggilnya ? karena panggilan itu seluruh perhatian teman-teman kelasnya jadi tertujuh padanya dan tidak luput dari pandangan Jeno dan juga mark.

Renjun mengabaikan panggilan jaemin, dia sebenarnya bingung ada apa sampai-sampai jaemin memanggilnya, dia ngelirik jeno yang tak jauh dari bangkunya bisa renjun liat kilatan amarah dari Jeno.

"Jaem ngapain panggil-panggil si nerd itu?" Tanya Jeno pada jaemin.

"Ngga papa sih iseng aja hehe" jawab jaemin dengan cengengesan.

Renjun yang mendengar itupun kaget, apa-apaan itu? Iseng dia bilang? aneh banget , tapi renjun tidak peduli dan melanjutkan belajarnya sampai bel pulang berbunyi.

🐻🦊

Bel pulang telah berbunyi sebelum keluar kelas renjun merapikan buku-bukunya terlebih dahulu, setelah nya dia keluar dan mengambil alat pel di ruang kebersihan yang berada di bawah tangga, sebelum pulang dia harus membersihkan toilet  sisa hukuman yang tingga 1 hari lagi.

Saat renjun membuka toilet, dia terkejut bukan main matanya melotot horor, renjun melihat Jeno, Mark serta jaemin sedang menebar sampah dikamar mandi, tumpahan minum bahkan sisa makanan basah menjijikan memenuhi lantai kamar mandi yang akan dia bersihkan, kaca dan wastafel kotor seolah barusaja dioles lumpur, ketiganya berhenti kegiatan mereka saat melihat kedatangan renjun.

"Oh kau sudah datang?" Tanya Jeno dengan senyum mengejek seolah yang dia lakukan adalah permainan.

"kami berbaik hati pada mu, rupanya selama ini kau kurang bekerja keras saat membersihkan toilet. Jadi Mark memberi ku ide cemerlang ini agar kau bekerja lebih keras dan menjadi anak baik yang patuh." Ucap Jeno pada renjun.

Renjun terdiam, dia menunduk dengan tangan mengepal.

Setelah mengatakan itu Jeno, Mark keluar, tidak dengan jaemin yang masih berdiri dan melihat renjun sebentar dengan raut muka yang terlihat menyesal dan tanpa di sadari oleh renjun jaemin mengucapkan kata maaf tanpa suara, setelah mengucapkan maaf jaemin pun mengikuti Jeno dan Mark untuk keluar dari toilet dengan hati yang berat merasa bersalah.

saat tiba didepan pintu ketiganya berhenti "nah renjun -ah", Jeno menyeringai, "jadilah anak baik dan singkirkan sampah ini dengan benar-benar bersih".

Dan sekali lagi jaemin melihat renjun ingin rasanya dia membatu renjun, tapi dia berfikir akan terasa aneh jika dia tiba-tiba baik pada renjun.

Renjun membating alat pelnya dengan kesal saat komplotan itu mengilang dibalik koridor dengan tawa menggema, bagaimana renjun bisa membersihkan toilet sekotor ini? Dia berjongkok, menyembunyikan wajahnya dibalik lengan, dadanya menyesak dan matanya berkaca panas.

Renjun menggigit bibirnya keras, Tidak! Tidak! Renjun tidak boleh menangis.

Pemuda rubah itu mengusap sudut matanya yang menggenang, dan berdiri memulai memunguti sampah.

Dari kejauhan, seseorang melihat kejadian itu.

🐻🦊

Setidaknya setelah kejadian buruk yang menimpa renjun tempo hari, pemuda itu masih bisa tersenyum karena hari Minggu yang telah dinantikan telah tiba, renjun menunggu didepan rumahnya dengan  jantung yang berdebar keras dan ketidak sabaran.

Mungkin sudah ke seratus kalinya renjun menunduk melihat penampilannya sendiri, hari ini dia memakai kaos putih dibaluti dengan jaket jeans hitam, kakinya di balut dengan Celana panjang warna coksu dan memakai sepatu warna hitam putih, jelas dengan menanggalkan kacamata bulat besarnya dan merapikan poninya agar wajahnya terlihat jelas.

Jujur saja ini adalah pakaian ke 11 yang dicoba pagi ini setelah mandi, sementara pakaian lain yang tidak jadi digunakan dibiarkan berserakan begitu saja di atas ranjang, renjun akan membereskannya nanti saat pulang.

Sebuah motor Ducati berwarna hitam menggerung dan berhenti didepan renjun, Hari ini haechan tampak keren dengan baju garis-garis di baluti dengan jaket hitam dengan celana jeans hitam sepatu hitam dan renjun bisa melihat haechan membawa topi hitam di gantung dicelananya.

Kekasih virtualnya membuka helmnya dan mengibaskan rambut hitamnya, renjun terperanga melihat ketampanan kekasihnya itu.

"Injuni?" Haechan mengibaskan tangannya didepan wajahnya, renjun mengedipkan matanya untuk membuat dirinya sadar lalu dengan cepat mengatupkan mulutnya, Sialan .

"A-ah ya?" Haechan terkekeh dengan suara beratnya, dobel sialan, "sudah menunggu lama?" Tanyanya.

"A-ah tidak kok." Kenapa renjun mendadak menjadi gugup begini?! "Jantung bisa tenang ngga sih!" Batinya berseru.

Namun jantunganya jelas tidak bisa tenang, apalagi saat haechan mengambil helm lalu memakaikannya dengan hati-hati ke kepalanya, wajahnya saat ini sangat-sangat dekat! Haechan menarik diri diakhiri dengan senyum lebar yang membuat renjun nyaris pingsan.

"Nah sudah terpasang, ayo berangkat!"

Dengan hati lemah renjun menaiki motor haechan, kedunya melaju di jalan kota Seoul, angin menerpa wajah mereka dan renjun sangat menyukai perasaannya saat ini.

Sensasi hangat memenuhi dadanya, perutnya tergelitik dan renjun memalingkan wajah malu setiap kali mata haechan meliriknya diam-diam dari kaca spion motor. Renjun menggigit bibirnya, mati-matian menahan senyum.

 Renjun menggigit bibirnya, mati-matian menahan senyum

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Beginilah kira-kira outfit renjun

Beginilah kira-kira outfit renjun

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dan ini outfit haechan

Tbc ......

Terimakasih yang sudah mendukung book ini

⭐💬 Hehe

VIRTUAL - Hyuckren  (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang