chapter 5

4.6K 432 8
                                    

Happy reading.......

Tunggu dulu, kearahnya?!

Renjun terlonjak, dengan kelabakan menyembunyikan wajahnya dibalik buku bersampul tebalnya, jantungnya berdebar keras. Apa dia ketahuan?

"Hei, kau bisa melemparkan bolanya?"

Renjun menelan ludahnya, bola apa? Pikirnya mendadak ngeblank. Jantungnya berdebar semakin keras saat didengarnya suara langkah kaki mendekat kearahnya.

Renjun melirik dari sudut matanya, rupanya bola yang dimaksud haechan adalah bola basket yang tadi dimainkannya, terlempar di bangku penonton tidak jauh dari jangkauan renjun. Astaga, renjun pasti dicap tidak punya sopan santun karena mengabaikan seniornya.

Renjun menurunkan bukunya namun hanya sebatas pertengahan hidung, dia takut haechan akan mengenali wajahnya sebagai injuni.

"M maafkan aku sunbae! Aku tadi tidak mendengarmu!" Renjun menelan ludahnya gugup, membungkuk berulang kali sambil berfikir mencari alasan yang masuk akal, "um - a aku terlarut dalam membaca buku! Ya, aku membaca buku sampai tidak mendengar mu!"

Renjun tidak tau apa yang dia lakukan, berteriak saat haechan bahkan tidak meminta penjelasannya. Dia meruntuti dirinya sendiri dan mulut sialanya yang berkata begitu saja tanpa melihat kondisi, seharusnya renjun diam saja dan membiarkan haechan pergi dengan damai. Dasar bodoh .

Haechan mengangkat alisnya, sebelum mengangguk, " oh begitu, oke. Tidak papa". Ucapnya, renjun menghembuskan nafas lega, pacar virtualnya berbalik, namun sedetik kemudian pemuda tan itu menoleh lagi ke arahnya, "ngomong-ngomong bukumu — kau membaca buku dengan terbalik ?".

Renjun melotot dan secepat kilat melihat bukunya, ternyata benar apanyang dikatakan haechan, bukunya terbalik. Seketika wajahnya renjun memerah karna malu. Matanya terpejam erat, dia telah mempermalukan dirinya sendiri dihadapan pangeran es.

Renjun menatap kepergian haechan dengan miris, mau ditaruh mana mukanya setelah ini:(?.

🐻🦊

Renjun memasuki kelasnya dengan lesu, masih ada 2 jam terakhir sebelum pulang, dia duduk di bangkunya dan menyembunyikan wajahnya di balik lipatan lengan, masih memikirkan kejadian memalukan yang terjadi dilapangan basket.

Argh! Pokoknya renjun akan berada didalam kelas saja, dia tidak sanggup menampakan diri didepan jangkauan mata elang haechan setelah mempermalukan dirinya sendiri didepan pemuda itu

"Renjun -ah bagi PR nya dong, kau sudah mengerjakan pr bukan ??"

Renjun buru-buru menegakkan tubuhnya mendengar suara Lee Jeno disebelah nya, dan benar saja pemuda itu menduduki meja dengan kaki yang bersilang angkuh, Mark lee yang berada disisinya dengan wajah datar, sementar Lee Jeno dengan seringain, nah jaemin dia tidak terlalu peduli dengan Jeno dan Mark selalu menggangu renjun, dia cuma menikmati apa yang mereka lakuin, dia juga tidak pernah ikut adil dalam pembullyan mereka terhadap renjun.

Perasaan renjun tidak enak tentenag ini.

Tidak ingin memperpanjang masalah, renjun merogoh tasnya dan mengambil bukunya yang berisi pr yang telah dia kerjakan semalaman dan setelah itu dia berikan kepada jeno.

Jeno tersenyum puas, mengambil buku renjun dan menepuk bahunya main-main, renjun berjingit karena sentuhan itu.

"Wohooo, gampang sekali hahaha, aku hanya ingin bersikap baik." Jeno tersenyum dengan matanya yang menghilang, "aku pinjam dulu bukumu."

Renjun setengah mengangguk ragu .

10 menit berlalu, renjun harap-harap cemas menanti bukunya, 5 menit lagi pelajaran akan dimulai, dan Jeno belum juga mengembalikannya. Dia menoleh ke bangku pemuda itu dengan cemas, kenapa menyalinnya lama sekali.

Saat renjun hendak mengambil, Jeno sudah lebih dulu berjalan kearahnya dan menyerahkan buku yang tadi dipinjam nya dari renjun.

"Terimakasih renjun -ah kau baik sakali"

Renjun mengernyitkan keningnya heran, Lee Jeno mengucapkan terimakasih? Saat Jeno meminjam bukunya selama ini pemuda itu tidak pernah sekalipun mengucapkan terimakasih, apa mungkin dia sudah berubah?.

Renjun mengalihkan pandangannya kedepan saat park seonsaengnim memasuki kelas, guru aritmatika yang terkenal paling killer , wajah nya yang terlihat sangat murung dan hawa disekitarnya selalu mencekam. Sekali kau membuat masalah dengan nya bisa-bisa kau dihukum membersihkan toilet seminggu, dan benar saja belum apa-apa PR mereka sudah ditagih.

"Kumpulkan tugas kalian"

Terdengar protes para siswa, ada yang terburu-buru menulis jawaban terakhir, ada juga yang langsung mengumpulkan nya. Jeno mengumpulkan bukunya dengan senyum palsu, penyapa guru park sebentar dan tanya basa basi yang hanya ditanggapi sekadarnya oleh guru itu sebelum kembali kebangkunya sendiri.

Renjun mendecih didalam hati, suka sekali mencari perhatian didepan guru, renjun membuka buku PRnya dan hatinya mencelos sat itu juga.

Diatas tulisan angka-angka yang rapi sebuah kata THANKYOU NERD!:) berukuran besar yang ditulis dengan menggunakan spidol hitam, memenuhi seluruh halaman dimana renjun mengerjakan tugasnya.

Renjun menoleh ke arah Jeno yang menyengir lebar, bibirnya mengucapkan terimakasih dalam bisikan pelan, renjun beralih melihat Mark Lee yang wajahnya datar-datar saja begitu pula dengan na jaemin.

Renjun menunduk, jarinya mengepal kuat.

Seharusnya renjun tau bahwa komplotan itu tidak pernah berubah
...


Tbc...

Gimana sejauh ini kalian suka ngga?? Semoga kalian suka deh hehe.

Masih mabok foto hyuckren ini di mma 😭

Jangan lupa ⭐ dan 💬 Biar aku semangat ngelanjutin cerita ini hehe

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Jangan lupa ⭐ dan 💬
Biar aku semangat ngelanjutin cerita ini hehe.

VIRTUAL - Hyuckren  (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang