chapter 12

4K 395 18
                                    


Happy reading ........

"M-memangnya kakak dari mana sampai kehujanan? Kenapa tidak berteduh?" Tanya renjun penasaran.

"Aku?" haechan mengubah posisi berbaringnya menjadi miring, kini dia menghadap renjun sepenuhnya, dan lagi-lagi jantung renjun berdebar karnanya, "kemarin aku kencan—" jeda sebentar," dengan pacarku".

Wajah renjun memerah tadi dia penasaran dan sekarang dia menyesal, ingin sekali dia menjerit ITU AKUU. namun dia tidak bisa dia tidak mau ketahuan, bagaimana jika haechan tau dan langsung memutuskannya!.

Haechan mengakui renjun atau injuni lebih tepatnya sebagai pacarnya, pemuda rubah itu meringis, boleh tidak dia cemburu pada dirinya sendiri.

"Uh—oh", renjun tertawa gugup, " ternyata kak haechan sudah punya pacar, aku tidak menyangka."

"Tentu saja aku punya," haechan menatap renjun dengan senyum yang langka, jangan tanyakan lagi keadaan jantung renjun, "dan kau tau, dia sangat manis sekali."

"Hei, kau tidak apa-apa?" Tanya haechan dengan alis terangkat, "wajahmu memerah."

Renjun membalik badan kearah tembok untuk menyembunyikan wajahnya yang Semerah kepiting rebus tanpa menghiraukan pertanyaan haechan.

Dia mengumpat dalam hati. 'Sialan'.

🐻🦊

"Renjun-ah, bangun!"

Tubuhnya diguncang pelan, renjun mengerjapkan mata dan menyipit untuk menyesuaikan cahaya yang masuk melalui Renita, sosok pemuda yang tidak asing memenuhi pandangannya, rupanya jaemin, dia kira haechan.

Teringat kekasih virtualnya, renjun tergejolak bangun kaget, dia melihat disisi kirinya yang sudah kosong dan mendesah lega saat mendapati bahwa tidak ada Haechan disana.

"Ayo pulang, aku sudah membawakan tas mu." Renjun terheran-heran melihat jaemin, kenapa dia jadi baik begini sama dia.

"Uh terimakasih." Meskipun dia bingung dengan sikap jaemin renjun tetap berterimakasih dan enggan untuk menanyakan perubahan jaemin yang tiba-tiba baik padanya.

Jaemin tersenyum, "Tidak masalah."

Keduanya berjalan beriringan dikoridor sekolah yang sudah lumayan sepi, tidak ada percakapan diantara keduanya, renjun melirik jaemin yang hanya diam, dia tidak tau haru berbicara apa, rasanya aneh dan canggung, karena biasanya jaemin yang selalu membullynya meskipun tidak separah Jeno dan Mark tapi dia tertawa paling keras.

"Jadi renjun — memang benar kau berasal dari Cina kan?"

Renjun bingung ada apa dengan pertanyaan itu jaemin pasti sudah tau pasti, semua teman dikelasnya juga sudah pada tau kalau dia berasal dari Cina, karena Jeno yang sering mengungkitnya saat membullynya. helaan nafas renjun sebelum mengangguk singkat.

"kau juga sudah tau sendiri kenapa masih bertanya, ada yang aneh dengan mu akhir-akhir ini, kau kenapa jaemin ada apa dengan mu?"  Tanya renjun yang dari tadi dipendamnya.

Langkah jaemin terhenti, renjun memandangnya heran,"ada apa?"

"Jadi benar, kau adalah injuni?" Jeamin menatap renjun penuh arti, "ini aku kawan curhatmu, Aigok."

Renjun membelalak tidak percaya.

🐻🦊

Bel istirahat berbunyi.

"Renjun-ah!".

Secepat kilat renjun bangkit dari tempat duduknya dan melesat dengan kecepatan tinggi menuju keluar kelas tanpa menghiraukan teriakan jaemin yang memanggil namanya.

Setelah keciduk sebagai injuni 3 hari yang lalu, jaemin selalu mengikuti renjun kemana-mana seperti anak ayam, renjun sudah mengetahui alasan dibalik sikap jaemin yang berubah ternyata dia sudah menduga bahwa dia adalah injuni, dan jaemin juga bilang bahwa dia tidak akan mengatakan hal ini pada jeno dan Mark.

Pesan-pesan dari aigok semakin intens, dan itu membuatnya risih, namun dia tidak mampu menolak. Salahnya sendiri waktu jaemin menuduhnya sebagai injuni dia tidak berkutik, lagi pula bagaimana dia mau mengelak jika anak itu sudah lebih dulu mengaku secara gamblang bahwa dirinya adalah aigok, kawan keluh kesah virtual nya.

Kalau dipikir-pikir lucu juga dia yang sering mengumpati pembully disekolah renjun karna kesal waktu mendengar ceritanya, dan ternyata jaemin mengumpati dirinya sendiri.

Renjun juga ditampar Kenyataan, jika tau akhirnya akan begini, renjun tidak akan menceritakan kehidupan aslinya di sembarang orang, ternyata dunia itu sempit.

Yang renjun bisa lakukan saat ini adalah hanya menghindar, kali ini juga renjun beruntung bisa kabur dari anak itu saat bel berbunyi.

Renjun merogoh saku celananya dan mengambil ponsel, berpuluh-puluh pesan masuk dan seperti biasa, renjun mengabaikan pesan yang lain dan lebih memilih membuka pesan dari kekasih virtual nya, Leehyuck.

Leehyuck 11.30
Injuni?

Leehyuck 11.31
Kau Sudah makan siang?

Renjun manyuapi makanannya, kunyah kunyah telan. Senyumnya otomatis mengembang, kadang-kadang renjun merasa heran, kenapa jantungnya berdebar hanya karena pesan dari kekasih virtualnya, renjun mengetik balasan dengan cepat.

To Leehyuck 11.32
Iya, aku sekarang sedang makan.

To Leehyuck 11.33
Bagaimana dengan mu?

Leehyuck 11.34
Aku, belum.

Renjun mengerutkan keningnya, dia melihat didekat jendela kantin yang biasanya ditempati haechan itu kosong, apa pemuda tan itu benar-benar melawatkan makan siangnya?.

To Leehyuck 11.34
Kenapa belum? Cepat makan.

Leehyuck 11.35
Nanti saja.

Renjun menggigit bibirnya kenapa Leehyuck tidak mau mengerti bahwa dirinya khawatir?.

To Leehyuck 11.36
Kenapa? Aku tidak mau kau sakit:(

Pesan balasan masuk, renjun membukanya dengan perasaan cemas.

Leehyuck 11.37
Baiklah aku makan, tapi kalau kau menyuapiku :).

Melihat pesan balasan, apa katanya menyuapi? Memangnya haechan apa? Bayi? Renjun berusaha keras menahan senyumnya, kenapa haechan keju sekali? Padahal dunia nyata dia sangat dingin, memikirkan hal itu sampai renjun mengabaikan makan siangnya, renjun menyuap makanannya sekali lagi sebelum mengetik balasan.

To Leehyuck 11.38
Kalau kau ada disini, aku pasti akan menyuapi mu-

Gerakan jari renjun terhenti diatas layar saat tiba-tiba ada seorang yang duduk dihadapannya dengan satu nampan penuh makanan, selama ini dia sengaja memilih spot paling pojok dan remang-remang agar tidak ada yang menggangu. Dan kehadiran seseorang yang datang tak di undang ini membuat renjun bertanya-tanha siapa?

Perlahan-lahan pandangan nya menulusur naik, dari tangan menuju leher dan kepala.

"Uhuk- uhuk!" Renjun tersedak makanannya.





Tbc.....

Kalau ada typo plis tandai ya, biar aku perbaiki.

Terimakasih sudah membaca book ngga jelas ini. See you next chapter paipai.


⭐💬

VIRTUAL - Hyuckren  (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang