5. Little Things.

224 35 8
                                        

Saat ini mereka berdua tengah asik makan malam dengan masakan yang dibuat oleh Jihyo, "Kamu mau pake sayur nya juga gak?" Tanya Jihyo yang lagi menuangkan pangsit ke dalam mangkok untuk Tzuyu dan juga dirinya, "Iya." Balas nya sambil tangan nya sibuk memainkan ponsel miliknya.

"Makan dulu." Perintah Jihyo sambil meletakkan mangkuk tersebut di depan Tzuyu, dan detik berikutnya ia langsung mengikuti perintah yang paling tua itu.

"Jadi Jinny ulang tahun minggu depan?" Tanya Tzuyu sambil meracik pangsit punya nya dengan menuangkan berbagai macam penyedap rasa.

"Iya, beliin kado apa ya?" Balas Jihyo.

"Enak. Makasih atas makanan nya sayang." Tzuyu memuji masakan istrinya yang memang rasanya cukup enak itu.

"Beneran enak?"

"Iya enak beneran." Ucap Tzuyu dengan penuh keyakinan mengucapkan nya.

Jihyo mengangguk, "Beli Lego aja kali ya?" Kata Tzuyu. "Ya kali Tzu. Jinny kan baru satu tahun yang ada itu keping Legonya di makan sama dia." Jihyo memberikan ekspresi tak habis pikir padanya.

"Owh, emang umur segitu belum bisa main Lego?" Jihyo hanya menghela nafasnya, mau berkomentar lebih pun percuma- karena Tzuyu memang tidak pernah dekat dengan anak kecil selain anak Nayeon-Jeongyeon itu pun hanya sesekali.

"Ya, aku mana tau sayang..." Bela Tzuyu.

"Makanya sering-sering main sama anak kecil."

"Anak siapa? Nanti aja pas anak kita." Perkataan Tzuyu membuat Jihyo terdiam, kata terakhir dari ucapan Tzuyu membuatnya jadi berpikir tentang anak? Sejauh ini mereka belum pernah membicarakan hal tersebut.

"Kamu ada waktu kapan? Nanti kita beli langsung aja." Lanjut Tzuyu sambil menguyah makanan nya tanpa menyadari bahwa Jihyo sedang melamun sesaat.

"Besok kosong kok— eh, tapi aku lupa bilang ke kamu... besok aku mau jalan sama Sejeong ya, udah lama gak main. Boleh kan?" Tzuyu mengangguk.

"Iya. Besok aku mau ke agensi untuk ngomongin jadwal kerja aku. Kamu emang mau main kemana sama Sejeong?"

"Palingan makan terus ke Mall aja. Ntar kalo misalkan nemu kado yang pas, aku sekalian beli aja besok." Tzuyu mengangguk lagi.

Sebuah notifikasi dari layar ponsel Tzuyu, membuat yang punya langsung mengecek nya— matanya membinar ketika melihat sesuatu disana. "Kenapa?" Tanya Jihyo yang penasaran dengan raut wajah suaminya itu.

"Aku dikabarin sama staf agensi aku, kalau banyak yang nawarin kontrak kerja sama."

"Bagus dong. Aku ikut seneng." Jihyo memberikan tatapan bangga nya pada Tzuyu.

"Aduh, aku jadi takut."

"Kamu pasti bisa, sayang." Tzuyu mengangguk dan berusaha menghilangkan rasa ketakutan dalam dirinya.

"Tzu? Tapi ada yang mau aku omongin deh." Ucap Jihyo ragu-ragu dan saat Tzuyu melihat nya, ia langsung menaruh ponsel nya dan fokus pada Jihyo di hadapan nya.

"Apa?"

"Kalau aku minta satu hari dalam seminggu waktu kamu gimana?" Tzuyu mengerutkan kening nya, karena ia tak mengerti.

"Maksud aku kan kamu bakal sibuk sama jadwal kamu nantinya, aku pun juga sama. Aku ingin kita buat kesepakatan untuk satu hari libur dari kerjaan, tapi... kalau misalkan-"

"Kamu gak perlu khawatir, aku emang minta hari libur setiap minggunya kok. Aku juga tahu kalau sekarang prioritas aku bukan cuman diri aku aja, tapi ada kamu dan orang-orang di sekitar kita." Jawaban dari Tzuyu membuat Jihyo terenyuh, ia terlalu memikirkan hal yang buruk tentangnya.

Home | JitzuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang