"Sampai kapan kamu mau diemin aku terus?" Ucap Jihyo yang jengah dengan sifat kekanak-kanakan Tzuyu perihal permasalahan semalam. Masalah perayaan Natal.
Jihyo pikir Tzuyu akan melupakan masalah semalam, namun di pagi hari ketika ia bertanya apapun— Tzuyu hanya membalas dengan singkat, padat, dan datar. Dulu waktu masih pacaran, Tzuyu jarang sekali marah hanya karena perihal waktu, justru Tzuyu dengan lembut nya memberikan pengertian jika Jihyo sedang sibuk-sibuknya bekerja.
Yaudah gapapa, kita bisa jalan-jalan lain waktu kok.
Yaudah, gampang itu mah. Kamu urus dulu aja pekerjaan kamu.
Tapi sekarang? Kemana Tzuyu yang bersikap dewasa? Jihyo terus menghela nafas melihat Tzuyu yang sedang bermain dengan Kaya & Butter dengan aktif, tetapi mengabaikan semua pertanyaan yang di lontarkan istrinya itu. Sungguh kekanakan.
"Siapa yang diemin kamu." Balas Tzuyu dengan mendelik tak terima tanpa menatap lawan bicara nya yang berada di balik counter kitchen.
"Jadi mau kamu aku ikut ke Paris?" Tzuyu tak menjawab pertanyaan menohok Jihyo, ia berpura-pura bermain dengan dua anak nya itu.
"Ya ampun, Tzu. Bener-bener ya, kamu!" Jihyo mendesis sebal karena terus di abaikan. "Apa sih?!" Tzuyu mengerutkan kening nya tak suka. Jihyo menatap tajam Tzuyu, dan seketika itu juga nyali Tzuyu menciut melihat perubahan wajah istrinya itu.
"Yaudah, iya— kita gak ngerayain Natal bareng, kan?." Cicit Tzuyu.
Jihyo mendekat ke arah Tzuyu, "Aku udah pikirin, di tanggal 24 nya kita bisa rayain Natal berdua dan tanggal 25 pagi aku nyusul keluarga aku ke Villa dan kamu ke Paris. Gimana?" Tzuyu mengangguk mantap, lalu tersenyum hingga menampilkan deretan giginya.
Jihyo mencubit lengan, perut, atau apapun yang bisa diraih nya karena kesal dengan Tzuyu. Ya, dia baru tau sikap childish Tzuyu ada- atau mungkin memang hal seperti ini sering terjadi dalam kehidupan rumah tangga. Yang terpenting sekarang masalah sudah terselesaikan.
"Aww~ sakit! Sakit!" Adu Tzuyu.
"Nyebelin banget sih!" Omel Jihyo.
✨✨✨
"Hati-hati," Ucap Tzuyu ketika dirinya berhasil menyelamatkan seorang wanita muda yang hampir aja kepleset. "Makasih banyak." Wanita yang di tolong nya tersenyum ramah dan mengucapkan terimakasih, "Hampir aja jatuh, makasih banyak Kak." Tzuyu membalasnya dengan tak kalah ramah, lalu wanita muda tersebut pergi.
Ting!
Hebat nya yang habis senyum-senyum sama cewek cantik. :v
Notifikasi pesan dari istrinya membuat Tzuyu mengerutkan alisnya dan mencoba menoleh ke depan gedung agensi Istrinya itu, melihat istrinya sudah menatapnya dengan penuh selidik. Tzuyu memang akan menjemput istrinya itu usai latihan di gedung agensi nya dan berniat akan makan malam bersama.
Tzuyu terkekeh melihat wajah lucu istrinya itu, "Ayo buru, aku udah laper nih." Kata Tzuyu yang menarik tangan Jihyo untuk segera mengikuti nya.
Mereka sampai di sebuah restoran seafood ala Korea yang letaknya tak jauh dari apartemen tempat mereka tinggal dan sudah menjadi langganan sejak dulu, Jihyo memesan menu andalan mereka.
"Kamu belum ngomong apa-apa loh, Tzu." Tzuyu yang sedang mengelap meja dengan tisu yang tersedia menatap Jihyo dengan bingung karena tak tahu apa yang harus di omongin.
"Omongin apa?"
"Tadi, ada apaan?"
"Apa?" Jihyo mendelik kesal, pasangan nya itu tak tahu apa pura-pura tak tahu.
"Itu tadi... di depan agensi. Ish," Setelah mengingat Tzuyu terkekeh.
"Owh, itu... kenapa sih random banget tiba-tiba ngomongin kejadian itu," Tzuyu masih tertawa kecil, lalu seorang pelayan datang dan menyiapkan keperluan makan untuk pasutri ini. "Kamu pelayan baru? Dimana Jung Hee-a?" Tanya Tzuyu dengan penuh keramahan.
"Iya, Jung Hee sedang cuti hari ini." Balas nya tak kalah ramah, "Oh, siapa nama kamu?" Tzuyu bertanya.
"Aku Hyeri," Tzuyu mengangguk, "Cantik" Puji Tzuyu yang membuat Jihyo menatapnya tak percaya.
"Terimakasih, selamat menikmati." Pipi Hyeri merona ketika di puji oleh Tzuyu, lalu kembali ke tempat lain setelah berhasil menyiapkan hidangan untuk pelanggan setia nya.
"Terima kasih atas makanan nya!" Tzuyu langsung membalik mangkuk nya dan mengambil sumpit, bersiap untuk menyantap hidangan nya. Tapi sayangnya, tatapan tajam dari Jihyo seolah menusuk nya dan membuat nya bingung sekaligus takut.
"Kenapa?" Tanya Tzuyu polos.
"Wah! Dalam sehari kamu sudah menggoda dua wanita, kamu memang sang penggoda handal Chou Tzu." Jihyo hanya geleng-geleng kepala seolah tak menyangka dengan apa sudah dilakukan Tzuyu,
"Kamu bahkan korban dari godaan ku juga," Tzuyu menyuapi sesuap makanan ke mulut istrinya itu yang masih menampilkan wajah cemberut nya.
"Ih, mana ada gitu, kamu yang ngintilin aku terus dulu, pura-pura sakit lah biar di perhatiin leader, terus sengaja ninggalin barang penting biar di notice sama aku. Gak banget cara ngedeketin nya."
"Siapa yang ngedeketin kamu? Itu mah emang beneran ya, lagian juga waktu awal-awal kita lagi hype banyak yang ngedeketin aku, kamu aja yang gak tahu mantan-mantan idol aku."
"Masa? Kamu kan hampir 24 jam terus sama aku dan anggota. Jarang kamu pergi-pergi sama yang lain tuh dulu."
"Ya itu yang kamu tau, selebihnya kan aku punya privasi tuh."
"Tapi dulu kamu bahkan hampir tidak pernah bicara, sebelas-dua belas sama Mina. Gak ada bayangan kamu bakal ngobrol-ngobrol sama orang lain tanpa orang yang kamu kenal." Tzuyu terkekeh mendengar nya.
"Semua orang berubah menjadi lebih dewasa, sayang. Aku dulu pendatang disini, masih banyak takutnya. Seiring berjalan waktu juga aku makin berani."
"Tetep aja aku lebih dewasa dari kamu," Jihyo mulai lahap memakan makanan nya.
"Aku jauh lebih dewasa, bukti dari kedewasaan aku adalah aku sudah bisa membuat anak- Aww!" Tzuyu menjerit kesakitan saat betis kakinya di tendang oleh Jihyo.
"Mulut, Chou! Ini di luar. Mesum banget sih," Jihyo menampilkan wajah kesal nya, salahkan Tzuyu yang mengatakan hal kotor di tempat umum.
"Iya-iya maaf." Tzuyu langsung terdiam mati kutu melihat wajah Jihyo yang menyeramkan sekarang.
Tzuyu selalu kalah jika melawan Jihyo.
✨✨✨
Hai, Sorry lama update. Semoga masih pada stay di cerita ini ya.
Terimakasih. 🙏🏻

KAMU SEDANG MEMBACA
Home | Jitzu
أدب الهواةSekuel Ours. Tidak ada yang berubah dari pasangan satu ini, yang pada akhirnya memutuskan untuk membangun keluarga bersama. lanjutan dari Ours, kisah romansa yang berakhir dengan mereka berjalan beriringan di atas Altar dan berjanji untuk selalu ber...