Marah

143 27 7
                                    

Sasuke tidak habis pikir mengapa Hinata menjauhinya. Terkadang perempuan itu sangat dekat dan juga begitu jauh. Sasuke bingung harus berbuat apa. Sasuke meremas rambutnya sendiri.

"Perempuan itu sulit dimengertikan?" Sai memainkan gelas yang ada ditangannya.

Sasuke menuangkan minuman itu kedalam gelasnya lagi. Entahlah sudah gelas keberapa sekarang. Dia hanya ingin melampiaskan kekesalannya saja.

"Lu ngajak gue ke sini hanya untuk melihat lu kacau. Bodoh" laki-laki pucat itu menguap. Dia sudah menemani Sasuke selama dua jam. Namun yang dilihatnya adalah Sasuke yang terus minum dan sesekali memukul meja atau menjambak rambutnya sendiri.

"Bisakah lu diam mayat? Atau gue akan menghajar lu" Sai hanya mendecih. Seharusnya dari awal dia tolak saja penawaran Uchiha bungsu itu.

"Jadi untuk apa lu ngajak gue kesini baka. Kalau hanya melihat lu kaya gini lebih baik bilang dari awal. Mungkin gue gak akan ikut" Sasuke menghiraukan ucapan Sai. Dia sudah terlalu pusing akan tingkah Hinata.

"Karena gue kasihan sama lu, gue kasih tau sesuatu kenapa Hinata ngelakuin itu"

"Gue tau ini dari Ino. Harusnya gue gak bilang sama lu" Sasuke langsung memegang kerah baju Sai.

"Kenapa lu gak bilang dari tadi *njing?" Ujar Sasuke. Dia sangat marah kepada Sai. Laki-laki itu selalu bertele tele. Tidak kah dia melihat begitu ruwetnya Sasuke.

"Sorry bro" Sai tertawa. Sasuke melepaskan kerah baju Sai dengan kasar.

"Beritahu gue cepetan apa yang sebenarnya terjadi" Sai hanya mengangguk. Dia masih sayang nyawanya. Kalau dia bercanda Sasuke akan mencincangnya mungkin. Pemuda itu jika sedang marah seperti orang kesetanan. Jadi tidak seharusnya Sai menyulut api sekarang.

"Ino cerita ke gue bahwa si Sakura bertingkah aneh"

"Aneh gimana?" Tanya Sasuke.

"Iya tiba-tiba dia marah kepada Hinata di cafe. Dia kesal dengan hubungan lu sama Hinata"

"Intinya dia cemburu. Sakura memaki Hinata disana. Dia bilang kalau Hinata tidak peduli dengan perasaan temannya sendiri. Padahal Hinata tahu bahwa Sakura suka sama lu"

"Mungkin karena itu Hinata ngejauhin lu sekarang"

"Ck" Sasuke mendecih. Tangannya terkepal. Amarahnya memuncak. Jadi semua ini karena Haruno sialan itu. Dia tidak akan memaafkan Sakura meskipun dia bersujud minta ampun. Sasuke kemudian beranjak pergi. Sai mulai panik. Pasti laki-laki itu akan menemui Sakura.

"Lu mau kemana?"cegah Sai. Meskipun dia sudah tahu tujuan pemuda itu. Dia tidak ingin Sasuke mengamuk dan hilang kendali. Bisa bahaya jika itu terjadi.

"Minggir" teriak Sasuke. Dia menepis tangan Sai dengan kasar.

"Gue tau lu kesel tapi lu harus kendaliin emosi lu. Sakura cewek jing" ucap Sai.

"Gue gak peduli. Si Haruno itu sudah terlalu ikut campur hidup gue" Sai bingung harus mencegah Sasuke dengan cara apa.

"Tapi biarkan kepala lu dingin dulu. Bisa bahaya kalau lu ketemu dia dalam keadaan gini"

"Minggir" Sai terlempar lumayan jauh. Sasuke berhasil beranjak pergi.

"Sepertinya gue harus minta tolong Naruto. Ck, merepotkan" Sai kemudian menelepon Naruto dan menceritakan apa yang sebenarnya terjadi.
______________________________________
Sihon

______________________________________Sihon

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
FRIENDZONETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang