Hinata pulang bersama dengan Sasuke. Karena kebetulan Neji harus pamit duluan sebab pekerjaannya yang belum beres. Hinata diam mengamati pemandangan dari jendela mobil. Sasuke pun sama dia fokus menyetir. Belum ada percakapan diantara mereka.
"Padahal kau tidak usah mengantarku" Hinata menatap Sasuke. Dia benci keheningan ini mungkin saja kalimatnya tadi bisa memecahkan kesunyian diantara mereka.
"Jika ada aku kenapa harus yang lain" ucap Sasuke singkat.
"Hah?" Hinata bingung dengan ucapan pemuda didepannya itu.
"Jika ada aku kenapa kau harus merepotkan yang lain" Sasuke menatap mata jernih Hinata.
"Aku tidak mau merepotkan siapapun. Aku akan naik taksi" ujar Hinata sambil menyilangkan tangan.
"Simpan uangmu jika bersama ku" Sasuke kembali fokus untuk mengendarai.
"Kau bukan supirku jadi aku tidak enak karena kau selalu menjemput dan mengantarku"
"Kita seperti berteman baru kemarin sore kau tau. Ucapan mu itu membuatku tidak suka" ucap pemuda itu kesal. Sungguh dia tidak habis pikir kepada sahabatnya itu. Padahal Sasuke lah yang mengajaknya pulang bersama namun Hinata selalu saja takut merepotkan. Seperti dirinya dan gadis itu baru saja berteman padahal sudah sangat lama.
"Bukan seperti itu. Tapi.." Hinata menunduk.
"Tapi apa?" Sasuke menatap Hinata hingga alisnya terangkat satu.
"Takutnyakaumaujalandenganwanitayangkausuka" ucap Hinata cepat.
"Apa?" Sasuke tidak mendengar jelas kata kata sahabatnya itu.
"Tidak ada pengulangan" tatap Hinata dengan wajah memerah dan tangan bersilang didada.
"Ih tidak jelas" Sasuke kembali fokus menyetir.
"Sasuke"
"Apa?" Hinata menunduk kembali. Jujur dia tidak enak kepada Sakura tadi. Seharusnya Sasuke pulang dengan gadis itu namun pemuda ini malah menarik Hinata masuk ke mobil tanpa pamitan dengan yang lain.
"Jika kau keberatan diantar olehku karena Sakura. Maaf saja aku tidak mau dengar" Sasuke terkadang muak karena beberapa temannya selalu menjodohkannya dengan gadis merah muda itu. Termasuk Hinata.
"Kenapa kau selalu bersikap seperti itu jika menyangkut Sakura?" Hinata bingung juga alasan apa yang membuat pemuda itu sangat tidak suka terhadap Sakura.
"Seperti kau tidak suka kecoa" jawab Sasuke.
"Sasuke serius" Hinata berbalik untuk menatap Sasuke lekat lekat.
"Kita tidak perlu alasan untuk tidak menyukai sesuatu"
"Kau bohong" ujar Hinata lagi.
"Kenapa kau terus bertanya tentangnya sih? Kau berusaha menjodohkanku dengan dia?" Sasuke menghentikan mobilnya dan menghadap lalu menatap Hinata.
"Kau ingin aku menyukainya?" Hinata menunduk dan terdiam. Bukan maksud Hinata begitu. Dia hanya ingin Sasuke bersikap sewajarnya saja terhadap gadis pink itu.
"Lalu berpacaran dengannya"
"Lalu menika-"
"Bukan begitu" sanggah Hinata. Sasuke tersenyum dan terus menatap Hinata lekat lekat.
"Hanya saja bersikap baiklah sedikit kepadanya" Hinata memalingkan pandangannya kepada hal lain. Sungguh ditatap seperti itu membuat Hinata gugup.
"Kenapa kau tidak menatapku?" Goda Sasuke. Dia sangat suka situasi seperti ini. Saat wajah Hinata memerah dan tersipu malu seperti itu. Selalu membuatnya gemas.

KAMU SEDANG MEMBACA
FRIENDZONE
RomansaTidak kah cukup yang engkau lihat Pertemanan ini sungguh berat Tidak kah indah bila kita bersama Tapi tidak dimimpi saja Friendzone_Budi Doremi