peran pengganti (shanra)

1.5K 147 3
                                    

" mas bangun "

Ara membuka matanya, ia tersenyum saat melihat istrinya yang duduk di samping ranjang
Ara mendekat dan menyembunyikan wajahnya di perut istrinya

" 5 menit lagi sayang ".ucap ara dengan suara serak

" udah jam 6 loh, zee aja udah bangun ".ucap istri ara
Ara duduk dan mencium kening istrinya

" tolong siapin baju aku".ucap ara sebelum pergi kekamar mandi

Setelah beberapa menit ara keluar dengan mengunakan handuk dan melihat baju nya yang telah di siapkan oleh sang istri

Ia memakai nya dan tak lupa mengembalikan handuk ke kamar mandi
Sebelum turun kebawa ara mengambil dompet, HP dan menyemprotkan sedikit parfum di bajunya

" cakep juga ".ucap ara sambil merapikan rambutnya
Ia mengambil dasi dan tas kerjanya dan langsung turun

Saat menuruni tangga ara melihat istrinya yang sedang memasak, ia meletakkan tasnya di atas sofa dan menghampiri istrinya

Ara mencium pipi istrinya dan ia mendekat kearah meja makan
Sebelum ia duduk ara mencium kening putrinya
Putri ara namanya zee

" hari ini ada kegiatan apa? ".tanya ara

" cuma sekolah aja trus pulang ".jawah zee

" nanti bunda yang jemput, kak ara ada miting ".ucap ara

Istri ara di bantu bibi menyiapkan makanan di atas meja
Setelah tertata rapi baru istri ara duduk di depan zee

" kalian mau lauk apa?".tanya istri ara
" paha ayam sama sambel ijo".ucap ara dan zee berbarengan

Ara dan zee saling pandang dan tertawa
Istri ara meletakkan nasi dan lauk ke piring ara dan zee

" selamat makan ".ucap istri ara
Merek pun makan dengan tenang

" mas, kak aya lahiran ".ucap istri ara
" oh ya? ".ucap ara
Istri ara mengaguk

" nanti kita kesana abis aku pulang kerja ".ucap ara
Istri ara mengaguk

Setelah selesai makan zee pelit menuju kamarnya untuk mengambil tas sedangkan ara dan istrinya berada di ruang tamu

Ara menatap istrinya yang memasang dasi nya
Setelah selesai istri ara mengalungkan tangannya di leher ara

" kamu bosen sama aku? ".tanya istri ara
Istri ara merasa ara mulai berubah akhir akhir ini
Ara menggeleng
" gimana mau bosen setiap aku pulang kerumah di sambut sama kamu dan zee yang bikin aku gak pernah bosen untuk cepet cepet pulang kerumah ".ucap ara menatap mata istrinya

" gak usah bohong ra aku ta...
" jangan bahas ya, aku harus anter zee sekolah ".ucap ara memotong ucapan istrinya

" tap...
"Ada zee".ucap ara memotong ucapan istrinya saat melihat zee yang turun dari tangga
Ara menurunkan tangan istrinya dari leher nya

" kak, zee udah siap ".ucap zee
" salim sama bunda dulu ".ucap ara

Zee menyalimi ibunya
" zee berangkat dulu ya bun".ucap zee

" iya, bekel nya nanti di makan jangan lupa".ucap sang ibu
" aku pamit ya ".ucap ara mencium kening istrinya

Ia menggandeng zee dan berjalan keluar rumah
Istri ara melihat mobil ara yang mulai keluar dari perkarangan rumah

" bahkan aku gak tau apa yang sebenarnya kamu pikirin ".ucap istri ara

Di sisi lain
Setelah mengantarkan zee sekolah ara langsung menuju perusahaan nya
Ia sibuk mengetik sesuatu di leptop nya

Tok.. Tok..

" masuk ".ucap ara tanpa mengalihkan pandangnya dari leptop

" ra, rapatnya 5 menit lagi di mulai ".ucap asisten ara

" iya kak".ucap ara langsung berdiri sambil membawa leptop nya
Ara pun mulai miting di ruangan miting

Miting kali ini memakan waktu yang sangat banyak yaitu sekitar 7 jam
Dari jam 8 hingga jam 2 baru lah rapat itu selesai

Setelah rapat yang panjang ara meminta asisten nya untuk memesan makanan
Ia merebahkan dirinya di sofa ruangannya

Saat sedang tertidur, Ara di bangunkan oleh asistennya untuk makan

Karena memang sudah sangat lapar Ara langsung makan dengan lahap

" kamu kenapa si ra? ".tanya asisten Ara yang bernama jinan

Ara melirik Jinan sebentar dan lanjut makan
" aku seperti biasa gak ada apa apa ".ucap Ara santai sambil makan

" gak usah bohong ra, aku kenal kamu lebih 10 tahun. Aku tau semua tentang kamu tanpa kamu jelasin ".ucap jinan
Ayolah jinan mana mungkin tak tau dengan perubahan sikap Ara akhir akhir ini
Walaupun itu sedikit

" kak biar aku makan dulu ".ucap Ara
Jinan tak membuka suara lagi dan membiarkan Ara makan dengan tenang

Setelah selesai makan, ara melihat Jinan yang duduk di depannya
Ara akui Jinan cukup peka dengan perubahannya

Tanpa Jinan tanya ara langsung menjelaskan

" aku merasa gak berguna kak, di mata shani di mata zee".ucap ara menyenderkan badanya ke belakang
Ia mengusap mukanya kasar

" kasi aku alasan kenapa kamu mikir kayak gitu ".tanya Jinan
Ara terdiam sejenak

" apa cuma zee mangil kamu kakak buka ayah nya?".tanya Jinan
" memang itu kenyataannya kan kak? ".ucap ara tersenyum kecut sambil melihat kearah langit langit ruangannya

" trus kamu maunya gimana ra?, mau mengubah takdir?. Gak bakal bisa ra mau sampai kapan pun ".ucap Jinan

" kakak nanya aku mau nya apa? "
Ara menegakkan badannya dan melihat Jinan

" aku mau lepasin shani sama zee kak".ucap ara dengan serius
Jinan mengambil bantal di sampingnya dan langsung melempari ara

Ara dengan reflek menangkapnya sebelum mengenai muka nya
"Gila kamu ra ".ucap Jinan ngegas

" iya kak aku emang udah gila. Aku gila sama semua yang udah terjadi aku gila kak. Aku gak kuat, aku capek, aku capek posisi aku gak pernah di akui. Aku cuma jadi peran pengganti kak gak bakal pernah bisa jadi pemeran utama ".ucap ara
Mata ara sudah memerah

" ya aku tau ra. Dengan semua yang terjadi sekarang kamu milih nyerah?
Ayo lah ra,kamu udah dewasa kamu bukan anak kecil lagi ".ucap Jinan

" ketika aku dewasa apakah aku gak boleh bahagia kak, aku cuma boleh ngerasain sakit? ".ucap ara

" ra, coba kamu fikir gimana perasaan zee setelah kamu pergi ningalin zee
Ayah kandungnya udah ningalin dia masa kamu juga ningalin dia sama ibunya ".ucap Jinan mencoba membuat ara tau posisinya

" kita cuma pisah rumah kak, zee masih bisa ketemu aku kapan pun dia mau ".ucap ara
Jinan mengusap wajahnya prustasi

" keluarga yang lengkap aja belum tentu cemara, apa lagi yang mencar ra. Pikirin gimana mental zee ".ucap Jinan

" aku capek kak".cuma kalimat itu yang keluar dari mulut ara

One-shot (Ara) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang