bayinya shani 2 (shanra)

1.9K 164 7
                                    

Keesokan harinya
Demam ara makin tinggi bahkan sekarang ia tak bisa membuka matanya, ia trus terusan mengigil

Semua keluarga natio panik, trutama chika yang si beri kanar subuh tadi bahwa ara makin parah
Ia langsung berangkat menyusul mereka

Semua orang mengelilingi ara yang berbaring di bangsal, shani yang berada di samping kanan bersama chika sedangkan di samping kiri ada geby melody dan boby

"Tan ini gimana".ucap shani cemas
Ia menggegam tangan anaknya yang dingin

" kita coba cara kemarin ".ucap geby
Sejujurnya ia juga tidak tau harus berbuat apa

Shani mengaguk
Geby memberikan obat ke shani dengan dosis yang dua kali lipat dari yang kemarin

Shani meminumnya, ia tak menungu obat untuk menyebar hingga ke asinya
Agar ara menerima nya dan membiarkan pahitnya datang perlahan

Shani merebahkan dirinya di atas bangsal, ia membuka bajunya dan memasukkan nipelnya ke dalam mulut ara

Shani merasakan nipelnya panas dua kali lipat dari kemarin saat bersentuhan dengan bibir ara

Ara mulai menghisap asi shani. Shani merasakan hisapan pelan, biasanya anaknya ini tak akan santai untuk menghisap sumber asi nya

Shani merasakan sakit di kepala nya
" kepala aku pusing ".ucap shani
" dibawa tidur, itu efek dari obat ".ucap geby

" tapi gak ngaruh ke ara?".tanya boby
"Gak kok, obat yang masuk ke ara itu setengah dari yang di minum shani, apalagi kalo asi shani gak deres".ucap geby

" asi kamu gimana kak".tanya melody
"Shani emang merasa agak kurang keluar asinya ma ".ucap shani

" tante bakal hubungin dokter".ucap geby
Shani mengaguk
Tak lama dokter itu datang dan memberi shani obat yang akan membuat asinya banjir

" kalo marasa asinya penuh keluarin aja jangan di tahan ".ucap dokter
Shani mengaguk

Di kamar ara tersisah shani chika dan melody, chika dan melody tidur di tampat tidur itu pun karena paksaan shani
Mengingat mamanya belum tidur dari kemarin

Shani mengelus kepala anaknya
" cepat sembuh ya sayang, jangan bikin bunda khawatir ".ucap shani

Melihat ara yang sekarang shani jadi teringat masa lalu
Dimana ia mengandung ara, di usia kandungannya dari umur 3 minggu sampai 4 bukan shani masih aktif muntah muntah, bahkan pernah shani memaksa untuk tak memuntahkan makanan nya karena mengingat ada ara yang berada di perutnya

Di usia kandungan shani yang ke 6 bulan shani mampir keguguran karena kecapean, dan pada usia kandungan nya yang ke 8 bulan detak jantung ara melemah
Dokter mengusulkan untuk oprasi namun shani menolak karena ia yakin anaknya kuat
Dan pada bulan ke 9 shani berhasil melahirkan seorang anak perempuan walupun shani harus merasakan sakit kontraksi selama 12 jam lamanya hingga membuat shani kehabisan darah atau pendarahan
Shani sempat koma dua hari pasca melahirkan namun sekarang shani bangga pada dirinya sendiri
Ia bisa melahirkan seorang anak sendirian tanpa peran sosok suami

Melihat ara yang makin hari makin membuat shani jatuh cinta kepada putrinya itu. Tak bohong kalau di wajah ara ada mirip dengan ayah kandungnya terutama di hidung dan bentuk alis
Selebihnya itu mirip shani semua
Setidaknya ara harus miripnya karena ia yang mengandung ara selama sembilan bulan

Namun satu yang di turunkan oleh ayah kandung ara yang membuat ara tersiksa hingga sekarang, yaitu banyak alergi terhadap obat obatan.
Itu yang membuat shani lebih posesif terhadap ara, bahkan shani tak pernah menyuruh anaknya untuk makan jajanan luar. Walupun sibuk shani akan menyempatkan diri untuk membuat makanan untuk anaknya
Karena kesehatan putrinya no 1

" ara dari dulu nanyain ayah kan, ara udah ketemu kok sama ayah ara. Jadi sekarang ara harus sembuh dan memarahi ayah ara, kenapa dia harus mewariskan penyakit ara ini ".guman shani

Shani merasa matanya berat, ia merebahkan kepalanya di atas bangsal ara

Saat sedang tidur shani terbangun saat mendengar kegaduhan.
Ia ternyata sudah di pindahkan ke kasur
Pandang shani langsung tertuju pada kerusuhan

Shani melotot kala melihat ara yang memakai oksigen dan ada seorang dokter yang sedang membelakangi shani
Tak hanya dokter dan suster ada keluarga shani juga disana mereka mengelilingi ara

Tubuh ara naik dan turun, dan terdengar suara monitor yang lurus
Ia langsung berlari mendekati ara
Semua orang di sana menangis

" sayang bangun hikss anak bunda bangun sayang hikss jangan tinggalin bunda ara jangan tinggalin bunda ".tangis shani pecah
Tak hanya itu shani juga terus mencoba membangunkan ara namun di tahan oleh seorang dokter

" apa kamu, puas liat anak aku begini
Karena kamu anak aku begini ".isak shani
Dokter itu terdiam tak menjawab

" andai kamu gak mewarisi penyakit kamu itu, anak aku gak kayak gini
Aku yang hamil selama sembilan bulan, aku yang melahirkan dia dan merawat dia sampai dia sebesar ini dan kamu cuma bisa mewariskan penyakit sialan kamu itu ".ucap shani

Geby membawa shani ke dalam pelukan nya. Dokter itu menatap kosong kearah ara

Chika mengelus pipi ara
" dingin banget, ara kedinginan ya
Keponakan aku udah gak ngerasain sakit lagi kan sayang ".ucap chika mencoba menahan tangisannya
Ia mencium kening ara lama hingga ia menjauhkan dirinya dari ara ketika merasa tak bisa menahan air matanya untuk jatuh

Air mata chika lolos dengan sempurna, ia mengigit bibir bawahnya untuk tak mengeluarkan suara
Melody menangis di dalam pelukan boby

Geby meliat betapa kacaunya mereka semua, dan ia juga melihat tatapan kosong dari dokter yang menangani ara

Kini seorang Granara natio telah memejamkan matanya untuk selamanya
Tidak ada tangisan seorang anak kecil lagi di rumah keluarga natio, tak ada lagi mainan yang berserakan, tak ada lagi kaca jendela yang pecah di rumah itu, tak ada lagi yang mengadu pada melody, tak ada lagi tawa dan lari, tak ada lagi yang membuat shani kesal karena memaksa untuk meminum susu, tak ada lagi yang memetik bunga tanaman melody, tak ada lagi yang mencoret mobil boby,tak ada lagi teman Boby bermain bola di taman belakang rumah, tak ada lagi orang yang selalu mengompol di tempat tidur chika, dan tak ada lagi sumber kebahagiaan keluarga natio

Semenjak saat itu shani berubah 180°
Tak ada lagi senyuman manis di bibir itu. Chika berhenti dari pekerjaannya ia akan terus terusan melihat kasurnya yang tempat ara mengompol

Melody tak pernah lagi merawat tanamanya karena percuma karena tak ada lagi orang yang akan memetiknya

Boby bukanlah Boby yang dulu
Boby yang terkenal dengan keharmonisan nya sekarang menjadikannya Boby yang dingin
Ia akan trus terusan melihat taman belakang tempat ia bermain bola bersama cucunya
Walupun sering kali ia dan cucunya di marah oleh melody karena memecahkan kaca jendela

" cucu opa sekarang udah di tempat yang indah kan, udah gak ngerasain sakit lagi. Pasti disana ara seneng karena bisa main sepuasnya, bunda shani gak bakal marahin ara lagi kok kalo ara di sana main gak inget waktu . Tunggu opa ya sayang, opa bakal nyusul ara suatu saat nanti
Selamat istirahat Granara natio"































*tbc
Hi guys
Autor capek banget
Capek fisik capek batin
Huh....
Semangat buat kalian!!!

Happy birthday shani indira natio
Titip di sini aja

One-shot (Ara) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang