07/09

1.9K 90 11
                                    

Mataku mengerjap saat sinar matahari mulai menusuk mataku, aku membuka mataku perlahan. Tampak seorang gadis cantik nan indah itu sedang tidur disampingku dengan mata sembabnya. Sangat cantik.

Aku mengecup kedua mata sembab nya itu sekilas, tanpa membangunkan sipemilik. Dia sangat lucu saat tertidur, aku menyukainya, sangat menyukainya melebihi apapun yang ada didunia ini.

Senyum simpul semakin terbentuk diwajahku saat aku mulai membelai kepalanya dengan lembut. Sepertinya dia menyukainya. Dia semakin mendekat kearahku mencari kenyamanan tanpa ada satupun celah diantara kami.

Setelah insiden tadi malam, aku tahu jelas bahwa jiwa nya menolakku mentah-mentah. Tetapi raga nya berhasil melekat padaku, mungkin dia tidak akan memberontak lagi setelah ini karena dia berhasil menjadi milikku seutuhnya.

Ternyata usaha ku selama ini tidak sia-sia untuk menjadikan dirinya sebagai milikku. Dari awal semua yang ku lakukan hanya untuk gadisku saja, yang lain hanya alibi semata.

Aku juga sangat bangga pada ayahnya karena sudah menjualnya pada diriku dan rela membunuh ibunya sendiri atas intruksi dariku. Karena hanya aku seorang yang akan memilikinya. Lagipula dia tidak membutuhkan gadis imut ini, daripada ditelantarkan begitu saja mending jadikan dia sebagai milikku.

***

Ohayou, sayangku.” ucap Gojo dengan lembut sambil membelai rambut Rika kembali. Senyum sempurna terukir diwajahnya.

Rika menatap Gojo, mungkin dia sedang mencerna semuanya. Rika yang perlahan sadar seutuhnya langsung mencoba sedikit menjauh darinya, tapi masih dalam keadaan berbaring.

“Kenapa, hm? Kau masih bersedih?”

Tidak ada jawaban dari sang gadis, dia menatap Gojo tanpa ekspresi lalu membalikkan badannya. Melihat itu, Gojo semakin mendekat kearahnya. Memeluk dirinya dari belakang.

“Jangan terlalu larut dalam kesedihanmu, ingat masih ada aku disini.”

Rika memberontak, melepaskan pelukan Gojo darinya dan segera bangkit menatap Gojo dalam duduknya.

“Kenapa menatapku begitu sayangku? Kau mau apa hari ini? Kau ingin sesuatu? Aku akan membelikannya untukmu.”

“Kenapa..?” lirih Rika pelan, dia menunduk dan berusaha berbicara sebisanya.

“Kenapa aku harus bertemu dengan seseorang sepertimu?!” Rika berteriak, alis nya tertaut dan menatap Gojo lagi dengan air matanya yang mengalir deras.

Gojo mematung seketika, dia bingung apa yang dikatakan sang gadis. Menurutnya, dia sudah berusaha melakukan yang paling terbaik untuk menyelamatkan gadisnya.

“Maksudmu?” ucap Gojo datar dan tenang, menatap mata Rika langsung.

“Aku membencimu, Sensei!” Rika berteriak lagi, masih dengan amarahnya. Dia kesal menatap Gojo dan masih menangis.

Gojo kesal, dia menahan amarahnya dan menarik Rika mendekat dalam pelukannya dan tidak membiarkannya lepas untuk saat ini.

“Oh~ hatiku sakit sekali mendengar ucapan mu sayang.. Apa kau sekarang telah menjadi gadis yang nakal?” ucapnya sambil tersenyum lalu menarik rambut Rika untuk memaksa menatap matanya.

Rika merintih kesakitan dan meraih tangan Gojo yang berada dibelakang kepalanya guna berusaha melepaskannya.

“Ayo katakan sekali lagi sayang?!” Gojo tersenyum megah dihadapan sang gadis, lalu mengangkat tangannya yang ringan ke udara.

PLAAAKKKKK

Rika berusaha menahan tangisnya yang semakin pecah, dengan reflek dia langsung memegang pipinya yang telah dipukul oleh Gojo tadi.

“A...ku.. membencimu.. sensei!..”

Gojo masih menampilkan senyuman hangatnya kepada Rika, kemudian tangan satunya lagi bergerak untuk mengambil sesuatu yang ada dimeja, yang dimana meja itu berada tepat dibelakang Rika. Lalu mengambil benda tersebut. Itu adalah suntik berisikan cairan obat tidur dengan dosis yang tinggi. Dia masih tersenyum sambil menunjukkan suntik itu pada Rika.

Mata Rika membelalak melihatnya dan berusaha mencegah gurunya itu untuk bertindak lebih lanjut. Tetapi pergerakan Gojo lebih cepat, dia menarik rambut Rika lebih jauh dan langsung menyuntik Rika tepat di ulu hatinya, dari luar pakaian Rika.

Seketika jantung Rika berdegup kencang, melihat Gojo yang masih tersenyum dengan tatapannya yang sudah hampir buram.

“A-... aku... mem... bencimu...” kata terakhirnya sebelum akhirnya Rika benar-benar pingsan dihadapan Gojo.

Seringainya semakin tertampil puas. Dia mulai bangkit untuk mengambil sesuatu lagi, beberapa saat kemudian dia kembali membawa suntikan lagi yang berisi cairan (?) author juga tidak tahu. Dia tidak segan-segan dan langsung menyuntikkan benda itu pada sang gadis yang sedang pingsan di hadapannya.

.
TBC~

selanjutnya, pikirkan aja sendiri ya 🌚☝🏻

Gojo's ObsessionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang