02/09

2.7K 133 0
                                    

Pulang sekolah tiba. Mengingat bahwa Gojo memintanya untuk keruang guru, dengan cepat Rika membereskan buku-bukunya, lalu pergi kesana.

"Anu.. permisi sensei.. Gojo sensei ada?" Ucapnya berdiri didepan pintu.

"Saya disini." jawab Gojo dari tempat duduknya, sambil melambaikan tangan.

Rika yang mengerti kode dari Gojo, langsung menghampirinya. Lalu berdiri disamping Gojo yang sedang duduk. Gojo memutarkan kursinya ke samping, menghadap Rika.

"Jadi to the point saja, saya memanggilmu kesini karena ingin bertanya." ucap Gojo mendongak, menatap mata Rika langsung.

"I-iya, apa itu sensei?" jawab Rika sedikit gugup, sambil sesekali menghindari tatapan Gojo.

"Kau saat jam pelajaran saya sering melamun ya? Memikirkan sesuatu? Kau tidak pernah fokus saya perhatikan."

"Hah... i-itu..." Rika tertawa canggung sambil menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.

"Karena kau sering seperti itu, pasti pelajaran tidak masuk ke otakmu. Saya beri hukuman. Kau harus mengikuti les private dengan saya dan teman yang lainnya. Jadwal nya sudah saya bilang tadi mulai selasa, kamis, dan jumat. Tetapi khusus untukmu saya beri tambahan hari sabtu karena hukumanmu."

"H-hah? Tapi sense-"

"Hukuman. Les private kamu dengan saya sampai hari sabtu selama sebulan. Kau mengerti?"

Mata Rika membelalak, tidak tahu berbuat apalagi selain nurut pada gurunya.

"Baik sensei.."

"Anak pintar, sekarang kau boleh pulang."

***

Kesal, siapa yang tidak kesal diberi hukuman secara tiba-tiba? Rika memikirkan hal itu disepanjang perjalanan, apa saja yang terjadi pada dirinya selama ini, kenapa dia bisa sampai diberi hukuman.

Rika tiba dirumah, membuka pintu depan lalu memasuki rumahnya.

BRUKHHH-

PRAANGG-

Walau sudah sering mendengar suara itu, tetapi Rika tetap panik. Dan langsung berlari ke sumber suara.

"Tidak tahu diri. Sudah diberi lebih, masih saja seperti ini." Ayah Rika berkata, didepan ibunya sambil memegang pecahan gelas.

"Kaa-san, Otou-san! Sudahi ini semua!" Rika berteriak didepan pintu sambil menangis.

"Apa kalian tidak muak selalu seperti ini, hah? Aku saja mendengarnya muak! Karena hal kecil selalu kalian lebih-lebihkan! Apa kali ini, hah?" sambungnya dengan nada tinggi dihadapan orang tuanya.

"Rika kau-" ayah Rika menautkan alisnya. Mengangkat tangannya yang ringan diatas udara, bersiap memukul dirinya.

"Apa? Mau memukulku? Pukul! Aku sudah muak!"

PLAKKKK

"SUDAH! KAU BENAR-BENAR GILA! AKU PERGI DARI SINI. TERSERAH KALIAN INGIN BAGAIMANA." ucap ibu Rika-ralat maksudnya ibu tiri. Kemudian meninggalkan mereka begitu saja.

Egois. Ibu Rika hanya memikirkan dirinya sendiri. Ia tidak peduli dengan Rika atas apa yang telah ia perbuat. Rika terduduk lemas sambil memegang pipinya yang memar.

"Tch." Ayahnya berdecih, lalu ikut keluar dari rumah itu meninggalkannya disana.

"Sama saja, semuanya sama saja. Aku sudah muak!" teriak Rika menunduk sambil menangis disana.

.
TBC

Gojo's ObsessionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang