01/09

6K 207 3
                                    

"Tetap hidup."

"Apapun yang terjadi, tetaplah hidup."

Suara kecil nan lembut terlintas dipikiran seorang gadis, Tamaya Kumirika. Yang sedang melamun dengan tenang, tidak tahu memikirkan apa.

"Mama..." lirihnya pelan.

Kemudian Rika tersadar dari lamunannya. Dia langsung kembali fokus ke mata pelajaran yang sedang dijelaskan oleh gurunya dikelas.

Masih berada dijam pelajaran sekarang, tetapi pikiran Rika tidak bisa mengikuti pelajaran itu sehingga ia berlari kemana-mana.

Teng teng teng~

Bel berbunyi, pertanda jam sekolah telah selesai. Dengan cepat Rika membereskan buku-bukunya dan meninggalkan kelas.

Bukan pulang, ia singgah ke perpustakaan sekolah. Ia tidak ingin pulang cepat hari ini, karena dia sudah muak dengan apa yang selalu terjadi dirumah. Pertengkaran orang tua, kekerasan pada anak, dll. Dia terlalu malas untuk kembali.

.

Tak terasa waktu sudah berlalu, jam menunjukkan pukul 06.00 pm. Menyadari bahwa Rika terlalu larut di perpustakaan, ia memutuskan untuk pulang.

Menelusuri lorong sekolah yang gelap, karena hanya beberapa lampu yang dinyalakan. Rika mempercepat jalannya, karena merasa ada sepasang mata yang sedang menatapnya. Tidak tahu arah itu dari mana, yang pasti Rika merasakannya.

Bulu kuduknya mulai berdiri, tidak tahu apa yang akan terjadi setelahnya. Dia semakin mempercepatkan langkahnya menuju pintu utama.

"Hei!" seseorang berteriak, menepuk pundak Rika dari belakang. Rika spontan menoleh.

"Eh? Gojo-sensei¹?" Rika bertemu Gojo Satoru, yang dimana beliau adalah seorang walikelas nya.

"Kau ini, tidak melihat saya lewat disebelah mu tadi? Tidak menyapa?"

"M-maaf sensei.. saya tidak melihat-"

"Tidak melihat? Jelas saya lewat disebelah mu tadi, bahkan kau tidak menoleh sedikitpun ke arah saya. Kau tidak ingat penerapan 3s² disekolah ini, hah?"

"Maaf, sensei..." Rika menunduk, telalu takut untuk menatap langsung gurunya yang sedang marah.

"Lain kali jangan seperti itu, tidak sopan. Kau harus menerapkan 5S pada dirimu sendiri dan melakukannya dengan baik! &!?$&$?$?" Gojo mengoceh, mengeluarkan semua kata-kata yang ada dikepalanya sekarang.

Setelah mendengarkan ocehan Gojo yang panjang dan tidak masuk akal itu, akhirnya Rika sekarang sudah bisa pulang kerumahnya.

"Tidak dirumah, disekolah, semua sama saja." gumam Rika pada dirinya sendiri sambil melanjutkan perjalanannya.

***

Pagi hari tiba lagi. Rika merasa dunia ini terlalu cepat berjalan, rasanya ia baru saja memejamkan matanya satu detik yang lalu. Dengan berat hati, dia pun bangkit dari kasurnya untuk bersiap-siap berangkat sekolah.

Sesampainya dikelas, dia duduk dikursinya dengan damai sambil menunggu jam pelajaran tiba.

Gojo sensei masuk. Mata pelajaran pertama diisi olehnya, dengan mata pelajaran (isi sendiri).

Beberapa saat setelah dia menjelaskan mata pelajarannya, Rika kembali berlarut dalam pikirannya sendiri. Dia tidak bisa mengontrolnya dengan baik, sehingga..

"Baiklah, Rika! Jawab pertanyaan nomor 2!" ucap Gojo sambil menunjuk Rika dari meja guru tanpa mengalihkan pandangannya dari buku.

Rika sontak tersadar dari lamunannya. "Eh?" Dia panik dan melihat bukunya untuk memahami pertanyaan yang dimaksud.

Rika berhasil menjawab! Dengan otaknya yang pas-pasan serta mengandalkan ingatannya, dia bisa menjawab pertanyaan itu dengan baik.

"Jawaban yang bagus! Itu yang saya inginkan." Ucap Gojo tersenyum pada Rika sambil mengacungkan jari jempolnya.

Rika menghela nafasnya lega. Mengingat kemarin telah diamuk oleh Gojo, Rika menjadi ciut jika bertemu dengannya. Jadi dia berusaha mati-matian menjawab pertanyaan itu.

.

"Oke! Tampaknya murid ku sudah terlalu bosan, jadi saya berikan tugas!" Gojo tertawa bangga didepan murid-muridnya.

"TIIDAAAAAKKKKKK!" satu kelas berteriak frustasi, karena Gojo kalau memberikan tugas suka tidak masuk akal. Terserah dia saja.

"Tapi sebelum itu, saya ingin memberi tahu sesuatu." ucap Gojo riang sambil mengacungkan telunjuknya.

"Apa itu sensei?"

"Jadi, saya akan membuka les private untuk murid-muridku tercinta. Hanya untuk beberapa orang saja, ada yang tertarik?"

"...."

Gojo menghela nafasnya. "Oke baiklah, tampaknya muridku tidak menyukai les. Padahal akan saya beri nilai plus bagi yang mengikutinya." sambungnya sambil mendramatis (menangis).

"SAYA SAYA SAYAAAA!!!!"

Berubah drastis. Hampir seluruh isi kelas ingin mengambil les private dengan Gojo. Dia tertawa riang, dihadapan muridnya lagi. Kemudian mencatat nama-nama murid yang akan les dengannya.

Beberapa saat kemudian. Setelah mendengar ocehan Gojo yang luar biasa, dia memberi muridnya tugas yang luar biasa banyak. Rika hanya tersenyum seperti logo kumon untuk menyelesaikan tugas yang diberikan.

Rika tidak mengikuti les private dengan Gojo, karena teman-temannya lumayan banyak yang ikut, jadi dia merasa listnya sudah penuh. Karena Gojo mengatakan ia hanya akan membuka les itu untuk beberapa orang saja.

.
.
.

Teng teng teng~

Jam pelajaran Gojo akhirnya selesai, setelah Rika berusaha mati-matian lagi untuk menyelesaikan tugas yang luar biasa dari Gojo. Dia menghela nafasnya lega sambil bersyukur.

"Rika sepulang sekolah nanti, temui saya diruang guru."

DEG.

Matanya membelalak, terkejut saat mendengar perkataan Gojo yang tiba-tiba meminta untuk menemuinya. Tidak biasanya dia akan dipanggil oleh guru.

"Iya sensei.." jawabnya spontan.

"Apa aku memiliki kesalahan dengan Gojo sensei ya? Apa karena kemarin? Jika dipikir, memang aku yang salah, tapi...." batin Rika pada dirinya sendiri, ia merasa khawatir dengan apa yang akan terjadi.

.

TBC~

Note :
1 : 'Sensei' adalah panggilan untuk seorang guru di Jepang.
2 : 3s adalah Senyum, Sapa, dan Salam.

Gojo's ObsessionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang