nemenin

3K 193 4
                                    

Zee terbaring lemas di atas kasur rumah sakit, tangannya tertusuk jarum infus, matanya terpejam. kondisi Zee tidak kunjung membaik, Shani sangat khawatir dengan anak keduanya ini.

Adel dan Marsha telah sampai di rumah sakit, mereka langsung menuju ke ruangan VIP karena Zee berada di sana.

saat sampai di ruangan Zee, terlihat Christy yang sedang menangis di sebelah Zee dan juga Shani yang tampak sangat khawatir dengan keadaan Zee. Adel dan Marsha menghampiri Shani terlebih dahulu.

"bunda! gimana dengan keadaan Zee Bun?" tanya Adel pada Shani

"panasnya belum menurun Rev, padahal dokter sudah memberikan beberapa obat" ucap Shani

Christy yang tadi berada di sebelah Zee berlari menuju Adel dan Marsha lalu memeluk keduanya.

"huaaa kak adeeel hiks kak marshaaa, kak Zee kenapaaahhh" tangis Christy

untung itu adalah ruang VIP jadi tangisan keras Christy tidak terdengar oleh orang luar.

"kamu yang tenang, kak Zee gak papa kok. itu kak Zee cuma capek aja mungkin" ucap Marsha menenangkan Christy

"hiks be-beneran?" tanya Christy

"iya bener, tanya aja sama kak Adel" ucap Marsha

"iya dedek, kak Zee gak papa. kamu berhenti ya nangisnya" ucap Adel

Christy mulai diam, ia sangat gampang di bujuk kalau sudah Marsha yang ngomong. setelah situasi cukup tenang Adel dan Marsha berjalan menuju Zee.

Marsha sangat sedih melihat keadaan Zee sekarang padahal kemarin mereka baru saja chattingan, Marsha memeluk Zee, air mata Marsha menetes ia tak sanggup melihat Zee yang seperti ini.

"hiks hiks sakit hati aku kak Zee ngeliat kakak kayak gini" tangis Marsha

Adel yang melihat kejadian itu juga ikut sedih, kisah cinta Adel sepertinya tidak sesulit kisah cinta Zee. sungguh kembaran yang mempunyai nasib sangat berbeda.

*SKIP

Jam menunjukkan pukul 5 sore, Zee yang sedari tadi tidur mulai terbangun. Pandangan Zee cukup buram, Zee mencoba menetralkan cahaya yang masuk ke matanya.

setelah ia bisa melihat secara jelas Zee terkejut saat melihat Marsha tertidur sambil duduk di sebelahnya.

"demam tinggi membuat ku berhalusinasi secara berlebihan" ucap Zee, ia kembali memejamkan matanya untuk memastikan apakah ini mimpi atau tidak

Marsha yang merasa ada pergerakan dari Zee mulai membuka matanya, ia melihat mata Zee yang mulai bergerak-gerak.

Zee membuka matanya kembali, Marsha yang melihat Zee membuka matanya sangat senang.

"aku udah mati ya, kok ada bidadari di depan aku" ucap Zee masih menyangka ia berhalusinasi

Marsha tertawa pelan lalu ia mengecup pipi Zee, memberi tahu jika ini bukan halusinasi.

"kak Zee belum mati kok, ini aku Marsha pacar kak Zee" ucap Marsha sembari mengelus pipi Zee

suhu badan Zee benar-benar sangat panas, Marsha bisa merasakannya sendiri.

"hah?" Zee seperti orang bodoh saat ia sakit, ia hanya diam dan terus memandangi wajah bidadari yang ada di depannya.

"benci banget gua sama muka bodoh Lo saat sakit" ucap Adel yang tiba-tiba berada di sebelah Marsha tanpa di sadari oleh Zee

"hm? badan gua gak enak semua" ucap Zee

"namanya juga sakit ya pasti gak enak lah anjing" ucap Adel

"kak Adel gak boleh ngomong kasar, nanti kalau di denger Christy kan gak baik" ucap Marsha

YOU CHANGE ME (zeesha) ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang