06

330 27 0
                                    

Author POV

Kini Erwin dan Armin pulang dari Netherlands. Mereka disambut oleh Pixis asisten pribadi Tn. Smith.

"Selamat pagi tuan muda" sapa Pixis

"Pagi" -Erwin

"Mari saya bantu bawakan barang-barang kalian" ucap Pixis yang hanya diberi Erwin anggukan.

Sesampainya di rumah...

Kondisi rumah sepi, hanya ada beberapa maid yang sedang membersihkan rumah. Sedangkan ayah Edward pergi ke kantor, tentu saja untuk menggantikan Erwin.

Armin yang terlihat kelelahan memutuskan untuk istirahat di kamar.

"Erwin, aku akan beristirahat dulu" -Armin

"Akan ku temani" -Erwin

Dikamar...

Terlihat Armin yang sudah terlentang di kasur dan memejamkan mata. Erwin menghampiri Armin lalu tidur disebelah Armin, sembari memeluknya.

"emh..." Lenguh Armin

"Kau baru saja terlentang dikasur dan sudah terlelap tidur, dasar" kata Erwin sambil mencium pipi Armin sekilas.

Mereka pun tertidur akibat lelah diperjalanan.

Beberapa hari kemudian....

Erwin sudah kembali bekerja, begitu pula dengan Armin yang kembali kuliah.

Armin pergi kuliah diantar oleh Erwin. Sebelumnya Armin menolak, pasalnya kampus Armin berlawanan arah dengan tempat kerja Erwin. Tapi Erwin tetap ingin mengantarkan Armin.

Sesampainya di kampus Armin, Erwin turun dari mobil lalu membukakan pintu mobil untuk Armin.

"Terimakasih" ucap Armin setelah keluar dari mobil.

"Hubungi aku saat kau pulang, aku akan menjemputmu" -Erwin

"Tidak usah dijemput, aku terbiasa naik taxi" -Armin

"Tidak, kau tanggung jawab ku sekarang. Akan ku jemput nanti" -Erwin

"Aku tidak mau merepotkan mu" -Armin

"Aku tidak merasa direpotkan, aku akan kekantor sekarang" pamit Erwin, tidak lupa ia mencium dahi dan kedua pipi Armin.

"Ha, hati-hati" Armin sedikit terkejut atas perlakuan Erwin. Ia melirik sekeliling dan untung saja kondisi kampus masih sepi.

...

Armin memasuki kelasnya. Belum ada seorang pun selain Armin. Armin memutuskan untuk membaca beberapa buku sembari menunggu dosennya datang.

Beberapa saat kemudian, suasana kelas Armin mulai ramai. Para mahasiswa sudah banyak yang datang.

"Yo-!! Armin" sapa seorang teman Armin bernama Jean.

"Hai Jean" -Armin

"Apa kabar Armin?bagai mana bulan madu mu bersama tuan muda Smith?apa dia pemain yang hebat?" -Jean

*Pemain disini mksdnya, waktu Armin dan Erwin berhubungan intim apakah Erwin bisa memuaskan Armin.

"Ke-kenapa membahas itu?" Armin gelagapan. Tanpa ia sadari wajahnya memerah padam.

"Hei Jean, sudah cukup jangan mengganggu Armin. Dia pasti lelah setelah bermain bersama tuan muda Smith" ucap seseorang yang tiba-tiba datang. Trnyata itu Eren, dan saudara tirinya Mikasa.

Perjodohan [Erwin X Armin]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang