10

325 30 2
                                    

Keesokan harinya...

Armin sedang menyiapkan sarapan untuk suaminya. Ia hanya harus menghangatkan sisa makanan dari acara sertijab kemarin, dan membungkus beberapa untuk Jean dan Annie.

Armin melihat Erwin menuruni tangga, dengan baju setelan yang sudah rapi.

"Selamat pagi" sapa Armin

"Selamat pagi" balas Erwin, lalu menciumi seluruh wajah Armin, sesekali melumat pelan bibir istri manisnya ini.

Armin sudah terbiasa atas perlakuan Erwin, dan ia akui ia menyukai saat Erwin mencium dan memeluknya.

"Aku memanaskan makanan kemarin, makanlah" -Armin

"Suapi" ucap Erwin. Armin menurut dan menyuapi Erwin.

Mereka makan dengan satu piring yang sama dan dengan sendok yang sama.

"Aku akan keluar bersama teman kampusku, boleh?" -Armin

"Siapa saja?" -Erwin

"Eren, Mikasa, Jean, dan Annie" -Armin

"Annie?alpha wanita yang kau sukai?" Armin kaget mendengar ucapan Erwin. Bagaimana ia tau jika Armin pernah menyukai Annie?

"Aku melihat gerak-gerik mu saat berbicara pada Annie kemarin, pipi mu merona saat didekatnya. Kau masih menyukainya?" -Erwin

"Aku tidak menyukainya" -Armin

"Kau menyukai feromonnya?" -Erwin

"Tidak, aku hanya menganggapnya sebagai teman" -Armin

"Feromon Annie langkah, tidak heran banyak teman bisnis omega ku tertarik padanya, bahkan meminta ku untuk memperkenalkan nya pada Annie" -Erwin

Mereka menyelesaikan sarapan mereka. Armin mengantarkan Erwin menuju ke pintu untuk berangkat kerja.

"Hati-hati" ucap Armin sambil membenarkan dasi milik Armin.

"Aku berangkat, jangan lama-lama keluarnya, dan jangan dekat-dekat dengan pria muka kuda itu" -Erwin

"Iyaa, aku tidak akan dekat-dekat dengannya" -Armin

Erwin memeluk dan menciumi wajah Armin. Diam-diam ia menebarkan feromonnya ditubuh Armin. Dia juga meninggalkan kiss Mark di leher Armin, sebagai pertanda bahwa Armin sudah memiliki alpha.

"Lain kali aku akan mengikatmu" ucap Erwin sukses membuat pipi Armin merona. Erwin menaiki mobilnya lalu melaju pergi ke kantornya.

...


Di cafe...

"Hai semua maaf aku telat" Armin datang, lalu duduk di meja yang sudah dipesan oleh teman-temannya.

"Eren, kau sedang rut ya?" tanya jean sambil mengendusi Eren

"Jangan mengendus ku seperti itu, menjijikan. Aku tidak sedang rut" -Eren

"Lalu, bau feromon siapa ini? -Jean

"Bau nya berasal dari Armin" -Mikasa

"hoi Armin, sepertinya suami mu itu begitu posesif ya?" -Jean

"Jangan menggoda Armin terus Jean" -Annie

"Apa yang kau bawa?" Jean mengalihkan pandangannya, pada kotak yang dibawa Armin.

"Ah, ini aku sudah menghangatkan nya. Kalian bisa makan sepuasnya" Armin memberikan sebuah kotak berisi makanan yang kemarin ada di acara sertijab Erwin.

"Wah, kau membawa banyak sekali" -Eren

"Habiskan saja, dirumahku masih banyak. Sayang jika dibuang" -Armin

Perjodohan [Erwin X Armin]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang