Sepulang dari kampus, Armin melihat wajah Erwin yang sedang kesal. Tidak mau menambah kekesalan nya, Armin langsung pergi untuk membersihkan diri. Setelah membersihkan diri, ia berencana untuk memasak sesuatu untuk Erwin.
Selesai mandi, Armin pergi ke dapur. Ia tidak melihat Erwin di mana pun sepulangnya mereka dari kampus.
'mungkin diruang keejanya' batin Armin.
Armin, mengecek isi kulkas dan mengambil beberapa bahan makanan. Ia mengambil udang, wortel, kembang kol, sawi putih, ayam, dan berbagai macam bumbu. Rencana nya ia akan membuat cap cay dan ayam goreng.
Setelah makanan nya siap, ia menuju tempat kerja Erwin untuk makan malam.
Armin mengetuk pintu ruangan Erwin. Setelah mendapatkan izin dari Erwin, Armin membuka pintu ruangan itu lalu masuk.
Terlihat Erwin sedang sibuk dengan beberapa berkas ditangannya.
"Erwin, ayo makan dulu. Aku sudah menyiapkan makanan untukmu" kata Armin
"Kemarilah sebentar" -Erwin. Armin yang dipanggil, lalu mendekat ke arah Erwin.
Erwin menarik perlahan tangan Armin, lalu mendudukan Armin di pangkuan Erwin. Armin terkejut dengan perlakuan Erwin, ia mengalihkan pandangannya ke sembarang arah agar tidak bertatapan dengan alpha nya itu.
"Armin lihat aku" Erwin bersuara. Armin mengalihkan pandangannya, dan melihat Erwin.
"Apa kau masih tidak nyaman saat di dekat ku" Erwin berkata sambil memeluk Armin pelan.
"Ti-tidak, hanya saja aku belum terbiasa" jawab Armin
"Kau harus terbiasa dengan ini" Erwin wajahnya di tengkuk Armin. Dapat ia rasakan aroma tubuh Armin memenuhi Indra penciumannya.
Erwin mengangkat kepala nya, lalu menarik dagu Armin. Ia mendekatkan wajah nya, yang akan mencium Armin. Armin memejamkan matanya, bersiap untuk sebuah ciuman dari Erwin.
Erwin mencium di pipi kanan Armin. Wajah Armin kembali memblushing.
"Kau ingin aku mencium bibir mu?" Goda Erwin
"Lu-lupakan, ayo kita makan" Armin akan beranjak dari pangkuan Erwin, namun tangan kekar Erwin menahannya.
Erwin menarik dagu Armin perlahan, lalu mencium sekilas bibir sunkis milik Armin. Ia kembali mendekatkan wajahnya, lalu melumat pelan bibir istrinya itu.
Armin yang terkejut dengan perlakuan Erwin hanya menerima. Ia pasrah saat Erwin melumat, menjilat, dan menggigit pelan bibirnya.
Armin mengalungkan lengannya ke pundak Erwin. Mereka hanyut dalam ciuman mesra mereka.
Armin mendorong pelan dada Erwin, menjauhkan muka mereka saat ia mencium bau feromon mereka memenuhi ruangan.
"Ayo kita makan, aku sudah memasak kan makanan untuk mu" ajak Armin dan diberi anggukan oleh Erwin.
Bisa gawat jika mereka mulai mabuk dengan feromon satu sama lain.
"Kau yang memasak nya?" Tanya Erwin saat mereka sampai diruang makan.
"Iyaa, ayoo kita makan" Armin menyajikan masakannya pada Erwin. Erwin langsung menyuapi mulutnya dengan masakan istrinya tersebut.
"Bagaimana?apakah enak?" Tanya Armin
"Enak" Erwin lanjut memakannya. Armin lega saat Erwin menyukai masakannya.
...
Kini Erwin dan Armin bersiap untuk tidur. Saat Armin akan merebahkan diri di kasur, ia ingat hadiah pernikahan dari Annie. Lalu ia beranjak untuk mengambil hadiah dari Annie.
KAMU SEDANG MEMBACA
Perjodohan [Erwin X Armin]
RastgeleHanya kisah perjodohan biasa antara Erwin -alpha- dan Armin -omega- Cerita ini dipenuhi adegan peluk cium, yang akan membuat kalian GEMESH sendiri-!! ABO ALPHA BETA OMEGA Saya meminjam karakter milik banh Hajime Isayama