13

313 26 2
                                    

Pagi buta diawali oleh rengekan Armin. Pasalnya ia ingin makan kepiting. Restoran seafood mana yang buka jam segini?bahkan matahari belum menyembulkan sinar nya.

"Iyaa, nanti kita makan kepiting. Sekarang masih terlalu pagi, ayoo tidur dulu Armin" bujuk Erwin dengan mata terpejam karena masih ngantuk.

"Aku ingin makan kepiting sekarang" kata Armin mengguncang badan Erwin agar Erwin bangun.

"Restoran seafood mana yang buka pagi buta Armin?" Kata Erwin, ia memilih tidur daripada mendengarkan rengekan istrinya tersebut.

Armin terdiam melihat Erwin yang mengabaikan nya dan memilih untuk tidur.

Baru saja Erwin memejamkan mata, terdengar suara isakan di sebelah tempat ia tidur. Dan ya, Armin menangis. Sontak Erwin bangun, dan menenangkan Armin.

"Aku ingin makan kepiting, dan kau malah tidur. Apa kau tidak sayang padaku?" Kata Armin sambil menangis.

"Kenapa berbicara seperti itu?ini masih pagi Armin, restoran nya masih tutup" jelas Erwin

"Tapi aku ingin makan kepiting sekarang. Aku hanya mau kepiting, kenapa kau tidak mau menuruti kemauan ku?" Tangis Armin makin menjadi. Bahkan wajahnya memerah karna menangis terlalu lama.

"Bukan nya aku tidak menuruti mu Armin, Hahh–" Erwin menarik napas lalu memeluk Armin.

"Nelayan masih menangkap kepiting nya dulu, setelah itu baru kau bisa makan sepuasnya" lanjut Erwin.

"Nelayan masih menangkap kepiting?" Armin bertanya pada Erwin.

"Iyaa, sebelum kepiting di hidangkan di jual di restoran kan harus di tangkap dulu oleh nelayan. Sekarang nelayan sedang berburu kepiting, dan mereka akan menjual nya ke restoran. Jadi kita tunggu dulu, agar nelayan nya membawa banyak kepiting" bujuk Erwin panjang lebar.

"Biar kan nelayan nya menangkap banyak kepiting, aku akan menunggunya" Armin berhenti menangis.

"Nah, ayoo sekarang kita tidur dulu" Erwin memeluk Armin dan mereka kembali ter tidur.

...

"Erwin ayoo cepat, nanti kepiting nya habis!!" Teriak Armin dari ruang tamu. Erwin sedang bersiap-siap untuk menemani Armin makan kepiting.

"Iyaa, aku sudah siap. Ayoo kita berangkat" Erwin turun dengan tergopoh-gopoh.

Armin benar-benar sangat bersemangat. Bahkan ia sampai berlari menuju mobil sangking tidak sabarnya. Erwin mengendarai mobil itu, lalu pergi menuju restoran seafood dekat rumah mereka.

Sesampai nya direstoran, Armin langsung berlari ke arah akuarium besar dan memilih kepiting mana yang akan dia makan.

"Armin jangan berlarian seperti itu, kepitingnya juga tidak akan lari" -Erwin

"Aku mau kepiting yang paling besar" kata Armin tanpa memperdulikan Erwin.

"Apakah anda ingin yang ada telurnya?" Kata penjual kepiting.

"Berikan yang ada banyak telur nya" -Erwin

"Tidak-!! Biarkan telurnya menetas. Aku makan yang jantan saja agar kepiting betina bisa melahirkan anak anak kepiting" Kata Armin berkaca-kaca

"Berikan yang tidak bertelur" ucap Erwin lalu mengajak Armin mencari tempat duduk. Mereka duduk berhadap-hadapan.

"Kau senang sekarang?" -Erwin

Perjodohan [Erwin X Armin]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang