11

442 30 2
                                    

Suasana hati Erwin sedang buruk saat ini. Tidak biasanya ia memarahi rekan kerja nya, bahkan dirumah dia melewatkan sarapan. Armin bingung dengan perubahan sikap suami alphanya itu.

Saat jam makan siang, Armin berencana mengantarkan makan siang untuk Erwin. Armin khawatir jika Erwin tidak makan dengan benar, itu akan mengganggu kesehatannya.

Armin datang ke perusahaan Erwin. Ia melihat para karyawan berlalu lalang untuk ke kantin ataupun keluar untuk makan di restoran. Armin menuju ke lift dan menekan tombol 4, itu adalah lantai ruangan Erwin.

Sesampainya di lantai 4, terlihat omega cantik, berambut raven dan berkulit putih, yang sedang menyeruput secangkir minuman. Armin berjalan menuju omega cantik, yang kita ketahui adalah levi lalu menyapanya.

"Selamat siang Levi-san" -Armin

"Selamat siang nyonya" ucap Levi, ia berdiri menyambut kedatangan Armin.

"Sudah ku bilang panggil saja aku Armin, Levi-san" -Armin

"Baik, Armin. Erwin di dalam ruangannya, suasana hatinya sepertinya sedang buruk" -Levi

"Kau benar Levi-san, bahkan ia melewatkan sarapannya. Aku akan menemuinya sekarang, sampai jumpa" -Armin

"Sampai jumpa" -Levi

Armin masuk keruangan setelah mengetuk pintu. 'sial' batin Armin. Seketika aroma feromon milik Erwin memenuhi Indra penciumannya.

'apa Erwin sedang Rut?' Armin berkata dalam hati.

Armin perlahan mendekati Erwin yang sedang tertidur dengan tangan menjadi bantalan wajahnya di meja kerja milik Erwin. Ia berjalan sembari menahan napas, menahan feromonnya agar tidak mengganggu Erwin. Tetap saja, meskipun ditahan Armin tetap mengalirkan feromon secara perlahan.

Erwin terbangun saat mencium feromon milik Armin. Ia menatap Armin yang sedang memperhatikannya, dengan mata biru yang berubah menjadi keemasan, dan gigi yang me najam.

"Pergi lah Armin, aku tidak ingin menyakiti mu" ucap Erwin, ia berfikir Armin akan kesulitan saat membantu ia memuaskan hasrat rut nya

"Aku istrimu, aku akan membantumu" -Armin

Armin mendekati Erwin, lalu duduk dipangkuan suami alphanya itu. Ia menghadap melihat muka tampan nan berwibawa milik Erwin yang menggairahkan.

Armin mencium Erwin, memberikan lumatan pelan pada bibir Erwin dan dibalas oleh Erwin. Lumatan pelan lama-kelamaan menjadi lumatan bergairah nan menuntut. Ciuman Erwin turun menelusuri leher jenjang milik Armin, mengendus dan menggigit pelan sehingga tercipta bekas kemerahan disana.

Erwin menggendong Armin ala koala, dengan bibir yang masih menyatu. Ia menggendong Armin menuju sofa yang berada di sudut ruangan kerja kantor milik Erwin. Ia menidurkan Armin di sofa. Ciuman terhenti sejenak, mengatur napas dan kembali bercumbu.

Merasa sesak di celana nya, Erwin dengan tergopoh-gopoh membuka resleting celana miliknya. Memperlihatkan kejantanan Erwin yang telah mengeras. Armin meneguk ludah, pasalnya kejantanan Erwin lebih besar saat rut. Apa benda milik Erwin bisa masuk ke lubangnya?

Erwin mengocok penis miliknya sendiri di depan Armin. Dengan cekatan Armin membantu Erwin melakukan handjob, genggaman Armin bahkan tidak muat saat memegang penis suami alphanya. Armin berjongkok didepan Erwin, lalu memberi blowjob pada penis Erwin.

'pwahhh' Ia bersusah payah memasukan penis Erwin ke mulutnya, bahkan baru kepalanya saja yang masuk. Erwin yang tidak sabaran, ia langsung mendorong kepala Armin, agar penisnya masuk sempurna di mulut Armin.

Armin merasa tercekik, ia bahkan tidak sempat menarik oksigen ke paru-paru nya. Erwin terus mendorong-dorong kepala Armin memuaskan birahinya.

Penis Erwin makin berkedut, iyaa menggerakkan kepala Armin semakin cepat, dan-

Perjodohan [Erwin X Armin]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang