•happy reading 🤎•
-
-
-
-Pagi yang dingin,begitu sejuk di iringi dedaunan yang sesekali bertebaran,Sangat adem rasanya karna biasanya pagi pagi seperti ini sudah di sambut terik mentari yang membakar dahi.
Jerit suara Ajeng dan via terdengar riuh saat melihat sang sahabat kiara sudah kembali ke sekolah.
Teman sekelas nya pun ikutan senang dan bertanya sekilas sekedar basa basi menanyakan kondisi Kiara ,karna Kiara termasuk pribadi yang asik dan sangat mudah bergaul dengan siapapun kecuali geng yang menatapnya sinis saat ini, sekelompok anak cewek yang sepertinya mencari cari celah masalah dengan nya dan biang gosip tentunya,siapa lagi kalo bukan bila dan para antek antek nya,segerombolan siswi yang biasanya berlima itu kerab membuat onar di sekolah padahal bila termasuk salah satu siswi yang aktif di bidang pendidikan.
"Apasih berisik banget deh" cercah bila
"Iya bikin sakit telinga aja ,dasar lebay" sahut salah satu antek antek bila.
Dan pembicaraan mereka tentu saja di tujukan ke Kiara membuat Ajeng dan via jengkel.
"Eh you pada ga usah ikutan ya,kalo gasuka yaudah diem ajaa" teriak via
"Penyakit ati emang gitu Vi ga ada obat,kurang pansos kali makanya kurang asupan pujian kan endegeng cabe cabean itu emang suka pansos dan tukang gosip" ucap Ajeng terang terangan menyindir bila dan teman temannya.
Para murid yang ada di kelas hanya tertawa seolah mencemoh bila dan membenarkan ucapan Ajeng dan via ,bila yang merasa di tertawakan semakin marah lalu berucap " Lo pada diem deh berisik "
"Kalah debat mah emang gitu, panas sendiri yaa neng" teriak Ajeng
"Udah udah cukup,pagi pagi jangan pada ribut ah" ucap Kiara menegur kedua temannya.
"Gapapa kirr sesekali emang perlu di sindir dikit biar mulut tu cabe cabean ga nyingirr sendiri terus" jawab Ajeng lagii
"Nah I setuju banget sama you,kelakuan cabe cabean mulut kayak cabe cabe an pedesss" ucap via menimpali.
Tak tahan dengan kata kata via dan Ajeng yang membuat dia terpojok dan menjadi bahan tontonan teman kelasnya,ia segera beranjak ingin meninggalkan kelas namun saat sampai di pintu dia berpapasan dengan pangeran di sekolah ini ,siapa lagi kalo bukan Rayyen.
"Haii Ray " sapa bila sok akrab.
Selama ini ia kerab kali melihat Rayyen yang curi curi pandang kearah kelas nya,sesekali tersenyum,ia pikir tentu senyum itu di tujukan untuknya.Rayyenn hanya mengacukan sapaan bila ,lalu berjalan menenteng tas bekal di tangan kanan ,jaket di tangan kiri dan ransel di punggung nya.
Siswi yang berada di kelas pun ikut heboh melihat kedatangan Rayyen tiba tiba seperti ini.
"Boleh pinjam kursinya sebentar?"tanya Rayyen kepada siswi yang duduk di samping Kiara .
"i- iya boleh "jawab sisiwi itu.
"Tengs" sahut Rayyen.
lalu menggeser kursi duduk di dekat kiara.tadinya dia ingin memberikan bekal habis jam pelajaran pertama tetapi ternyata guru sedang rapat ,ia mendengar itu saat tak sengaja lewat dari ruang guru saat hendak memasuki kawasan sekolah tadi.
"Haii Kiara " sapa Rayyen ,dan itu langsung mendapatkan teriakan histeris dari para cewe di kelas ada beberapa yang berbisik menjibir bila karna ia selalu menyombongkan dirinya bahwa Rayyen menyukainya padahal ternyata yang di taksir Rayyen itu kiaraa ,dan ada juga para cowo yang tertunduk lesu karna upaya untuk mendekati Kiara harus pupus di depan mata,jika saingan nya lebih, bukankah harus mengalah?
KAMU SEDANG MEMBACA
Aksara Cintaa
Romansabertemu kembali lalu menikah? Kiara Anatasya Aditama, gadis kecil yang usianya bahkan belum genap 18 tahun. Ia tinggal berdua dengan sang oma, sedangkan keluarganya tinggal di Jakarta. Kiara,sejak hampir 3 tahun belakangan ini tinggal bersama oma Li...