Halo bestie!
Kalian usia berapa?
Pastikan untuk selalu vote dan komen di setiap baris kalimatnya ya!
Happy Reading 🤍
----------------------------------------------------------
Lintasan ini bukan hanya sekadar balapan, tapi tentang menghadapi rasa takut dan keberanianku.
— Shabira Deiren Umzey —
🕊🕊🕊
Suasana di tempat balapan berubah drastis. Sorakan kemenangan yang memenuhi udara tadi kini lenyap, digantikan keheningan yang mencekam. Semua mata tertuju pada seorang pria berusia 50 tahun yang berdiri dengan ekspresi penuh amarah. Uncle David—papanya Nicko—sepupunya Mama. Di sampingnya, Nadeline, adik Nicko yang baru berusia 20 tahun, berdiri sambil menangkupkan kedua tangannya, seolah meminta maaf.
“Shabira!” suaranya menggema, mengalahkan suara mesin mobil yang perlahan mereda.
Aku berdiri terpaku menatapnya. Tanganku pun gemetar, sementara Nicko berlari cepat ke arahku dan berdiri sedikit di depanku, seolah berusaha melindungiku.
“Daddy, calm down first,” kata Nicko, mencoba meredam emosi.
“Shut up, Nicko!” bentak Uncle David, matanya tajam menatapku. “Do you know what she's doing here?!”
Aku menarik napas panjang, lalu berdiri tegak di depan Uncle David. “I'm just racing. Why, Uncle? Doesn’t Nicko also race a lot?” (Aku hanya balapan. Mengapa, Paman? Bukankah Nicko juga sering balapan?)
Uncle David menunjukku dengan jari telunjuknya, wajahnya merah karena marah. “This is different, Shabira! You're a woman! What if something happens to you? How am I going to explain this to your family?” (Ini berbeda, Shabira! Kamu seorang wanita! Bagaimana jika sesuatu terjadi padamu? Bagaimana saya akan menjelaskan hal ini kepada keluargamu?)
Aku mengepalkan tangan, berusaha menahan emosi. “Oh, so because I'm a woman, I can't race? Then why can Nicko? Is he immune to danger?” (Oh, jadi karena aku seorang wanita, aku tidak boleh ikut balapan? Lalu mengapa Nicko bisa? Apakah dia kebal terhadap bahaya?)
Nicko mencoba menyela. “Daddy, I brought Shabira here. Don't blame her—”
“Shut your mouth, Nicko!” bentaknya lagi, membuat Nicko mundur selangkah. “She's my niece, my responsibility! You're my son, that's different!”
Aku mendengus sinis. “Responsibility? Uncle, you never cared what I did here for years. Suddenly now you're concerned? Or is it just about the family name again?” (Tanggung jawab? Paman, kamu tidak pernah peduli dengan apa yang aku lakukan di sini selama bertahun-tahun. Tiba-tiba sekarang kamu peduli? Atau ini hanya tentang nama keluarga lagi?)
Wajah Uncle David memerah. “You’ve gone too far, Shabira! Our family has a reputation! Do you think people will say if they find out you’re racing illegally like this?” (Kamu sudah keterlaluan, Shabira! Keluarga kita punya reputasi! Apa yang akan dikatakan orang jika mereka tahu kamu membalap secara ilegal seperti ini?)

KAMU SEDANG MEMBACA
Pelabuhan Hati
SpiritualeSpin-off Takdirku Kamu 1 & 2 | Romance - Islami Shabira Deiren Umzey berhasil menikahi pria yang selama ini ia cintai-meski lewat perjodohan. Baginya, pernikahan itu adalah anugerah. Tapi tidak bagi Alvaro Danendra Pratama. Di malam resepsi, Shabira...