SEMUA AKU "TAHU"

18 3 0
                                    

{8}

"Cinta membuat semua mudah, beranilah kekasihku... karena aku selalu memaafkanmu."

_Ishana_

__________
_____________________
_____________________________

Angin malam membuat rambut Ishana menyapu pelan pipinya. Ia biarkan tubuhnya kedinginan tepat di depan jendela kamarnya yang terbuka, untuk sekedar memandang langit.
Bibirnya melukiskan senyum, menatap awan navy yang bergerak pelan, dan membayangkan wajah Abimanyu pujaan hatinya. Se-sederhana itu Ishana, melihat segala penjuru alam dimanapun, ia tersenyum selalu. Indah selalu lukisan Mu Tuhan... dan Abimanyu yang terindah katanya.

Tanaman mawar merah yang mengelilingi pekarangan rumahnya, terlihat sangat merona pada malam hari. Membuat Ishana selalu mensyukuri bahwa matanya masih diberi kesempatan melihat walaupun kakinya harus berdiam akibat kecelakaan yang menimpanya 1 bulan lalu.

Sesekali ia menyeka airmatanya yang mulai berjatuhan, ia tak ingin berlarut membenci keadaan kakinya. Pada akhirnya Ishana menyerah untuk terus menyeka airmatanya. Namun kali ini bukan airmata penderitaan, tapi airmata haru melihat ibunya yang repot menyirami mawar merahnya malam-malam.

"Mak?  perasaan sekarang kemarau ya?"

"Iya Neng, emang kenapa?"

"Enggak, aneh aja! mawar ku basah terus, apa ujan?? kok gapernah kedengeran?"

"Enggak Neng, gada ujan da! itumah embun meureun."

Teringat percakapannya dengan Mak Tini sewaktu kemarau bulan lalu, kali ini Ishana tahu bahwa ibunya-lah yang merawat para mawar merah kesayangannya. Ada total 8 pot bunga mawar disana, dan ibunya menyirami semuanya malam -malam pula! Bagaimana Ishana tidak terharu? Ingin rasanya, ia berlari memeluk Ibunya, namun Ishana tahu ibunya takkan suka itu. Ibunya tidak suka berlebihan, cenderung dingin, sama seperti Abimanyu kepadanya.

Persamaan Ibu Tami Rianty dan Abimanyu Baskara!

1. Ramah terhadap semua orang, tapi tidak terhadapku.
2. Hangat kepada semua orang, tapi dingin terhadapku.
3. Goodlooking di mata semua orang, di mataku juga.
4. Sama-sama tidak menganggapku ada, tapi sial! aku sangat mencintai mereka!

Ishana tertawa membaca coretannya sendiri, ia ingat menulis itu saat kelas 2 SMA saat kakinya masih bisa berlari mengejar Abimanyu. Ia sangat kesal terhadap Ibu dan Abimanyu yang sangat manis kepada semua orang, namun ketus terhadap dirinya. Namun lagi-lagi cinta Ishana membutakan segalanya.


drrrttt drrtttt drrrrrtt


(ABIMANYU CUKURUKUK)


"IYA DAMBAAN KU? KENAPA? Tumben hm!"
Ishana mengawali pembicaraan saat seorang yang ia pikirkan dari tadi tiba-tiba menelponnya. Sumpah! ia sangat ingin me-reog lagu blackpink jika kakinya bisa bergerak.


tuttt tuttt


"Dimatikan? Abimanyu yang aneh! awas aja kalo nelpon! GAK AKAN DI ANGKAT!" gerutu nya ke arah handphone seolah handphone adalah Abimanyu.

BATAS AKSARA ISHANA (On going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang