JANGAN KHAWATIR

20 2 0
                                    

{9}

"Menghilang untuk di cari itu tidak jahat. Yang jahat adalah ketika aku ada namun seolah hilang di matamu."

_Ishana_

_________
_________________
________________________









***

"Aku harus ngomong ke wanita itu Ra!" ucap Abimanyu dalam percakapan telpon entah dengan siapa. Hanya suara tangisan yang ia dengar sebagai jawaban perkataannya.

Menutupi percakapan telponnya, Abimanyu sedikit tegas mengatakan "Ra... aku gak mau kaya gini!"

tuttt tutt tuttt

Nada terakhir yang Abimanyu dengar, membuat dia melemparkan Handphone nya ke kasur tidur miliknya. Kedua tangan Abimanyu meremas kepalanya, dan mengobrak-abrik rambutnya yang sudah sangat berantakan. "HAAAHK!!!" ia terua bergerutu entah kepada siapa, dan entah atas masalah apa.

Matahari mulai menyorot kedua mata Abimanyu, yang terlelap dalam kursi belajarnya dengan posisi menghandap ke pintu balkon yang terbuka di dalam kamarnya. Membuat Abimanyu sedikit mengusap kedua matanya karena silau oleh sinar mentari pagi itu. Mata coklat nya yang jernih, dan hidung tajam yang di sorot oleh cahaya mentari pagi menambahkan kesan menawan berkali-kali lipat. Mungkin jika ada, Ishana memotret setiap angle Abimanyu ketika itu. Dan membuatkan jedag-jedug dengan lagu "Cantik-Kahitna" ! bukan wajahnya, namun mata Abimanyu yang cantiik ehehe...

"Perkenalkan!!! Saya Abimanyu Tampan Rupawan Cantik Manjalita Baskara..." tegas Ishana di depan kelas seolah ia adalah Abimanyu Baskara. Dan lebih gila nya, teman-teman sekelas meng-iyakan kerandoman Ishana itu.

"Hi Tampan???"

"Manis, boleh kenalan??"

"kek intro lagu cinta di pantai Bali njir!!!"

"Sudah!! Sudah!!" pinta Ishana dengan isyarat kedua telapak tangannya.

"Jangan terlalu genit kepada saya, karena diri ini hanya milik Ishana Airumi..." Nada centil yang ia ungkapkan, mendapatkan respon mual dari sebagian teman-temannya.

"HUWEEEKK!!! Nemen maneh! (keterlaluan kamu!)" Ucap Nando mem-becandai Ishana.

"Ngges bjir! Eneghhhhh!!! (Udah bjir! Mual!)" ucap yang lainnya.

Ishana tidak peduli respon teman-temannya, ia tetap melanjutkan imajinasi aneh nya. Kali ini ia puitis "Aku... lelaki dengan tinggi 175 cm. Bibir ku kecil, bergigi kelinci, hidungku tinggi seperti harapanku untuk hidup bahagia bersama Ishana Airumi..."

"kiw kiw!!! ckurukuk!!!"

"HSHUUTTT!!!" Dengan isyarat satu jari, Ishana menyuruh teman-temannya untuk diam dan menatap bersama-sama Abimanyu Baskara yang baru datang.

"Thola'aal badruu 'alaiinaaa" Nando langsung berdiri, di susuli teman-teman yang lain seolah Abimanyu adalah calon pengantin pria yang sedang di tunggu-tunggu.

"Duhai senangnya... pengantin baru"

"telolelolelolet!!!"

BATAS AKSARA ISHANA (On going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang