BAGIAN 19

34 6 5
                                    

.

.

.

"Pulang atau ga sama sekali riella!!"

"Kak, riri mau disini dulu"

"Riella!! Mau Membantah kamu? Pulang sekarang juga, kakak jemput"

"Gak mau"

Tut tut tut

Sambungan telepon terputus, berganti dengan suara isak tangis riella.

Kali ini riella benar-benar kecewa terhadap semua kelakuan Abizar, kenapa? Si brengsek itu harus memutar balikkan fakta bahwa sekarang riella lah yang menduakan Abizar.

Yang lebih tidak riella sangka adalah, Abizar bersikeras ingin menikah dengannya dalam waktu dekat. Hey ayolah, apakah pemuda itu tidak gila?

"Jee" Ucap riella di sela-sela isak tangisnya.

Benar, kali ini riella tidak membutuhkan apa-apa lagi. Untuk kali ini, riella hanya membutuhkan jemian. Tapi permasalahannya, riella harus menemui jemian diamana?

Dering ponsel kembali terdengar setelah riella membasuh wajahnya. Tidak, riella tidak ingin membuka ponselnya. Tapi tunggu sebentar, bukankah itu dering ponsel yang di seting jemian?

Iya dulu saat masih berkuliah, jemian menyeting nada dering ponsel riella. Katanya sih agar tau yang menelpon atau yang mengirim pesan jemian.

Maka dengan gerak cepet riella membawa benda pipih tersebut untuk ia buka.

[Jeje🐰]
Pulang ri, jangan bikin orang rumah khawatir.
Gue di depan vila, kita pulang sekarang.

Hah? Apa? Riella tidak salah mendengar? Jemian ada di depan vila?

Riella berlari sekuat tenaga setelah ia memastikan jika dirinya tidak salah mendengar atau sedang berhalusinasi. Air mata tidak bisa terbendung lagi setelah riella melihat dengan mata kepalanya sendiri jika, jemian ada tepat di pintu depan saat riella berhasil membuka pintu tersebut

Riella menatap wajah jemian yang terlihat lebih kurus dan tidak terawat dengan jerawat di beberapa bagian.

"Jee" Isak riella setelah berhasil memeluk tubuh jangkungnya, aroma mint langsung menyeruak di indera penciumannya "Kamu dari mana aja? Kenapa gak pernah ngabarin aku?" Lanjut riella

Gadis itu mendongak untuk menatap mata jemian, terpancar sorot akan kerinduan dari mata jernih itu. Jemian tersenyum kemudian merengkuh riella lebih erat.

"Gue juga kangen" Ucap pendek jemian "ayo pulang  jangan bikin bang jo khawatir"

Gadis yang dipeluk membulatkan mata, mencoba keluar dari rengkuhan hangat jemian. Mencoba melihat matanya, apakah dia sedang mabuk atau tidak?

"Je aku gak mau, aku gak bisa pulang. Aku gak mau ketemu semua orang-orang. Aku cuma butuh kamu"

"Tapi bayi yang ada di kandungan kamu cuma butuhin ayahnya"

Kali ini riella benar-benar keluar dari rengkuhan hangat jemian, riella menatap lekat mata jemian dengan tatapan tak percaya.

Apa yang barusan jemian katakan?

Bayi?

Butuh ayahnya?

Siapa yang hamil?

Riella tak habis fikir, sekarang drama apa lagi yang akan di buat Abizar. Riella lelah, harus selalu mengikuti keinginan gila Abizar.

Aku Kamu Dan Dia (On Going) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang