.
.
.Manusia tidak pernah tahu apa yang akan terjadi kedepannya, manusia hanya bisa berencana dan bersyukur jika rencananya bisa terlaksana.
Kita tidak pernah akan bisa tahu apa yang akan terjadi satu dua detik kedepan. Bisa jadi kebahagiaan atau malah kemalangan.Riella masih tidak percaya dengan apa yang terjadi, riella masih bingung. Apakah ini nyata?
Setelah riella berhasil menemukan keberadaan jemian dan nia dalam keadaan mengenaskan, riella dengan segera menelpon ambulans. pihak rumah sakit segera memberikan perawatan yang terbaik untuk nia, karena yang terluka parah adalah nia sedangkan jemian hanya mendapatkan luka lebam.Riella dengan sabar menunggu jemian agar sadar segera, dengan Abizar di sampingnya. tepat setelah satu jam jemian dirawat akhirnya jemian sadar. Jemian dengan kesadaran yang belum pulih segera melihat keberadaan ibunya yang sedang ditangani oleh dokter. Baru saja riella menghela napas lega.Tuhan kembali memporak-porandakan kembali hati riella.
Mau perawatan sebaik apapaun, mau secanggih apapun teknologinya, mau dokter segigih apapun jika tidak dikehendaki oleh Tuhan semua tidak akan terjadi. Tepat saat adzan maghrib berkumandang nia ibunda jemian menghembuskan nafas terakhirnya.
Dokter tidak sanggup lagi menangani keadaan nia. Tusukan yang ia dapatkan tidaklah enteng, nia mendapatkan 4 tusukan yang sialnya tepat mengenai jantungnya.
"INI SEMUA SALAH GUE!!" Raung jemian di depan jasad ibunya. Tuhan tidak pernah salah dalam memilihkan takdir seseorang, tuhan tahu pundak siapa yang pantas untuk ia berikan beben Tuhan itu maha adil. tapi untuk kali ini apakah Tuhan bisa di katakan adil dalam memilihkan takdir untuk jemian.
"ANDAI GUE GAK KETEMU SAMA SI BANGSAT ITU, IBU GUE GAK MUNGKIN MENINGGAL" Tidak ada yang tidak iba melihat bagaimana keadaan jemian sekarang, semua orang yang ada di ruangan hanya bisa meneteskan air mata.
Riella mendekati jemian dan segera memeluknya, jemian luruh di dalam pelukan riella. Jemian sudah tidak memiliki lagi tenaga. Jemian hancur se hancur-hancurnya.
"Bunuh gue ri, bunuh aja gue! Gue gak mau hidup kalo ibu gue aja mati. Gue harus ikut dia" Berontak jemian di pelukan riella.
"Gue dari dulu mencoba buat gak putus asa, tapi untuk sekarang gue gak pantes untuk hidup" Ucap jemian yang sedang ancang-ancang mengambilnya gunting di meja. Namun dengan seluruh tenaganya, riella segera menyadarkan jemian.
"JEMAIN SADAR!!!. Biarin ibu lo tenang je, gue janji bakalan bantu cari siapa dalang dibalik wafatnya ibu lo" Ucap riella berusaha menenangkan jemian, riella berusaha untuk tetap tegar riella tidak boleh lemah di depan temannya yang sedang lemah.
"Sekarang lo bangun, lo liat. Lo liat jasad ibu lo...lo harus kuat, lo harus inget gimana susahnya dia waktu nge besarin lo, lo harus inget semua kerja keras yang dia lakuin buat lo, lo harus balas semua kerja kerasnya dengan cara lo... Jangan putus asa. Gue mohon sama lo" seakan ada sihir dalam perkataan riella, jemian setidaknya tidak berontak.
"Tapi ri_____
"Gue tau, lo bisa."
......
Satu minggu setelah kepergian ibunya, jemian tidak lagi bersedih atau mencoba untuk bunuh diri. Namun yang bisa riella lihat, tidak ada lagi semangat hidup di dalam diri jemian. Jemian seakan mati, ikut bersama ibunya.
Riella masih setia, gadis itu masih setia menunggu jemian.Setelah di usut dan diselidiki oleh polisi, tania adalah korban salah sasaran. Dan itu semua tidak di Terima oleh jemian. Akhirnya pelaku di beri hukuman penjara selama sepuluh tahun lamanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Aku Kamu Dan Dia (On Going)
Fiksi UmumCinta itu bohong, yang benar itu terlalu menginginkan seseorang hingga berubah menjadi obsesi dan selalu mengatasnamakan seseorang yang dia cintai. Hidup yang berjalan dengan semestinya, tapi memiliki akhir yang tak pernah terpikirkan di awalnya. ...