.
.
.
Hancur, aku tau wanita di depanku sekarang sudah sehancur itu. Aku tau, wanita di dekapanku kini tengah memaki dirinya mati-matian. Aku tau, dan aku hanya bisa diam.
Mungkin seharusnya aku tidak gegabah dengan mengatakan ini terlalu cepat, tapi aku terlalu terbakar abi cemburu dan emosi yang sudah memuncak entah akan meletus kapan.
Aku mati-matian untuk tidak menangis, namun air mataku luruh begitu saja ketika melihat dan menyaksikan wanita yang paling aku cintai sehancur ini.
Aku merasa sekarang akulah lelaki paling tidak berguna, karena hanya untuk menjaga satu wanita saja aku tidak becus.
"RI maapin gue rii, gue mohon sekarang lo bangun dan pastiin semua yang lo bilang itu bener"
Namun sayangnya keinginan jemian harus terhempaskan begitu saja ketika ia tahu jika riella memang sedang mengandung dan banyak orang berbicara jika itu anak Abizar.
Jemian tidak Terima itu.
Kini jemian tengah memenangkan wanita di dekapannya yang semenjak mengetahui ia benar-benar mengandung tidak henti-hentinya menangis.
Riella, gadis itu merasa ia tidak pernah melakukan itu dengan siapapun bahkan Abizar sekalipun.
Tapi jemian tidak bisa percaya begitu saja, karena jemian tahu jika riella memiliki penyakit Dimana dia bisa saja melupakan suatu hal yang tak ingin ia ingat-ingat. Dan mungkin kejadian itu tak ingin riella ingat, itu makanya riella tidak mengingat apapun tentang dirinya dan Abizar yang pernah melakukan itu padanya.
Bahkan sekarang jemian ingat, bahwa riella tidak pernah mengingat jika dulu saat masih duduk di bangku SD jemian dan riella pernah di culik dan di sekap selama dua hari.
Dan di sana jemian ingat betul, jemian dan riella melihat dengan mata kepala mereka sendiri banyak anak seusia mereka berdua di ambil organ dalam dan matanya.
Flashback on
"Azka syasya takut"
"Syut diem, sekarang syasya cuma harus berdoa sama Tuhan. Aku ambil gunting dulu buat lepas ikatan kita berdua. Tutup mata sya"
Ucap jemian kecil, saat tahu ada kesempatan dirinya dan riella untuk pergi menyelamatkan diri. Dan riella kecil saat itu hanya bisa menutup mata dengan mata yang sudah membengkak karena menangis.
Sudah hampir dua hari mereka di sekap dalam gubuk mengerikan ini, dan selama dua hari ini mereka berdua melihat perbuatan keji para manusia tanpa hati nurani.
Lima belas menit kemudian, jemian datang dengan membawa gunting dan siap melepaskan riella.
"Azka, syasya pusing"
Ucap riella kecil, setelah jemian berhasil melepaskan ikatan yang mengikat kedua tangan dan kedua kaki riella.
"Syasya mau pulang"
Jemian kecil hanya bisa mengangguk, kemudian mencoba memapah riella untuk mereka agar segera pergi dari neraka dunia ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Aku Kamu Dan Dia (On Going)
General FictionCinta itu bohong, yang benar itu terlalu menginginkan seseorang hingga berubah menjadi obsesi dan selalu mengatasnamakan seseorang yang dia cintai. Hidup yang berjalan dengan semestinya, tapi memiliki akhir yang tak pernah terpikirkan di awalnya. ...