• 15 : Nectar • 🔞

226 15 1
                                    

❗mature content ❗

Kekuatan akan datang dari sumber yang tepat, sepertinya ungkapan yang tepat untuk Ten saat ini, ia menyampaikan pembukaan dengan baik yang dilanjutkan dengan penjelasan tujuan serta prosedur dari dance studio-nya, Kun tersenyum setiap kali Ten menjatuhkan tatapannya padanya, bukan ingin menggoda sang kekasih namun Ten yang merona dari kejauhan adalah hal yang menggemaskan.

Kun terus melakukan hal yang sama hingga ia menyadari beberapa orang berusaha menghubunginya untuk membuka pesan dari grup. Tatapannya berubah, senyumnya hilang, ia kemudian menatap Ten berharap tatapannya kembali terarah padanya, saat Ten melihat ke arahnya ia sedikit mengangkat ponselnya lalu menunjuk pada layarnya dengan bibir bergestut, "Aku harus pergi".

•••••

Taeyong dan Ten merapikan bingkisan tanaman serta plakat-plakat yang rekan mereka kirimkan, beberapa di antaranya ditata di beberapa sudut gedung lantai satu sementara lainnya berada di luar gedung, menyesuaikan beberapa tanaman yang dapat bertahan dengan sinar matahari pada bagian depan serta tanaman dalam ruangan sehingga semuanya dapat bertahan dengan baik.

"Tidak apa-apa jika hanya satu hari satu malam, besok kita bisa menyinhkirkannya"

Berlaku untuk karangan bunga sebagai bentuk ucapan selamat kepada mereka.

"Panggilan kepada Mr. Ten Chittaphon, kau harus bersiap pergi atau kau akan terlambat" NingNing datang membawakan peralatan kebersihan pada Taeyong.

Ten menilik ponselnya dan mendesah kecewa, "Ten pergilah, ini tidak banyak, aku dan NingNing bisa menyelesaikannya cepat".

Taeyong menunjuk dengan dagu pintu di dekatnya, Ten menagangguk, "Baiklah, terima kasih semuanya, sekali lagi selamat untuk kita, hari kerja akan segera tiba" ia bergegas memeluk Taeyong dan disambut baik oleh sang kawan.

"Selamat untukmu juga, tak sabar menantikan hari sibuk kita, benar 'kan?"

Prediksi Ten benar, ia merasa akan pulang terlambat setelah acaranya selesai, ia bahkan hampir tidak sempat makan jika Taeyong tidak memaksanya untuk duduk selama lima menit, ia segera berganti seragam waiter miliknya pada laci bertuliskan 'Ten Chitta'. Pekerjaan pertama yang ia lakukan adalah menyiapkan kursi dan merapikan tempat duduk seluruh akses baik standing maupun VVIP bersekat dan suit khusus untuk reservasi. Ia benar-benar bertahan untuk berganti shift.

"Euhh" Ten tanpa sadar melenguh saat bersandar pada salah satu tiang besar club. Pelanggan mulai berdatangan yang berarti ia harus berada ke meja bartender, ia menghela napas dan memilih duduk hinggga minuman dipesan satu persatu.

"Hai, teman." sapa seseorang dengan ceria, itu adalah Johnny.

"Kau masih pucat saja, apa kau makan dengan baik?"

Ten mengangguk lalu mulai pekerjaannya, bahkan untuk sekedar berbincang dengan Johnny ia memilih menghindar, tak ada energi yang cukup untuk berbicara, tubuhnya lelah dan ia tahu itu. Di saat kesibukannya berada di puncak jam kerja ia bertatapan dengan Jaehyun yang sedang bermain-main dengan beberapa orang wanita, duduk di kelilingi berpasang-pasang buah dada lalu dengan sinis menatap Ten yang harus menyuguhkan minuman pada kursi VVIP di sana.

"Bukankah Ten terlihat sangat manis hari ini?" sapa seorang wanita di sana.

Jaehyun dan beberapa wanitanya tertawa, "Seseorang harus memberikan lipstick-nya, lihat bibirnya yang pucat itu, hm?".

Lagi, semua orang tertawa sementara Jaehyun menggigit bibirnya menggoda Ten yang sudah menahan diri untuk menamparnya saat tu juga.

"Tentu saja, aku akan mendapatkannya dari kekasihku." Jawab Ten dengan senyum menanggapi orang-orang di sana.

I Just Wanna [✔️] || KunTenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang