Aditya Eka Putranda

69 2 0
                                    

Katanya kalau putus di tonton orang itu bikin sakit hati, tidak. Kalau Kata Aditya Eka Putranda yang lebih akrab dipanggil Aditya itu hanya merasakan malu. Ia hanya merasa malu karena menjadi pusat perhatian. Mahasiswa di sekitarnya ikut memperhatikan gadis yang telah menjadi mantannya itu tengah mendramatisir.

"Kakak lebih perhatian ke mantan kakak! Kakak gak punya waktu buat aku. Kenapa kita harus sama-sama kalau masa lalu kakak belum selesai, " Oceh gadis di depannya

Aditya hanya menutup telinganya sambil memutar bola matanya malas. "Lo emang sengaja bikin gue malu kan? Ingat ya Risti, gue ini kuliah jadi wajar sibuk. Kurang kerjaan buat ngurusin mantan gue. Putus mah putus aja," Kata Aditya enteng.

Itu membuat kerumunan mulai berbisik bisik tentang dua orang itu. Aditya sebenarnya agak benci untuk jadi pusat perhatian jika bukan soal kegiatan.

Kemudian dari tengah kerumunan ada seorang mahasiswi yang muncul untuk melihat hal itu. Ia menggelengkan kepalanya sambil berdecak sebal. Melihatnya kerumunan mahasiswa itu terdiam, bagaimana tidak Ginanta Eka Putri dari jurusan teknik lingkungan itu adalah ketua BEM Fakultas Teknik.

"Kenapa?" Tanya Ginanta. Semua orang yang ada disitu terdiam termasuk Risti dan Aditya.

"Risti minta putus. Gak usah dibawa deh kak, kalau putus mah putus aja," Jelas Aditya

Tapi bukan Ginanta jika tidak cari ribut dan pusat perhatian. Bukannya mengikuti adiknya yang berjalan untuk pulang, ia malah berbalik ke pada kerumunan mahasiswa yang menonton. Gadis itu mengangkat almamaternya setinggi yang Ia bisa.

"Buat kalian semua, gue kasih tau kalau sebenarnya cewe ini selingkuh dan main di belakang sama cowo jurusan fisika! Gue ada buktinya, gue berani sumpah dengan almamater ini," Ucap Ginanta dengan keras.

Kerumunan mahasiswa itu kembali melihat satu sama lain dan mulai beropini tentang pertengkaran itu. Aditya yang sudah mengambil ranselnya menarik kakaknya agar segera pulang. "Kakak gak ada kuliah kan? Kita pulang aja gak usah ngurusin itu," Ucap Satria malas.

Ya, Aditya Eka Putranda seorang gitaris band kampus yang selalu buruk dalam percintaannya. Entah Risti adalah gadis keberapa yang berhasil membuatnya jatuh dan patah.

Semua ini mungkin karma, karma untuk Aditya yang pernah menyakiti kakaknya ini. Aditya pernah membenci Ginanta karena menganggap Ginanta yang membuat kedua orang tuanya tiada, ia pernah membenci gadis yang kini menjadi penopang hidupnya.

Tapi hidupnya tanpa Ginanta bukanlah apa-apa. Gadis itu rela menunda kuliahnya untuk meneruskan usaha keluarga agar Aditya tetap bersekolah dan membayar utang ayahnya.

Ia ingat pertama kali saat SMA ia dibuat patah hati.

"Maaf ya Dit, aku suka ke kamu cuma karena Kak Feri suruh aku. Aku sebenarnya suka sama kak Feri,"

Selain itu... "Gue ga suka cowok yang hidupnya hancur, nanti gue kena karma,"

"Gue gak pernah suka sama lo, lagian lebih ganteng kak Nathan, "

"Ternyata lo hidup sama kakak lo yang jualan soto? Kayaknya kita gausah lanjut deh, ntar nyusahin,"

Ya, dulu Aditya akan melampiaskan amarahnya pada kakaknya. Tapi kini tidak, ia malah bersyukur karena orang yang menyayanginya tanpa balasan selain orang tuanya hanyalah Kakaknya. Ginanta yang tak malu untuk bekerja dan menghidupi dirinya.

SejoliTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang