Hayo, kaget ya?
Happy reading, all❤️
*
*
*"Pak Abraham?"
Abraham mengernyit bingung melihat ada seorang pria yang mengenalinya, "Anda...."
"Saya Adnan, Pak. Akhirnya Bapak kembali ke yayasan setelah bertahun-tahun."
Abraham terkejut mendengarnya, ia mengangguk-anggukkan kepalanya dan tersenyum. "Pak Adnan? MasyaAllah, Pak? Apa kabar?" Abraham memeluk tubuh Adnan.
"Alhamdulillah, baik sekali, Pak. Bagaimana kabar Bapak dan keluarga?"
"Alhamdulillah, baik juga, Pak. Lama sekali kita tidak bertemu, ya."
Adnan mengangguk dan tersenyum, "benar, Pak. Bertahun-tahun Bapak tidak ke mari. Kalau boleh tau, Bapak ke mana selama ini?"
"Ah, saat itu saya menyerahkan yayasan saya ke orang kepercayaan saya karena ada ada pekerjaan di luar negara selama tiga tahun. Setelah pekerjaan saya selesai, saya kembali ke sini, Pak. Saya juga tidak tega meninggalkan anak saya, selama tiga tahun saya di Singapura, anak saya dijaga oleh adik saya, namanya Yunita. Maka dari itu saya pulang cepat, agar tidak menyusahkan adik saya."
"MasyaAllah, saya benar-benar nggak tau kalau Bapak sudah kembali."
Abraham mengangguk, "bagaimana si kecil Iba itu? Sekarang umurnya pasti sudah lebih dari dua puluh tahun, kan? Bagaimana kabarnya?"
"Alhamdulillah, anak saya baik, Pak. Cinta membantu saya mengajar selama ini, Pak. Hanya saja sekarang dia sudah bekerja di perusahaan TimeLess, perusahaan aplikasi terkenal. Cinta menjadi sekretaris CEO di sana. Sudah hampir satu bulan." Jawab Adnan.
Abraham mengernyit, "Cinta?"
"Ah, iya, Pak. Nama anak saya Cinta Zaiba Humaira, panggilannya di rumah memang Iba. Tapi sekarang dia lebih suka disebut Cinta."
Abraham tersenyum dan mengangguk paham. "Pak, anak semata wayang saya masih single, umurnya dua puluh empat tahun, apa akan lebih baik jika kita menjodohkan kedua anak kita?"
****
Elzan menunduk, ia sungguh tak berani menatap Cinta sekarang. Begitupun dengan Cinta. Abraham mengelus bahu Elzan, membuat Elzan menoleh padanya. Abraham tersenyum tipis. "Ayah...."
Abraham menatap tiga manusia yang akan menjadi keluarganya itu. "Izinkan saya memperkenalkan diri saya. Perkenalkan, nama saya Abraham Rafanizan, saya merupakan pemilik TimeLess company, sekarang ada anak saya yang membantu mengembangkan perusahaan saya." Abraham memegang bahu Elzan tanpa mengalihkan pandangannya dari tiga manusia itu. "Ini anak semata wayang saya, namanya Elzan Rafanizan, CEO di perusahaan saya."
Adnan dan Citra tersenyum dan mengangguk, Elzan sangat tampan. "Untuk seterusnya saya serahkan kepada anak saya." Abraham menepuk pelan bahu Elzan, kemudian dirinya menunggu Elzan berucap.
Elzan mengangkat pandangannya, matanya bertemu dengan mata Cinta. "Bismillahirrahmanirrahim, sebelumnya izinkan saya memperkenalkan diri saya kepada Bapak dan Ibu. Nama saya Elzan Rafanizan, saya merupakan anak tunggal dari ayah saya, Abraham." Mereka mengangguk.
KAMU SEDANG MEMBACA
CINTA ELZAN
RomanceElzan Rafanizan, pria yang selalu gagal dalam percintaan. Ia tidak tahu apa yang kurang dalam dirinya sampai perempuan yang ia sukai tidak pernah mencintainya dengan tulus, bahkan bisa saja menolak seorang Elzan. Sejak dirinya masih sekolah, hingga...