*****
Cinta mengedarkan pandangannya, melihat ruangan yang begitu mewah dan penuh dengan pakaian yang terlihat sangat mahal. Sedangkan Elzan terus menatap Cinta yang terlihat gugup. "Cinta, ada masalah?" tanya Elzan pada Cinta, membuat pandangan Cinta beralih padanya.
Cinta menggeleng kecil, "Pak, saya izin ingin mengabari kedua orang tua saya, boleh? Sebelumnya saya bilang kalau saya akan pulang sore ini, dan saya tidak tau akan pesta malam ini."
Elzan mengangguk, "silakan, setelah itu akan ada pegawai yang datang mengambil kamu, kamu ikut saja dengan mereka, saya sudah memilih pakaian yang bagus untuk kamu malam ini."
"Baik, Pak. Terima kasih, saya izin menghubungi kedua orang tua saya dulu." Cinta berdiri, ia keluar dari ruangan itu, untuk menghubungi kedua orang tuanya.
****
Elzan telah selesai menata rambutnya, ia sungguh tampan, siapa pun pasti akan tertarik. Elzan memutar tubuhnya, melihat Cinta yang sudah siap memakai pakaian yang dipilihnya. Pakaian serba putih, itu membuat Cinta semakin cantik.
Cinta tersenyum terpaksa, ia berjalan mendekat ke arah Elzan. Elzan mengernyit melihat jalan Cinta, sepertinya gadis itu tak terbiasa menggunakan sepatu hak tinggi seperti ini. "Cinta, kamu tidak pernah memakai sepatu hak tinggi?"
"Belum pernah, Pak. Selama ini saya pakai sepatu biasa aja. Tapi saya akan coba malam ini, membiasakan." Balas Cinta dengan senyumannya.
Elzan tersenyum senang mendengarnya. "Pak, apa kulit saya nggak akan menggelap? Semuanya putih," ucap Cinta pada Elzan.
Elzan menggeleng, "lihat saja di cermin, apa kamu terlihat gelap? Tidak, kan?" Cinta melihat ke arah cermin, memang benar adanya, kulitnya tak gelap, ia tetap cerah seperti biasanya.
"Mungkin sedikit menggelap, tapi tidak terlalu. Kamu tetap terlihat bersinar," ujar Elzan.
Elzan berdeham kecil, "pesta ini diadakan untuk berterima kasih kepada mitra dan investor kami. Selain berterima kasih, tujuan mengadakan pesta ini juga untuk mendapatkan lebih banyak investasi. Kamu harus selalu ada di samping saya, jangan pergi ke manapun tanpa izin dari saya. Mengerti?" Cinta mengangguk mengerti dengan penjelasan Elzan.
Elzan mengangguk dan tersenyum, "ayo, pesta akan dimulai. Kita terlambat."
****
Semua tamu pesta sedang berbincang ringan, selagi menunggu kehadiran Elzan dan juga sekretarisnya, yaitu Cinta Zaiba Humaira. Elzan dan Cinta sedikit terlambat. Cakra melihat sang ibu yang sedang berbincang dengan ayah dari Elzan, yaitu Abraham. Cakra segera menghampirinya. "Om,"
"Ah, Cakra. Bagaimana kabarmu?" tanya Abraham pada Cakra, pria itu menyalami tangan Abraham.
"Baik, Om."
Abraham tersenyum, "bagaimana El di perusahaan? Apa dia menyiksa karyawannya?"
Cakra menggeleng dan tersenyum, "El sangat baik, Om. Tidak menyiksa para karyawan. Awalnya El kesulitan, karena tidak ada sekretaris, dan sulit mencari sekretaris yang cocok. Tapi sekarang El sudah memiliki sekretaris, dia semakin semangat bekerja semenjak ada yang membantunya." Jelas Cakra.
![](https://img.wattpad.com/cover/357976769-288-k249052.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
CINTA ELZAN
RomanceElzan Rafanizan, pria yang selalu gagal dalam percintaan. Ia tidak tahu apa yang kurang dalam dirinya sampai perempuan yang ia sukai tidak pernah mencintainya dengan tulus, bahkan bisa saja menolak seorang Elzan. Sejak dirinya masih sekolah, hingga...