*****
From Pak Elzan:
Selamat malam, Cinta. Tidur yang nyenyak. Besok kita pergi fitting baju dengan Ummi kamu. Selamat tidur, my future wife.Cinta terdiam melihat pesan yang Elzan kirim, ia menghela napas panjang. Perasaannya mulai ragu, ia tak tahu harus bagaimana. Pernikahannya akan tiba sebentar lagi, hanya menunggu hitungan hari saja, tetapi mengapa ia merasa ragu sekarang?
Cinta tak membalasnya, ia memastikan ponselnya, lalu menyimpannya ke nakas. Cinta mendudukkan tubuhnya di tepi ranjang, lalu menunduk. "Ya Allah, Cinta harus apa?"
"Apa Cinta harus batalkan pernikahan ini supaya perusahaan Pak Elzan nggak hancur?"
"Berikan petunjuk, ya Allah..."
****
"Elzan, maaf, ya Ummi baru datang. Tadi Ummi harus urus santriwati sebelum datang ke sini, maafkan Ummi dan Cinta karena terlambat." Citra dan Cinta datang bersamaan, Citra akan menemani Elzan dan Cinta melakukan fitting baju.
Elzan tersenyum, ia menyatukan kedua tangannya, lalu mengangguk sopan, membuat Citra segera melakukan hal yang sama. "Tidak apa-apa, Ummi. Saya juga belum lama di sini. Saya baru datang beberapa menit yang lalu, tidak masalah." Balas Elzan. Citra tersenyum.
"Mari, Ummi. Silakan masuk ke dalam." Elzan mempersilakan Citra dan Cinta masuk ke dalam.
Saat di dalam, mereka bisa melihat pakaian-pakaian yang sangat cantik. "Cinta, kamu pilih yang kamu suka, gih." Ucap Citra pada Cinta.
Cinta menoleh ke arah Elzan, pria itu mengangguk dan tersenyum pada Cinta. Membuat Cinta menundukkan pandangannya. "Baik, Ummi." Cinta berlalu.
Citra menoleh ke arah Elzan, lalu bertanya, "kamu gimana? Udah nemu baju yang cocok?"
"Ah, sudah, Ummi."
"Dicoba aja, biar Ummi yang temani calon istrimu." Citra tersenyum senang pada Elzan.
Elzan mengangguk patuh, "baik, Ummi. Kalau begitu, saya izin mencoba bajunya dulu. Permisi." Elzan berlalu setelah mendapatkan anggukan kepala dari calon ibu mertuanya.
Cinta kembali kepada Citra setelah ia mendapatkan sebuah gaun yang sederhana, tapi terlihat sangat cantik, ia menunjukkannya pada Citra. "Ummi, Cinta pilih baju yang ini aja," ucapnya.
Citra tersenyum lebar melihat pakaian tersebut, "wah, MasyaAllah, cantik sekali bajunya. Ya sudah, kamu langsung coba. Elzan juga sedang mencoba baju yang dia pilih. Mari, biar Ummi temani kamu ya." Citra membawa Cinta untuk mencoba baju tersebut.
****
"Pak, berkas yang Bapak berikan kepada saya, saya sudah mempelajarinya. Saya membawa berkas itu, ada di dalam mobil Ummi, biar saya ambil dan berikan ke Pak Elzan, ya?"
Elzan tersenyum dan menggeleng, "tidak perlu, Cinta. Kamu simpan aja dulu berkasnya. Saya tidak terlalu membutuhkannya," balas Elzan.
Citra mengerut bingung, "bisa berhenti panggil Elzan dengan sebutan 'bapak' nggak? Kamu ini akan menikah dengan Elzan. Elzan adalah bos kamu, dan Elzan adalah calon suami kamu, berhenti memanggilnya Bapak." Komentar Citra.
KAMU SEDANG MEMBACA
CINTA ELZAN
Roman d'amourElzan Rafanizan, pria yang selalu gagal dalam percintaan. Ia tidak tahu apa yang kurang dalam dirinya sampai perempuan yang ia sukai tidak pernah mencintainya dengan tulus, bahkan bisa saja menolak seorang Elzan. Sejak dirinya masih sekolah, hingga...