Keesokan harinya, kita masuk.
"Yah dia belum dateng Ra" kata Tasya.
"Yaudah tunggu aja" kata gue.
Tiba-tiba yang namanya Ryan itu datang.
"Itu Ra, itu! " kata Tasya sambil nunjuk Ryan-Ryan itu.
Dia emang ganteng. Tapi kok rada mirip Rendi ya? Tapi Rendikan di Bandung. Lagipula Rendi gak seganteng dia. Gue jad kangen sama Rendi, apa kabarnya dia.
"Oh itu" kata gue.
"Kenala yuk" kata Tasya.
"Bukannya lo udah kenal? " tanya gue.
"Belom, Cuma mirip doang. Tapi mirip banget" kata Tasya.
Lalu kita menghampiri cowok yang mirip Rendi itu.
"Hai, boleh kenalan gak? " tanya Tasya.
Lalu dia ngeliatin kalung gue dan Tasya.
"Mmm boleh" kata cowok itu.
"Nama gue Tasya. Ini sahabat gue namanya" kata Tasya terpotong.
"Rara" kata cowok itu.
Kok dia bisa tau nama gue?
"Hah? " tanya gue.
"Itu dikalungnya" kata cowok itu.
"Oh" kata gue.
"Nama lo siapa? " tanya Tasya.
"Nama gua Edgar" kata Edgar.
Suaranya mirip Rendi! Cara bicaranya juga sama. Tapi namanya Edgar. Hmm.
"Oh sip" kata Tasya.
Tasya ngajak gue keluar ruangan.
"Aneh padahal dia mirip banget loh" kata Tasya.
"Ya di dunia ini kan ada 7 orang yang mirip banget" kata gue.
"Hmm duh gue masih penasaran sama dia" kata Tasya.
"Edgar tetep Edgar, Ryan tetep Ryan, Rendi juga tetep Rendi" kata gue.
"Rendi? Siapa? " tanya Tasya.
"Bukan siapa-siapa kok" kata gue keceplosan.
"Oh" kata Tasya.
3 bulan kemudian, Tasya dan Edgar semakin dekat. Tapi Edgar juga sering perhatian sama gue. Dan gue yakin dia itu Rendi. Tinggal tunggu bukti aja kalo dia itu Rendi.
Ketika malam hari, seperti biasa gue dan Tasya begadang dan nonton dunia lain.
"Gak mau pake bantal? " tanya Tasya.
"Gak makasih" kata gue.
Lalu, saat dunia lainnya abis.
"Udah ah gue ngantuk" kata gue.
"Tunggu. Masih ada yang serem-serem di channel lain! " kata Tasya.
"Gak ah gue mau tidur" kata gue.
Ketika hari sudah pagi, kita berangkat ke kampus seperti biasa.
"Hai Gar! " kata Tasya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Story (Diverification)
Fiksi RemajaKetika perbedaan menghalangi kisah cinta.Apa yang seharusnya dilakukan? Jika emang berjodoh pasti akan dipertemukan kembali bagaimanapun caranya (Sorry for bad PUEBI dan bahasa yang kurang lancar Because I made this when I was on 8th grade.)