36

1.6K 92 3
                                    

Zee selama masuk tidak menyadari kalo ada kedua orangtuanya. Zee langsung saja melepaskan bajunya nya ke sofa. Shani yang melihatnya hanya menggelengkan pelan kepalanya.

"KHEM. UHUK UHUK"batuk Gracio yang didengar oleh Zee. Zee menoleh kebelakang dan

HEH PAPA?

"Bisa bisanya anak laki laki papa Kayak gini. Ck ck ck"heran Gracio

"Hehe pa. Emang bang Aran gak pernah kayak gitu??" Zee duduk disebelah Marsha lalu memegang tangannya dan mengelusnya.

"Enggak lah. Abang mu gak pernah. Udah gede masih aja kayak gini. Mau jadi apa Kamu?"

"Mau jadi baba Darii anakku dan Marsha. Hehe",Shani kaget mendengar ucapan Zee

"Loh Marsha udah punya hamil?"

"Belumm maa. Dia aja masih pelajar"

"Ohh mama kirain"

Seperti mati lampu ya sayang, seperti mati mati lampu~~~~

"Bentar ya ini ada yang nelpon"ucap Zee diakhiri cengiran lalu menjauh dari Marsha dan keluarganya

"Halo Pak Zee. Uang 7 miliar kita hilang gara gara Pak Lucas. Mohon bapak cepat cepat ke Jakarta karena sekarang anak buahnya sangat lah berbahaya untuk sekarang"

"Makasih man informasi nya. Nanti gw pesen tiket ke Jakarta"ucapnya mematikan sambungannya

Zee kembali lagi. Lalu mengajak Gracio untuk mengobrol di sesuatu tempat.

"Ada apa Zee?"tanya Gracio menatap mata Zee yang seperti ada masalah

"Perusahaan aku sama papa kehilangan 7 miliar... Maafin aku pa, Aku gagal dalam hal ini. Zee juga mau balik ke Jakarta untuk ngurusin masalah ini. Maafin Zee"ucapnya sambil menundukkan kepalanya karena ada rasa sedikit takut kepada Gracio. Gracio dengan cepat memeluki anaknya, Gracio mengelus punggung anaknya.

"Zee sebaiknya kita memang balik ke Jakarta. Kita harus mengurusnya sama sama ya. Karena ini perusahaan papa sama kamu."ucapnya melepaskan pelukannya dan Zee mengangguk lalu air mata Zee turun tiba tiba. Gracio yang melihatnya mengerutkan keningnya.

"Kamu kenapa nangis?"

"Aku takut gara gara kehilangan uang gak bisa ngebiayai keluargaku sendiri. Aku takut gagal menjadi suami yang baik karena kehilangan uang"

Gracio tersenyum. "Zee,uang itu bisa dicari dengan usaha kalian berdua. Kamu berdoa saja semoga yang perusahaan masih banyak dan papa menyerahkan uangnya kepadamu"

"Gakk. Zee gak mau uang perusahaan diambil Zee doang. Itu sama aja gak adil. Lebih baik Zee berjuang sama Marsha. Mendingan uang perusahaan papa ambil saja dan Zee mau-"

"-kamu mau apa?. Jangan bilang kamu mau cabut dari perusahaan papa,iyakan?"ucapnya diangguki pelan oleh Zee

"Oke. Papa bolehkan kalo kamu mau cabut dari perusahaan papa. Tapi kalo kamu butuh apa apa bilang ke papa. Ingat itu!"

"Iya pa. Walaupun Zee cabut dari perusahaan pap tapi Zee mau bantu kalo perusahaan papa kenapa kenapa"tegas Zee

"Wedeh keren banget nihh anak papa"ucap Gracio bangga dengan anaknya dan Zee tersenyum. Mereka berdua kembali ke ruang tamu. Terlihat kedua perempuan itu memicingkan matanya ke mereka.

Zee dan Gracio merasa tegang. Zee dengan cepat mendatangi Marsha lalu memeluknya dengan manja. "Matchaa kita balik ke Jakarta ya. Aku ada kerjaan soalnya"ucapnya membuat Marsha heran

"Loh kok cepet banget kalo Zee?. Emang ada urusan apa sampai penting kayak gitu"

"Ada deehh hehe"jawab Zee

Sedangkan Gracio membujuk Shani yang terlihat ngambek kepada ia. "Cani maapin cioo. Cioo sama Zee tadi ngomongin masalah perusahaan"ucapnya membuat Shani bingung

"Emang masalah apa kok sampai perusahaan nih?"

"Sampai Jakarta aku ceritain deh. Jadi kita semua yang ada disini balik ke Jakarta"

"MAMA PAPA, CHRISTY LAPERR"ucap Christy yang tiba tiba keluar dari kamarnya lalu ke ruang tamu

"Christy laper ya?" Christy mengangguk sebagai jawabannya. "Yaudah aku ke bikin makanan dulu ya buat semuanya juga"ucap Marsha pergi ke dapur

"Toy apa apaan kamu nyuruhh istriku yang masak. Kamu udah gede loh harusnya bisa masak"

"Apaan sih bang. Gapapa kak Marsha yang masak lagian masakan kak Marsha itu enak enak gak kayak punya Abang yang rasanya asin,asem,pait,kemanisan mana pernah kegosongan juga"

"Waahh dah berani ya kamu kayak gitu Kitty. Sini Abang kelitikin"ucapnya mendatangi Christy dan Christy berlari lari.

Mereka berlari lari sehingga Shani memanggil mereka untuk makan. Mereka berdua pun ke meja makan dengan cepat karena lapaarrr. Christy memakannya dengan lahap dan menambah. Zee yang melihatnya itu tak ingin kalah,ia juga menambah Sampai makanan itu habis.

"Astaga Zee kamu habisin makanannya. Hadehh memang anak ini"Shani melihat anaknya yang menambah nambah terus

"Mama mau nambah ya?. Kalo mau nambah aku bikinin lagi aja"ucap Marsha melihat ortunya

"Gak usah Sha. Lagian lambung mama juga gak kuat nanti"ucap Zee seperti tidak ada dosa. Shani yang melihatnya langsung menjitak anaknya.

Pletak....

Zee Meringis sambil memegang dahinya yang dijitak oleh mama nya. "Aduh ma kok dijitak?"

"Omongan mu itu loh kayak gak ada dosa. Enteng banget tuh mulut rasanya pengen mama potong"

"Eeehhh jangan dong maa"

"Kak Marsha kok mau sih nikah sama abang Zee?. Padahal bentar lagi umurnya 30. Sedangkan kak Marsha mau 18"

"Ya karena ituu jodoh Christy"jawab singkat Marsha yang dipahami Christy

"Yok anak mumpung udah selesai makannya. Kalian beres beresin barang ya. Kita mau balik ke Jakarta"ucap Gracio membuat Christy kaget

"Kok ke Jakarta sih pa?. Kan kita baru aja kesini"kesal Christy

"Christy,papa sama Abang Zee sekarang ada urusan penting jadi kita harus cepet cepet ke Jakarta"ucapnya Dengan lembut

Mereka sudah selesai memberesnya lalu pergi ke bandara. Btw mereka sudah membeli tiketnya ya. Zee membawa koper Marsha agar Marsha tidak lelah saat dimalam hari ini.

Sekitar dua setengah jam mereka sudah sampai dirumah Greshan. Lalu Zee membawa koper ia dan Marsha kedalam kamar mereka berdua. Setelah menaruhnya,Zee langsung saja membaringkan tubuhnya di atas kasur. Terlihat Zee merasa lelah sedangkan Marsha membersihkan dirinya lalu pergi ke atas kasur dengan baju tidurnya.

"Kak Zee peeeluuukkk" Zee pun menuruti kata istrinya lalu memeluknya

Zee tidur duluan sedangkan Marsha memain hp sebentar lalu mematikannya dan menaruhnya dimeja sebelahnya. Marsha memeluk Zee dengan erat lalu tertidur pulas.

















































































Segini dulu ya baitewai. Sorry buat typo dan ini agak aneh.

Bye ygy mo turu hehe.









TBC...

Lika Liku [ZEESHA]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang