37

1.6K 101 10
                                    

Zee sudah bangun duluan,ia pergi ke kamar mandi lalu ke bawah untuk menemui Gracio.

"Hei Yo pa"sapa Zee

"Hei juga bro Zee"

"Wedehh papa udah gaul aja nih sekarang"

"Iya dong"

"Yaudah ayok pah. Kita ke kantor sekarang"ucapnya diangguki Gracio lalu mereka masuk ke mobil dan ke kantor. Tiba nya di kantor,mereka disambut meriah oleh anak anak kantor.

"Pak Zee lebih baik kita bicara tentang kemarin yang saya bilang pak"ucap Arman

"Yaudah. Pa ayo"ajak Zee dengan Gracio

Mereka membicarakan serius tentang pengambilan uang 7 miliar oleh Lucas. Zee penuh amarah sekali.

"Ckk. Tolol banget tuh orang. Gw usahain uang itu kembali"

"Yang bener aja kamu Zee?. Kalo kamu ambil uang itu yang ada kamu bisa mati"

"Bodo amat lah pa. Aku mau mati atau enggak bodo amat juga aku nya"

"Kalo kamu bodo amat. Gimana dengan Marsha?"

Zee tidak bisa menjawabnya. "Tuh gak bisa ngejawab kan. Lagian kamu ini"

"Ck. Pokoknya Zee bisa lagian Zee juga mantan ketua mafia"

DUBRAK

Gracio memukul meja yang membuat Zee dan Arman kaget.

"Bener juga ya kalo kamu mantan ketua mafia. Kok papa bisa lupa sih"bingung Gracio pada dirinya sendiri

"Setelah papa pikir pikir. Mendingan kamu latihan dulu untuk melawan Lucas. Eemm papa suruh kakek untuk minta tolong latih kamu. Biar gak lupa lagi gimana caranya mafia melawan musuhnya"

"Bener juga ya pa. Arman kamu besok latihan sama saya ya"ucap Zee membuat Arman semangat

"Siap pak"semangat Arman





"BOSS LUCAS KITA UDAH TAU INFORMASI BARU NIH"ucap seorang memanggil bos Lucas. Orang yang dipanggil namanya itu membalikkan badannya.

"Apetuh emangnye?"tanya nya

"Pak Zee udah ke Jakarta dan pak Zee udah tau kalo kita ambil uang perusahaannya. Kalo kayak gini kita dalam keadaan bahaya bos"

"Ck. Tenang,kalo ada orang yang gak kita kenal jangan suruh dia masuk. Bisa aja dia pegawai kantor Zee yang disuruh dia"ucapnya diangguki seseorang.

Ceklekk...

Pria tua membuka pintu yang membuat Lucas dan orang disebelahnya takut melihat orang itu. Mereka berdua mundur dan mepet di meja. Lucas melihat ke arah meja dan ada pisau lalu ia ambil. Lucas mengarahkan pisaunya ke hadapan pria tua itu.

"PERGI!"

Pria tua itu hanya tertawa. "Kebusukanmu itu sangatlah banyak. Saya ingin sekali membuatmu istirahat selamanya. Biar tidak ada masalah dikelurga saya"

Jantung Lucas berdebar kencang mendengar ucapan pria tua itu.

Pria tua itu terkekeh. "Saya tidak akan membuat mati. Tapi ada anggota keluarga saya yang membuat mu mati Lucas"ucapnya lalu meninggalkan Lucas

Lucas menelan Salivanya mendengar pria tua itu.





Marsha mondar mandir dari tadi didepan pintu rumah. Christy yang mau kedapur itu bingung melihat Marsha dan Christy mendatangi Marsha.

Lika Liku [ZEESHA]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang