Bab 59

195 20 0
                                    

Apakah aku orang tua atau si anak?





Keesokan harinya, Ding-ge tiba di markas tepat ketika Lu Boyuan kembali dari larinya.

"Kamu lari? Apakah tubuhmu sudah terasa lebih baik? Di tengah hari seperti ini..." Ding-ge menghalangi Lu Boyuan untuk naik ke atas. "Juga, sudah berapa kali aku memberitahumu hal ini? Kamu harus pakai topi walaupun hanya keluar untuk membuang sampah, tahukah kamu kalau sering ada penggemar yang berkemah di luar lingkungan..."

"Aku tidak meninggalkan lingkungan ini." Lu Boyuan berhenti tak berdaya dan mengambil handuk untuk menyeka wajahnya dengan santai. "Aku juga sudah mengatakan ini sebelumnya, tidak seburuk itu."

"Berhentilah menganggap dirimu sebagai orang biasa sepanjang waktu, bangunlah sebentar, biaya iklanmu lebih tinggi daripada entah berapa banyak selebriti!" Setelah Ding-ge mengatakan itu, dia melirik ke tangan Lu Boyuan. "Apakah masih sakit? Biarkan aku mengambil termometer..."

Lu Boyuan berjalan menuju ruang istirahat. "Aku sudah mengukurnya, demamnya turun. Tanganku juga baik-baik saja."

Ding-ge mengikutinya. "Dokter bilang kamu masih berlatih terlalu lama. Bagaimana kalau begini, pertandingan musim semi berikutnya adalah melawan Throne, dan pertandingannya cukup rata-rata di musim ini. Kita bisa membiarkan Moon naik dan berlatih, dan kamu beristirahat."

Lu Boyuan mengerutkan kening. "Aku bisa bermain."

"Aku tahu kamu bisa bermain, siapa di seluruh LPL yang tidak mengetahui hal itu?" Ding-ge memotongnya. "Tapi itu tidak perlu, lagipula ini hanya pertandingan musim reguler. Dan juga, aku merasa mereka akan bisa menang meski tanpamu. Kalaupun mereka kalah, itu bukan masalah besar. Jangan bilang kalau kamu khawatir kami tidak bisa memasuki babak playoff? Akhir-akhir ini, kamu tidak pernah berhenti berlatih sekali pun, tanganmu perlu istirahat."

Lu Boyuan diam-diam menyesap air.

"Dengarkan ge kali ini... Kudengar PUD juga segera memanggil dokter ke markas mereka tadi malam. Masalah tangan XIU sepertinya lebih buruk daripada masalahmu."

Lu Boyuan meliriknya. "Kamu punya mata-mata di markas PUD?"

"Siapa yang bisa menyembunyikan hal seperti ini? Apakah menurutmu tim lain tidak tahu tentang cedera tanganmu?" Ding-ge menghela napas. "XIU mungkin akan pensiun tahun ini, PUD diam-diam sudah mulai mencari Jungler baru."

Lu Boyuan berhenti sebentar, dan dia meletakkan botolnya. "Kamu bahkan tahu itu?"

Ding-ge bersenandung. "Aku juga tidak akan membiarkanmu dalam kegelapan. Kontrak Jungler baru PWT akan segera berakhir, dan dia telah menghubungiku secara pribadi sebelumnya. Dia juga mengungkapkan kepadaku bahwa PUD menghubunginya, mungkin karena dia ingin sedikit meningkatkan kekayaan bersihnya."

[T/N: Dalam kegelapan= tidak tahu apapun]

Lu Boyuan mengangguk. "Bagaimana negosiasinya?"

"Tidak ada." Ding-ge berkata, "Tim kami tidak kekurangan seorang Jungler."

Sudut mulut Lu Boyuan tertarik ke atas, tetapi pada saat yang sama, dia tidak bisa tertawa.

XIU memang pernah mendiskusikan pensiun dengan Lu Boyuan sebelumnya, tetapi XIU mengatakan bahwa dia berencana untuk bertahan dan bermain selama dua tahun lagi. Dia ingin melakukan yang terbaik untuk membantu master lamanya PUD, yang telah mengabdi padanya selama bertahun-tahun, mendapatkan trofi kejuaraan; kemudian, dia bisa pensiun dengan bebas dan mudah.

Dunia profesional LoL telah berkembang selama bertahun-tahun sekarang. Klub-klub esports yang menelantarkan veterannya sudah lama menjadi hal yang lumrah.

[BL END] I Can Do ItTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang