[BL END] I Can Do It

Bab 32

"Bodoh."

Untuk sesaat, Ding-ge tidak tahu apakah Jian Rong telah menjadi seorang dewa atau apakah itu adalah LPL yang sengaja menyebabkan masalah.

Rentetan komentar itu terbang terlalu cepat, dan teman-teman online yang datang terlambat tidak punya pilihan selain mematikan komentar untuk melihat jadwal kompetisi dengan jelas—

[Fff mereka benar-benar bermain Squid? Ini terlalu mengasyikkan!!!]

[Awalnya aku tidak terlalu tertarik dengan musim semi, tapi sekarang aku memutuskan untuk membeli tiket masuk. Nak, tunggu saja dan lihat bagaimana Ayah akan mendukungmu.]

[Ahhh suami hancurkan Doufu bodoh ini!!]

[Mereka benar-benar akan melawan satu sama lain? Ini adalah drama puncak, LPL luar biasa.]

[Hehe, teruslah tertawa, penggemar TTC tolol. Jika Squid kesal dan memenangkan pertandingan, Tieba akan mengolok-olok ini selama sepuluh tahun.]

[Squid memenangkan pertandingan? Lebih cepat hanya untuk bermimpi.]

"Cukup." Ding-ge melirik jam dan memberi isyarat dari belakang komputer bahwa mereka harus menghentikan streaming.

Setelah mematikan streaming, mereka berjalan menuju ruang latihan. Xiao Bai menepuk bahu Jian Rong hanya untuk menemukan bahwa dia benar-benar merasa tegang secara tak terduga.

Dia terkejut, tetapi sebelum dia bisa mengatakan apa-apa, Jian Rong melihat ke belakang dan bertanya, "Apa yang kamu inginkan?"

Xiao Bai merendahkan suaranya. "Katakan padaku serangkaian angka."

Jian Rong mengerutkan kening. "Untuk apa?"

"Agar aku bisa membeli tiket lotre... hei, jangan pergi."

Dalam pertandingan latihan malam itu, semua orang di TTC bermain sangat radikal, terutama Jian Rong.

Selama Ding-ge tidak menyuruhnya berlatih hero tertentu, Jian Rong bisa memilih hero apa pun yang diinginkannya.

MFG tak berdaya menyaksikan TTC mengeluarkan mid lane Talon, ADC Draven, dan top lane Tryndamere...