Alunan ayat suci terdengar merdu menyejukkan malam yang masih terasa sunyi , seorang anak Adam tengah duduk bersimpuh dibawah lampu temaram memangku mushafnya seorang diri ditengah aula yang masih terlihat sunyi dialah Tsabit Elmira nur ghisyam gadis ayu nan cantik yang tengah melancarkan hafalan Qur'annya yang besok subuh akan dia setorkan kepada ummi
"Ya Allah... astaghfirullah lupa lagi... tinggal tiga ayat terakhir padahal" kesalnya sambil memukul pelan kepalanya yang masih terbalut mukunah dengan harapan penggalan ayat yang iya lupa akan muncul dalam ingatannya
Dan disebrang aula tanpa dirinya sadari ada sepasang mata yang sedari tadi mengawasinya dalam diam
"Masyaallah lucunya..." seru seseorang dengan bibir terangkat tanda senyum merekah
Setelah cukup lama mendengarkan murojaah gadis yang tengah duduk sendirian dibalik gelapnya malam ia kembali kedalam ndalem
Siapa sang pengintai...? Nanti author kasih paham 🤭sekarang sabar
Kembali kepada tsabita yang masih setia memangku mushaf kesayangannya dengan sedikit mata terkantuk akhirnya memilih untuk kembali keasrama karena jam juga sudah menunjukkan pukul setenga empat pagi berarti sudah waktunya para santri bangun dan memulai ritual pagi masing-masing
Ada yang sibuk mengantri mandi,ada yang sudah repot dengan cuciannya ,atau sekedar nderes dikamar tentunya hiruk pikuk pondok kembali dimulai setelah istirahat malam
"Eh bit...dari masjid yah...? Ko aku Ndak diajak...kan aku juga pengin... tahajud dimasjid" cerca Anisa firdaus atau biasa disapa Anis sahabat sekaligus teman sekamarnya
" Hemm...yang tadi dibangunke angel ya siapa...Ndak usah nyewot,dah sana mandi aku bare yah" bita segera melenggang menuju kamar setelah dicegat temanya itu
" lah iya Tah...bit...bita...isss" merasa diabaikan Anis langsung ngacir menuju kolam
"Assalamualaikum Mba" salam bita setelah sampai didepan kamarnya
" waalakumsalam,baru pulang bit...?" Sapa Mba Nurul Qomariyah teman sekamarnya juga yang biasa dipanggil mba nurSedikit informasi tentang kamar yang sekarang tsabita huni
jika dulu saat masih SMK dirinya menempati komplek putri seperti santri lainnya
maka berbeda dengan sekarang, setelah dirinya memasuki dunia perkuliahan
dia juga mendaftarkan diri sebagai salah satu abdi ndalemkarena ingin mengabdi untuk pondok pesantren yang telah memberinya ilmu dan banyak pelajaran hidup ini
Tentu hal itu langsung diterima baik oleh sang pengasuh pondok putri yaitu ibu nyai Hj Fanti Winarti husain atau kerap disapa Ummi Wiwi
bahkan langsung diminta menjadi ndalem utama juga diamanati untuk membantu mengajar kelas madrasah Diniyah khusus tingkat SLTP,
awalnya bita merasa tak pantas dan belum cukup ilmu untuk mengajar tapi atas bimbingan dan semangat dari orang-orang sekitar akhirnya bita setuju, jadilah sekarang dia menempati salah satu kamar khusus asatid
yang didalamnya terdiri dari tiga kasur busa tanpa ranjang,lemari beserta meja belajarnya, masing-masing orang mendapat fasilitas gratis tentunya, setiap kamar asatid diisi oleh tiga orang santri
"Iya mba..,sudah mandi Tah..?"
"Sudah,sana kamu ganti terus susul Anis nanti keburu rame,oh iya jangan lupa nanti jam 10 pagi ada rapat pembagian jobdes panitia Haflah akhirusanah loh, wajib hadir "
KAMU SEDANG MEMBACA
39 hari
General Fiction"saya memang telah menikung mu dalam sepertiga malam ku... tetapi bukan ini yang saya inginkan" Zidny Ilman saksena al_fatih "ya Allah begitu indah rencana dan takdirmu... sanggupkah aku mengikhlaskannya...bantu aku ya Rabb" Tsabita El...