Bab 3

21 0 0
                                    

"oh iya...ko tadi ga tanya mba nur yah...siapa yang nungguin aku...terus ini lewat belakang apa samping....atau depan" monolog bita saat sudah dekat dengan pintu ndalem

Saat sedang bingung sendirian diantara dapur dan lorong bita disamperin mba qisti salah satu ndalem Ummi yang lumayan senior

"Tsabita... ko masing disini nduk yuk langsung masuk, udah ditunggu loh dilantai dua" ajaknya seraya mengandeng tangan bita

Mba Qisti memang lebih tua empat tahun diatas bita dan sudah sangat dekat dengannya hingga selalu memanggil nduk jika sedang berdua

"Ditunggu sinten mba..." tanya bita saat keduanya tengah berjalan beriringan menuju lantai dua

"Liat saja siapa yang nunggu, mba nganter sampai sini ya ,mba mau kekamar dulu... assalamualaikum" tinggal mba Qisti yang berjalan menuju lantai tiga tempat para ndalem Ummi beristirahat

"Waalakumsalam mba" jawab bita dan dan ia bingung harus apa disini dan siapa yang menunggunya hingga tibalah seorang gadis cantik dengan busana tidurnya

"Assalamualaikum Mba bitaaaaa....apa kabar...mutmut kangen" ucapnya sedikit berteriak sambil menghambur kepelukan bita

"Waalakumsalam...Ning...ya Allah kaget saya...pulang kapan toh" jawab bita setelah pelukannya terlepas

"Hehe pulang tadi sore sih mba...ke kamar mutmut yuk mba" gadis remaja itu langsung menyeret bita kedalam kamarnya

Bita memang sangat dekat dengan ningnya itu bahkan Ning mutmut sangat manja padanya , awalnya hanya sering ditugaskan untuk menemaninya belajar dan bermain tapi saking seringnya jadilah sekarang seperti Kaka beradik yang tak terpisahkan bila sudah bertemu

"Terus ko ini Ndak istirahat toh Ning....?" tanya bita saat dirinya sudah berada dikamar bernuansa pink milik putri ummi Wiwi itu

"Belum ngantuk ih...sama aku mau cerita banyak tau mba..." kata Ning mutmut yang entah dari kapan tiduran disofa kamarnya dan menjadikan paha bita sebagai bantal

"Ya sudah cerita...saya siap mendengarkan" jawab bita dengan tangan memainkan boneka Teddy bear dipelukan mutmut

"Masa mba...sivika tambah ngeselin mba ...dia tuh...blabalabla

Keduanya larut dalam obrolan hangat dan tanpa mereka sadari Ummi Wiwi melihat dari celah pintu , tadinya ummi ingin menyuruh anak gadisnya untuk tidur tetapi saat melihat apa yang sedang gadisnya lakukan akhirnya Ummi mengurungkan niatnya dan memilih kembali ke kamarnya

"Mi...ko Ndak jadi ke kamar adek...?" tanya Zidny yang baru naik ke lantai dua

"Iya mas...lagi asik curhat dia sama mbaknya..,kamu dari mana mas?" tanya ummi menghampiri putranya yang duduk didepan tv

"Oh...dari taman masjid mi.. ngobrol sama ukhin mi,koh curhat sama siapa mi malam-malam begini..?" tanya Zidny yang penasaran

"Sama mba bita...ndalem kesayangan adekmu loh,masa kamu lupa"

"Mba bita...yang mana mi...lupa lah, banyak ndalem baru sekarang,Abah pundi mi..?" Tanya Zidny karena memang sejak tadi belum melihat siluit abahnya itu

"Biasa diperpus...hmm kalo sudah pacaran sama buku dan kitab ya lupa sama ummi" kata ummi dengan nada pura-pura merajuk

"Ahahaha ummi ada-ada aja mi..,ya wes tak samperin ya mi" pamit Zidny pada ibu kesayangannya

"Lah ya wes ummi ke kamar ,Ndak anak Ndak abahnya sama-sama suka ngencani buku" akhirnya beliau memilih beristirahat ke kamarnya dilantai satu

Dirumah ndalem ini memang mempunyai perpustakaan pribadi milik Abah Nasar yang berisi bermacam-macam buku filsafat dan kitab dari berbagai macam pengarang,disana juga terdapat meja kerja milik beliau dan sering kali beliau menghabiskan waktu disana

                       39 hari Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang