Bab 5

24 0 0
                                    

Flashback on

"Tsabita Elmira nur ghisyam kelas tiga SMK... menempati kamar al_husainB3,sudah menjadi yang terlama dikamar tetapi masih tidak bisa mencontohkan yang baik untuk adik kelassss!!!...kamu niat lulus TIDAK!!! HAH!!!...JAWAB  mulut kamu bisu!!!" Teriak ustadzah Rifa dengan lantang dan pedas menusuk siapa saja yang mendengar

   bita masih terdiam menunduk memilin hijabnya dengan tangan gemetar

"BITA.... DENGAR TIDAK!!!" Kembali terdengar bentakan untuknya sore ini

   "Hemmm,jangan terlalu keras usts...jangan membunuh mental santri,mereka yang dihukum memanglah bersalah tetapi tidak dengan kekerasan seperti itu menegurnya" kata mba Ummu yang baru datang kedalam ruang sidang pondok putri

   "Kalo dialusin Ndak akan mempan mba, anak-anak nakal kaya dia itu pantas dikasari" tunjuknya pada tsabita

Mba ummu menggelengkan kepalanya dan sedikit menarik nafas...geram dengan salah satu ustadzah itu ,caranya selalu kasar jika menegur santri dan itu bukan ajaran ummi

"Tsabita...mau jujur nok...? Sini cerita dari awal sama mba ummu Ndak usah takut saya tidak akan memukulmu tapi tetap pada peraturan yang berlaku dipondok ini ,siapa yang melanggar berarti harus mendapat ganjaran yang setimpal"
mba ummu begitu bijaksana dalam menangani setiap permasalahan terlebih saat menyidang anak yang melakukan pelanggaran macam bita ini
   bita langsung mendongak mendengarkan apa yang mba ummu katakan ,lalu mengangguk setuju dan menceritakan apa yang dia lakukan

Jadi bita itu memang sengaja membolos dari pondok  ke kecamatan yang berada cukup jauh dari pondok bersama keenam orang temannya , dengan tujuan yang sama yaitu toko yang menjual aneka kado terlengkap didaerah itu dan sialnya
mereka  terpegok salah seorang  santri dan  mengadukan kelakuan bita bersama teman-temannya itu kekantor pondok

Tapi karena yang dikenal santri itu hanya bita maka nama bita saja yang terpanggil kekantor pondok dan sekarang disidang keras oleh ustadzah Rifa

"Jadi siapa teman-teman lainya bit...,tulis nama mereka semua dan tunggu sebentar saya panggilkan mba Azizah mungkin sudah kelar mandi ,biar beliau saja yang melanjutkan sidang beliau lebih berwenang" kata mba Ummu ,
kemudian pergi
setelah memberi selembar kertas dan bolpoin kepada bita yang duduk sendirian diruang sidang
Sedangkan ustadzah Rifa telah pergi sejak bita memulai ceritanya

"Bagi nama-nama yang terpanggil untuk segera mendatangi kantor pondok...
Suci Amelia
Dwi nasurulia
Intan Ningrum
Nur Elfrida
Eka Kamelia putri
Nur Dayah
Semua dari kamar al_husan B3 " terdengar suara panggilan disepeker pondok beberapa saat setelah kertas yang bita tulis dibawa oleh mba Azizah

Sungguh bita merasa tak enak, takut jika teman-temannya itu akan marah karena bita telah menyebutkan nama mereka

"Kalian semua masuk ketempat sidang" perintah mba ummu yang berada didepan kantor pondok setelah keenam gadis itu datang

Sesuai keputusan dan undang-undang yang tertulis dimading pondok bahwa siapa saja yang keluar tanpa izin dari pondok dengan sengaja dan tanpa alasan yang jelas maka akan dikenakan hukuman

Satu Minggu setiap jam dua belas malam ketujuh santri itu harus bangun dan membersihkan seluruh area pondok putri baik itu kolam ataupun masjid secara bersamaan seperti saat bolos

"Mba-mba semua maafin aku...aku dipaksa jujur jadi...aku.."ucapan bita segera dipotong oleh temanya

  "Ngga papa bit...,kita semua memang salah dan kita bolos tanpa paksaan dari siapapun sudah sepantasnya kita kena ta'zir ,iya kan gaes.." tanya mba suci kepada lima orang yang tadi disidang bersama

                       39 hari Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang